May 30, 2018

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 3 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Minggu 3 Juni 2018
HR Tubuh dan Darah Kristus


Bacaan Pertama  Kel 24:3-8
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, dan memberitahukan kepada bangsa Israel segala firman dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, "Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu,
akan kami laksanakan!" Lalu Musa menuliskan segala firman Tuhan itu.
Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.
Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel
mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu,
sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, "Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!" Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, "Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 116:12-13.15.16bc.17-18
Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan. *Sungguh berhargalah di mata Tuhan
kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu!
Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!  Engkau telah melepas belengguku! *Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,
dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

Bacaan Kedua  Ibr 9:11-15
Saudara-saudara terkasih, Kristus telah datang sebagai Imam Agung
demi kesejahteraan masa yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus
bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,
tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat; Betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil
dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.

Bacaan Injil  Mrk 14:12-16.22-26
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus,
"Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia, dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan: Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,  membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid seraya berkata, "Ambillah, inilah tubuh-Ku!" Sesudah itu Ia mengambil cawan,
mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka,
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminum yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah." Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan,
Ada kebiasaan yang sangat baik di paroki paroki, pada hari ini diadakan penerimaan komuni pertama. Hari  yang di nanti nantikan oleh anak anak ini pastilah disiapkan sebaik baiknya.  Meskipun demikian, seperti apapun baiknya persiapan, pemahaman dan penghayatan para peserta komuni pertama mengenai Ekaristi pastilah belum lengkap. Ekaristi merupakan bahan katakese yang tidak akan pernah habis tergali. Bahkan seorang imam, guru rohani yang terkenal menulis, “Setiap hari saya merayakan Ekaristi....... Meskipun demikian  saya bertanya tanya , apakah saya mengetahui yang saya kerjakan? Apakah orang orang yang berdiri atau duduk disekitar meja bersama saya mengetahui sedang mengambil bagian apa?” Pertanyaannya yang paling penting akhirnya adalah “ Apakah sungguh sungguh terjadi sesuatu yang membentuk kehidupan kita sehari hari, kita ...... sekalipun  perayaan Ekaristi itu begitu biasa?  Memang ada yang seharusnya sungguh sungguh terjadi , yaitu pembaharuan hidup.  Salah satu penjelasan dapat didasarkan pada kata kata Rasul Paulus, “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang” ( 1 Kor 11,26) Tuhan rela wafat di kayu salib demi keselamatan kita.  Memberitakan kematian Tuhan pertama tama berarti mengalami daya penyelamatan yang membarui kehidupan ini. Selanjutnya , sebagai pribadi yang sudah diperbaharui itulah , kita semua menjalankan perutusan untuk mewartakan kematian Tuhan. Dengan kata lain, Ekaristi semestinya semakin meneguhkan iman kita , semakin mendorong kita untuk membangun persaudaraan dan semakin menjiwai pelayanan kita.  Gagasan mengenai pembaruan hidup ini juga bisa kita timba dari doa yang menyertai tindakan imam mencampurkan air kedalam anggur pada waktu persembahan.  “ Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air dan anggur ini , semoga kami boleh mengambil bagian dalam keilahian Kristus , yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.” Dengan kata lain , dalam Ekaristi , hidup kita dijadikan semakin ilahi , semakin serupa dengan Kristus.

Butir permenungan.
Dalam Ekaristi , kita dijadikan semakin serupa dengan Kristus ,
Ya Tuhan, Engkau telah bersabda kepada rasul-rasul-Mu:  Aku menyertai kalian hingga dunia akhirat; di dalam sakramen ini Engkau sungguh-sungguh berdiam di antara kami dan Engkau pun mendengarkan setiap orang yang berbicara kepada-Mu. Di sini tegaklah singgasana rahmat-Mu dan Engkaulah sungguh-sungguh Imanuel: Allah beserta kami.  Tinggallah bersama kami, ya Tuhan, lindungilah umat kudus-Mu terhadap serangan musuh, dan janganlah jemu-jemunya melimpahi kami dengan anugerah-anugerah dari tempat kediaman-Mu di tengah-tengah kami. Tinggallah bersama kami dan janganlah biarkan kami sendirian, jadilah terang yang menyuluh jalan yang harus kami lalui.

Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu untuk semakin mencintai Ekaristi yang merupakan puncak hidup umat Kristiani. Amin.






Akulah roti yang telah turun dari surga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu
dan mereka telah mati.  Barangsiapa makan roti ini,
ia akan hidup selama-lamanya
Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, 
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.


0 komentar:

Post a Comment