May 23, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 26 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu  26 Mei 2018
PW S. Filipus Neri, Imam

Bacaan Pertama  Yak 5:13-20
Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya. Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 141:1-2.3.8
Semoga daku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
*Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku,
dengarkanlah suaraku, di kala berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
*Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bacaan Injil  Mrk 10:13-16
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka,
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu, "Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu,
meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ada suatu paroki yang setiap Hari Minggu penuh dengan anak anak sehingga membuat kagum orang luar yang berkunjung ke paroki tersebut. Bahkan setiap sore hari, selalu banyak anak yang berkumpul di halaman gereja atau di aula paroki. Suasana nya ramai, meriah dan sungguh menggembirakan. Selidik punya selidik ternyata kedua pastor yang memegang paroki ini sangat mencintai anak anak. Mereka senang dan dekat dengan anak anak. Mereka tidak marah bila gereja dipenuhi anak anak, meski suasana nya menjadi tidak khusyuk. Bahkan pada saat perayaan Ekaristi , anak anak dibiarkan datang mendekat altar dan duduk mengelilingi altar. Kedua pastor juga suka bersama anak anak di aula, dipelataran gereja. Para pastor terkadang ikut bermain , ikut bersepeda bersama anak anak.
Waktu kita bertanya kepada kedua pastor itu mengapa hal itu dilakukan, mereka menjawab. “Bukankah Yesus sendiri mengajari kita agar kita dekat dengan anak anak? Yesus berkata : Biarlah anak anak datang kepada-Ku, jangan dihalangi “ Pastor  itu ternyata  mau mencoba semangat Yesus sendiri yang dekat dengan anak anak. Dengan dekat pada anak anak , pastor itu ingin membawa kasih Yesus sehingga anak anak merasakan kasih Tuhan lewat perhatian mereka.
Anak anak dalam kisah ini dapat juga diartikan sebagai orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya. Para rasul membuat klasifikasi khusus menyangkut yang boleh dan tidak boleh bertemu dengan Yesus.
Dalam kehidupan sehari hari kita juga sering kali menghakimi saudara saudara kita , bahwa mereka tidak layak bertemu dengan Yesus , Kita menolak kehadiran mereka dan membuat batas yang jelas dengan mereka.  Yesus menerima siapa saja yang datang kepada-Nya, Ia sangat membenci orang yang congkak hatinya, tetapi membuka hati-Nya lebar lebar  bagi mereka yang tidak berdaya dan mau menyerahkan diri kepada kehendak-Nya, karena mereka inilah yang empunya Kerajaan Surga.

Butir permenungan.
Bagaimana dengan kita saat ini, Apakah kita mencintai anak anak , dan tidak menghalangi anak anak datang kepada Yesus dan juga terhadap orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya.?  Keterbukaan Tuhan Yesus hendaknya menjadi teladan bagi keterbukaan kita terhadap siapa saja tanpa ada  kriteria kriteria.

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk tidak membeda bedakan sesama kami, dan dapat hidup dengan saling menolong untuk mereka yang membutuhkan . Amin.






Terpujilah Engkau, Bapa,
Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan
kepada kaum sederhana.
Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini,

tidak akan masuk ke dalamnya.

0 komentar:

Post a Comment