May 8, 2018

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 10 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Kamis 10 Mei 2018
HR Kenaikan Tuhan

 
Bacaan Pertama Kis 1:1-11
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus
kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menampakkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu ketika, waktu makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, sebab -- beginilah kata-Nya --  "telah kamu dengar dari pada-Ku: Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, "Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?"  Jawab-Nya, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria,
dan sampai ke ujung bumi." Sesudah mengatakan demikian,
terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka. Kedua orang itu berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 46:2-3.6-7.8-9
Kota kediaman Allah tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
*Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
*Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.
*Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bacaan Kedua  Ef 1:17-23
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus,
yaitu Bapa yang mahamulia, aku memohon supaya Ia memberikan kamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar;
supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti
pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya di dalam Kristus,  yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi daripada segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 28:19a.20b
Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

Bacaan Injil  Mrk 16:15-20
Pada suatu hari Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati
menampilkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Kenaikan Tuhan ke Surga adalah sebuah bagian essensial nyata dari penyelamatan umat manusia itu sendiri oleh Kristus. Dalam perayaan Kenaikan Tuhan, kita diajak untuk melihat kodrat Allah yang menjelma menjadi manusia, yang terpenuhi didalam Pribadi Kristus secara lebih sempurna lagi. Bahwa dengan kenaikanNya yang muliaYesus memenuhi kurban penebusanNya. Disisi lain yang begitu menarik untuk diperhatikan adalah Kenaikan Kristus juga merupakan suatu manifestasi berbeda, dimana Ia masuk ke dalam kemuliaan Surgawi duduk di sebelah kanan Bapa, hidup selama-lamanya untuk “menjadi pengantara kita kepada Allah”. Dimana dengan kenaikanNya ke Surga “Ia menyediakan tempat bagi kita, agar dimana Kristus berada kita pun berada” Kis 14:2-3.
Didalam KKGK 132 dikisahkan secara jelas bahwa “Sesudah empat puluh hari sejak Dia menampakkan diri kepada para Rasul dalam kondisi manusia biasa, yang menutupi kemuliaanNya sebagai Yang Bangkit, Kristus naik ke Surga dan duduk disebelah kanan Bapa. Dialah Tuhan yang memerintah dengan kemanusiaanNya dalam kemuliaan abadi Putra Allah dan tiada hentinya menjadi pengantara bagi kita pada Bapa. Dia mengutus RohNya kepada kita dan memberi kita harapan untuk pada suatu hari mencapai tempat yang sudah disiapkan bagi kita."
Konsili Vatikan II juga mengatakan: “Karya penebusan umat manusia dan pemuliaan Allah yang sempurna itu telah diawali dengan karya agung Allah di tengah umat Perjanjian Lama. Karya itu diselesaikan oleh Kristus Tuhan, terutama dengan misteri Paska: sengsaraNya yang suci, kebangkitanNya dari alam maut dan kenaikanNya dalam kemuliaan. Dengan misteri itu Kristus ‘menghancurkan maut kita dengan wafatNya, dan membangun kembali hidup kita dengan kebangkitanNya’.”
Apabila kita telaah didalam Injil Kenaikan Yesus berlangsung sangat sederhana. Tidak ada yang terkesan dramatis dalam hal ini. Namun apabila kita melihat kembali dengan kacamata batin dan Iman kita, kenaikan Yesus mempunyai arti tersendiri yaitu kepercayaan kita kepada Kristus yang wafat, bangkit dan naik ke Surga.
Didalam Markus 16: 19, Luk 24: 50-53 dan Kis. 1: 9-14 sendiri peristiwa kenaikan dihubungkan sebagai penampakan terakhir Kristus yang telah bangkit. Hal ini menandai akhir dari masa kebersamaan Yesus dengan murid-muridNya. Dengan totalitas bahwa para Rasul tidak bisa lagi menjamah Yesusmendengarkan SabdaNya, makan bersama Dia.
Namun Kenaikan Kristus diartikan para Rasul bukanlah sebagai tanda perpisahan. Santo Agustinus pernah berkata "Ia tidak meninggalkan Surga, ketika Ia turun dari Surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita ketika Ia naik lagi ke Surga." Karena itu mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita. Setelah tiba di sana, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Kis 1:13. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa wanita serta Maria, Ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus. Sehati sesuara menantikan kedatangan Roh Kudus. Dengan peristiwa ini, Iman dari para Rasul sungguh diteguhkan. Agar sebelum para Rasul mewartakan kabar sukacita keselamatan ke seluruh dunia, Mereka harus diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49).
Dengan kenaikan Kristus pula, era kehidupan Iman yang baru telah dimulai yaitu era Gereja, era persekutuan umat Allah. Dalam era kini, kita umat beriman hidup dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Dengan peristiwa ini kita diajak untuk menjadi saksi Allah, untuk mewartakan Injil dan kasih Allah kepada setiap orang yang membutuhkannya. Sabda Allah pada hari Kenaikan Kristus ini mau menunjukkan kepada kita, bahwa Sabda Allah tidak akan menjadi apa-apa apabila tidak dilakukan  dengan perbuatan nyata. 
Kita, umat beriman adalah saksi nyata dari wafat, bangkit dan kenaikan Kristus. Maka kita telah diberikan karunia oleh Kristus untuk memberitakan berita pengampunan dan pertobatan yang harus disampaikan kepada setiap orang. Dan tugas untuk mewartakan kabar sukacita ini tidak hanya diberikan kepada kaum Klerus namun diberikan kepada siapapun yang telah dibaptis dan mau percaya sepenuhnya kepada janji Tuhan.
"Ketika Engkau naik didalam kemuliaan, ya Kristus Tuhan kami dan telah menyukakan hati para murid-Mu dengan janji dari Sang Roh Kudus dan mereka diteguhkan dengan berkat bahwa Engkaulah Sang Putera Allah dan Penebus dunia."~

Butir permenungan.
Pada hari raya ini marilah kita mensyukuri iman dan panggilan kita , karena panggilan kita itu amat kaya dan luar biasa, yakni kita diundang oleh Tuhan untuk ambil bagian dalam kemuliaan-Nya. Cara pandang yang melihat hidup kita sebagai orang yang serba susah, menderita, banyak salib dan sengsaranya tentulah satu sisi kehidupan umat beriman. Namun , ingatlah pula bahwa sisi lain dari hidup iman kita adalah kelimpahan martabat sebagai orang orang kudus yang telah diselamatkan Tuhan Yesus. Perayaan Kenaikan Tuhan mesti mengingatkan kita semua bahwa tujuan utama hidup kita ialah ikut mulia bersama Tuhan Yesus. Maka orang beriman yang hidupnya serba cemberut, serba pesimis, serba mengeluh, serba tidak puas rasa rasanya tidak berada dijalur yang pas dengan hakikat panggilan hidup kita sebagai murid murid Tuhan.
Apakah kita yakin dan sadar bahwa hidup, kehadiran,dan perbuatan perbuatan kita seharusnya juga merupakan undangan bagi orang lain untuk mengambil keputusan iman? Ingat akan firman Tuhan hari ini rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, Karena proses belajar akan terus kita jalani seumur hidup kita. Jangan menutup telinga dan hati kita terhadap Tuhan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahakuasa, bantulah kami umat-Mu untuk sadar bahwa hidup kami merupakan proses untuk berani bangkit menjadi manusia baru dengan meninggalkan dosa dosa . Amin 






Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. 

Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

0 komentar:

Post a Comment