February 7, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 12 FEBRUARI 2018)

Bacaan Liturgi Senin 12 Februari 2018

Bacaan Pertama  Yak 1:1-11
Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya.  Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah
baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; Matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya.
Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: Di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 119:67.68.71.72.75.76
Seomga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
*Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
*Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
*Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.

*Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
*Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
*Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan. Sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Bacaan Injil  Mrk 8:11-13
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kehadiran Yesus ditengah manusia terlebih  ditengah kaum elit tak terhindarkan dari tantangan dan cobaan . Orang Farisi adalah pihak yang sering kali menjadi pengganggu  , sekali gus merasa terusik dengan kehadiran Yesus . Bagi mereka Yesus menjadi tanda tanya besar , apakah Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia ? Keraguan hati mendesak mereka agar Yesus memberikan satu tanda . Namun bagi Yesus beriman kepada-Nya tidak harus ditunjukkan dengan tanda , melainkan cukuplah percaya dengan sabda dan pekerjaan-Nya . Yesus menegaskan bahwa Ia tidak akan memberikan tanda lahiriah sebab Dia telah menghadirkan Allah yang murah hati sebagai tanda  . Memberikan atau memenuhi segala sesuatu yang diminta oleh orang  Farisi akan sangat mudah untuk mempermainkan kehadiran-Nya 
Dalam kehidupan kita setiap hari , ada situasi yang membuat kita bertindak menjadi seperti orang  Farisi . Keadaan sakit dan hidup yang sarat dengan persoalan silih berganti  mendorong kita untuk bertanya  dimanakah Tuhan . Kita meminta agar Tuhan menghindarkan kita dari penyakit dan agar persoalan hidup kita terselesaikan dengan gampang. Namun hal itu sering kali tidak terjadi sebab Tuhan bertindak menurut apa yang Dia kehendaki. Injil hari ini mengajarkan kepada kita untuk memiliki iman yang benar akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah penyelenggaraan Ilahi . Banyak sekali tanda tanda dari Tuhan yang terjadi dalam hidup kita tetapi mengapa kita masih meminta tanda yang lebih besar dari tanda tanda yang telah kita terima itu. Marilah kita memperbesar iman kita dengan semakin menyadari bahwa hidup kita adalah tanda pernyelenggaraan Tuhan.

Butir permenungan.
Ketika Santo Agustinus ingin membuktikan seperti apa tanda kebesaran Allah didunia ini, ia mengharapkan suatu kenyataan yang ajaib atau mukjizat muncul dihadapannya. Tetapi dalam permenungannya yang lebih dalam akhirnya ia menyadari bahwa sebetulnya untuk mengalami kebesaran Allah dan kehadiran-Nya , tidak perlu mukjizat atau hal ajaib. Tanda ajaib dan mukjizat terbesar dari kebesaran Tuhan justru ada dalam alam yang begitu mempesona. Kalau mencermati hal hal yang menakjubkan ini, maka akan muncul kesadaran bahwa semuanya ini hanya terjadi karena ada tangan agung yang membentuknya, yaitu Allah sendiri. Kesadaran ini mestinya secara alamiah ada pada setiap orang beriman, tetapi dalam kenyataannya banyak orang melihat alam hanya sebatas buah evaluasi yang terjadi jutaan tahun lalu.
Yesus merasa kesal dengan cara pandang orang orang Farisi terhadap pengajaran dan mukjizat yang dibuat-Nya . Mereka menilai semuanya itu tak lebih dari kuasa magic dan tidak mengakuinya sebagai pernyataan kuasa Allah, yang hadir dalam diri Yesus. Karena itu mereka meminta tanda dari Surga . Padahal semua mukjizat itu sudah merupakan  tanda dari Surga.  Terhadap cara pandang yang dangkal itu, Yesus berkata  “Kepada angkatan ini sekali kali tidak akan diberikan tanda “ Mengalami kehadiran  dan perbuatan Allah tidak selalu dalam hal hal ajaib. Tengoklah disekitar kita . Pada alam dan manusia, bahkan dalam peristiwa biasa sekalipun adalah mukjizat . Ketika seorang mengalahkan egoismenya dan memperhatikan kehidupan sesama dengan sepenuh hati disana Tuhan hadir dan berkarya.  


Doa.
Ya Yesus , kasihanilah kami karena sering sekali kami juga menjadi seperti orang Farisi karena doa kami yang tidak terkabulkan . Amin. 




Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan.

Sabda Tuhan.
Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

0 komentar:

Post a Comment