February 3, 2018

RENUNGAN HARIAN, (RABU 7 FEBRUARI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu 7 Februari 2018

Bacaan Pertama 1Raj 10:1-10
Pada suatu ketika Ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya,
cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian, minumannya, dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan,
maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu! Tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku. Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu,
yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 37:5-6.30-31.39-40
Mulut orang benar menuturkan hikmat.
*Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya,
maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
*Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya,
langkah-langkahnya tidaklah goyah.
*Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik ; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 17:17ba
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Bacaan Injil  Mrk 7:14-23
Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, "Dengarkanlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!" Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak.
Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?
Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Manusia dibentuk dari debu  tanah . Allah menghembuskan nafas hidup sehingga manusia hidup . Untuk hidupnya itu , manusia diberi segala hal yang perlu , seperti berbagai pohon yang memberikan buah yang enak dan segar untuk dimakan . Tetapi ada satu pohon yakni pohon kehidupan yang tidak boleh dimakan . Kita hafal dengan kisah ini. Bahkan anak anak Sekolah Minggu pun telah diberi cerita ini . Namun apa artinya?
Pertama  manusia diciptakan oleh Allah sebagai karya seni yang indah . Allah membentuk manusia dari debu , Dari yang tidak berarti , yaitu debu , kita menjadi manusia yang berarti karena dibuat dan dibentuk oleh Allah. Maka  perlulah kita selalu bersyukur , sebab hidup ini menjadi begitu berharga dan bernilai karena kita memang telah diangkat oleh Allah menjadi makhluk yang bermartabat dan berharga.
Kedua   manusia diperlengkapi dengan segala sesuatu yang diperlukan supaya bisa hidup . Itulah makna dari segala pohon yang diberikan Tuhan untuk kita makan dan kita pergunakan untuk hidup .  Alam yang diciptakan Allah sebenarnya luar biasa . Kita bisa makan dari apa yang dihasilkan pohon , mengambil air dari bumi ,dari segala macam tambang juga. Kalau sakit, ada aneka tanaman obat yang luar biasa khasiatnya . Kalau sakit masuk angin , buat saja wedang jahe , hangat deh , Itu berarti bahwa alam ini sudah cukup dalam memberikan sarana untuk hidup , Yang penting kita jangan serakah dan mengeksploitasi alam semena mena .
Ketiga  adanya pohon kehidupan yang dilarang untuk dimakan  mengungkapkan bahwa  tetap ada dalam kehidupan alam dan diri kita ini yang tetap hanya milik Allah. Ada bagian dari hidup ini yang tetap menjadi milik Allah dan tetap harus menjadi misteri bagi kita . Itulah kehidupan itu sendiri yang mesti kita serahkan kepada Allah sendiri.

Butir permenungan.
Kesehatan hati, sebab dari dalam . dari hati orang , timbul segala pikiran yang jahat (Mrk 7 : 21)  Orang orang Farisi  dan beberapa ahli Taurat merasa kesal karena murid murid Yesus tidak menuruti adat istiadat nenek moyang . Mereka mau menyatakan bahwa tangan murid murid –Nya  yang najis karena tidak dibasuh sebelum makan akan menajiskan pula makanan mereka . Yesus mau menegaskan bahwa yang menajiskan bukanlah hal hal yang lahiriah, namun yang bathiniah . Hati adalah pusat kepribadian manusia . Jika hati tidak dipelihara dengan baik maka muncullah segala daftar dosa berikut ini : percabulan , pencurian , pembunuhan , perzinahan , keserakahan , kejahatan , kelicikan , hawa nafsu . iri hati . hujat , kesombongan . kebebalan , (Mrk 7 : 21-22)   Hal hal inilah yang menajiskan orang . Kesucian manusia tidak hilang karena bersentuhan dengan kenajisan lahiriah , misalnya lewat sentuhan dengan orang / benda yang najis . Kesucian manusia hanya akan hilang akibat dosa.
Beberapa hal berikut ini merupakan cara memelihara “ kesehatan hati “
1.                  1.      Memberi pujian dengan tulus.
2.      Menganggap orang lain lebih penting dari diri sendiri
3.      Menjadi pendengar yang baik
4.      Bersikap ramah ,
5.      Bermurah hati / senang berbagi.
6.      Hindari mencela /meremehkan orang lain .
7.      Perbuatlah apa yang anda ingin orang lain berbuat kepada anda.
8.      Yang terpenting memiliki waktu pribadi dengan Tuhan baik dalam doa, membaca firman-Nya , adorasi ataupun menerima Sakramen Rekonsiliasi dan Sakramen Mahakudus. 
 Selamat  “ berolah raga “ untuk menjaga kesehatan hati.

Doa.
 Ya Tuhan , ajarilah kami bersikap bijak dalam tutur kata dan juga peri laku , terlebih bila kami berhadapan dengan sesama kami . Amin .




Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


0 komentar:

Post a Comment