February 22, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 27 FEBRUARI 2018)

Bacaan Liturgi Selasa  27 Februari 2018

Bacaan Pertama  Yes 1:10.16-20
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom!
Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora!
"Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam;
belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Lalu kemarilah, dan baiklah kita berperkara! firman Tuhan
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar,
maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang."
Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23
Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
*Bukan karena kurban sembelihan engkau dihukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
*Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?
*Itulah yang engkau lakukan, Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
*Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah."

Bait Pengantar Injil  Yeh 18:31
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku,
dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil  Mat 23:1-12
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat-ingat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.
Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah suka disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara.
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus.
Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan,
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kita sering mendengar nasihat : Bertobatlah , ubahlah tingkah lakumu, janganlah berbuat jahat lagi , janganlah  berdosa lagi, dsb. Namun , kita akui, mengubah peri laku itu tidak mudah, perlu waktu dan proses.
Ini adalah masa proses untuk bertobat, saat saat untuk memperbaiki diri. Nasihat Nabi Yesaya sangat bagus: "Basuhlah, bersihkanlah dirimu,  jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku.” Mengapa Yesaya berkata begitu?  Karena Tuhan tidak bisa ditipu. Tuhan melihat hati, Kita bisa berbuat seolah olah baik , tetapi kalau hati kita jahat, Tuhan tetap tahu. Kita berbuat seolah olah suci, bersih, tak bercela, adil, sabar, tetapi nyatanya kita masih korupsi, tidak adil, marah, benci, dan bermusuhan . Cinta kepada Tuhan tidak kita wujudkan dalam cinta kepada sesama, Tuhan tidak menginginkan hal ini. Kita mudah melihat kelemahan dan kesalahan orang lain. Namun, kita sangat mudah memaafkan kesalahan diri sendiri. Kalau kita yang berbuat  salah, kita berkata, “ Ah, hal itu kecil, “biasa” tetapi kalau orang lain berbuat salah , kita ingat ingat dan kadang kita pakai sebagai senjata untuk melawannya.
Hari ini Tuhan menegur kita jangan munafik. Marilah kita bertobat dan mengikuti nasehat-Nya. “ Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik.”  Marilah kita mengaku dosa, sebab bila kita mengaku dosa, Tuhan pun mengampuni dosa kita. Sabda-Nya , “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju”

Butir permenungan.
Mencari orang yang jujur dan tulus dalam kata dan perbuatan hari ini sama dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Sebab tipu menipu, manipulasi , munafik dan sejenisnya  menjadi tontonan menarik dalam keluarga dan masyarakat. Orang tidak lagi malu dalam menipu, orang tidak takut melakukan kecurangan dan korupsi. Orang semakin cenderung berpikiran pendek hanya untuk mendapat kenikmatan sesaat  tanpa peduli resikonya. Hari ini Yesus mengkritik para ahli Taurat dan orang Farisi , karena mereka munafik. Kata kata indah yang mereka sampaikan dan tingkah laku saleh yang mereka tampilkan tidak datang dari hati yang tulus dan jujur. Semuanya itu mereka lakukan hanya untuk mencari pujian dan penghargaan dari manusia. Hati mereka jauh dari Allah . Mereka kelihatannya baik dan benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah dan sesamanya.
Dalam hidup dan pelayanan kita , bisa kita munafik, tidak jujur dan tulus dalam kata dan perbuatan kita. Bisa saja kita rajin berdoa, adorasi, ikut Ekaristi tiap hari, aktif dalam seminar, retret, menjadi pengurus organisasi kerohanian dan lain sebagainya, tetapi keluarga kita berantakan. Kita tidak setia kepada pasangan , tidak jujur dalam pekerjaan, korupsi sulit berdamai dengan orang lain, berpikiran negatif kepada orang lain. Maka baiklah kita menggunakan masa tobat  dan masa rekonsiliasi ini untuk bertobat dan membaharui diri, berdamai dengan Allah dan sesama. Selanjutnya kita membangun niat yang kuat untuk menjadi murid Yesus yang jujur dan tulus dalam kata dan perbuatan kita.  Hanya dengan demikianlah kita layak dihadapan-Nya dan sesama kita.

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, sadarkanlah kami umat-Mu untuk berhenti berbuat jahat dan belajar berbuat baik serta mempunyai kesadaran untuk mengaku dosa. Amin.





Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

0 komentar:

Post a Comment