February 22, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 26 FEBRUARI 2018)

Bacaan Liturgi Senin 26 Februari 2018

Bacaan Pertama Dan 9:4b-10
Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah;
kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini,
kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia,
dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 79:8.9.11.13
Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.
*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
*Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.
*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Luk 6:36-38
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Hendaklah kamu murah hati,
sebagaimana Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Berkata bahwa percaya kepada Tuhan adalah sangat mudah dan siapapun bisa mengatakannya . Namun sebagai manusia yang sedang berziarah dan hidup berdamplngan satu sama lain didunia ini ,percaya kepada Tuhan akan menjadi ganjil jika aplikasi konkret iman itu hampa. Yesus mengungkapkan perintah dan larangan dalam Injil hari ini , agar roda kehidupan setiap hari dijalankan sesuai dengan apa yang telah diberikan – Nya. Murah hati seperti Bapa dan bersedia memberi serta mengampuni merupakan perintah Yesus bagi kita. Disamping perintah , ada juga  larangan atau peringatan agar kita hati hati dalam bertindak yakni jangan menghakimi dan jangan menghukum.
Mungkin kita sudah  menjalankan apa yang dikatakan Yesus hari ini. Tetapi kita perlu merenungkannya lagi dengan sungguh , apakah benar tindakan kita , murah hati, mau memberi , tidak menghukum sudah menyerupai Bapa disurga ?  Sebab Allah menerbitkan matahari bagi orang benar dan orang jahat . Setiap makhluk hidup didunia ini menghirup udara yang sama dan tanpa batas. Dengan demikian , kemurahan Allah tidak dapat tertandingi oleh manusia. Kita sendiri tahu seberapa besar keterbukaan hati kita untuk menolong , memberi dan memperhatikan orang lain. Kesabaran kita pun sering ditantang dengan berbagai peristiwa hidup. Perbedaan pandangan , sikap orang lain yang berseberangan dengan kita atau orang lain tidak memenuhi apa yang kita inginkan . Kita sendiri juga tahu seberapa besar kesabaran kita untuk tidak menghukum dan menghakimi. Maka marilah kita memperbaiki diri kita selagi masih ada  kesempatan.

 Butir permenungan.
Kita semua diingatkan oleh Yesus pertihal jangan menghakimi dan jangan menghukum serta sebuah keharusan untukmengampuni. Jangan menghakimi maka kamu tidak akan dihakimi. Yang Yesus ajarkan adalah sebuah sikap hati hati dalam menghakimi orang lain , yaitu lambat dalam hal menghakimi tetapi cepat dalam hal mengampuni. Kita dididik untuk tidak mengambil posisi Allah dalam mengadili dan menghakimi seseorang.. Bila kita cepat menghakimi orang, , sesungguhnya kita telah gagal menunjukkan belas kasih kepada sesama. Tidak dihakimi bukan berarti orang itu bebas dari penghakiman Allah, Jangan kamu menghukum maka kamu tidak akan dihukum. Penghakiman dan penghukuman itu erat hubungannya. Yang harus kita hindari adalah kebiasaan menghukum orang yang bersalah . Orang yang bersalah bisa dinyatakan bebas dari hukuman yang harus ditanggung. Penghapusan hukuman itu terjadi karena pengampunan . maka orang yang diampuni itu dibebaskan dari hukuman yang mestinya dia tanggung.
Ampuni maka kamu akan diampuni. Ini bukan berarti bahwa orang yang bersalah itu benar dalam perbuatannya. Orang salah tetap bersalah. Yang Yesus ajarkan kepada kita  adalah bagaimana kita sebagi murid-Nya bersikap terhadap orang yang bersalah. Sikap itu mestinya terwujud dalam sikap mengampuni , bukan demdam atau menuntut balas atas kejahatan yang dia perbuat. Setiap murid Yesus harus mampu menunjukkan kemurahan  hati, yaitu kemurahan hati yang bersumber dari kemurahan hati Allah sendiri. Inilah panggilan kita sebagai murid Kristus, yakni menjadi sempurna.

Doa.
 Ya Yesus , besarkanlah iman kami agar kami sanggup menyerupai Engkau didalam segala hal, dalam peziarahan hidup kami setiap hari.  Amin.  


 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.



0 komentar:

Post a Comment