October 9, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 10 OKTOBER 2016)

Bacaan Liturgi Senin 10 Oktober 2016

Bacaan Pertama  Gal 4:22-24.26-27.31-5:1
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, 
seorang dari wanita yang menjadi hambanya
 dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. 
Ini adalah suatu kiasan.
 Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: 
yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan,
 
yaitu Hagar.
 Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." 
Karena itu, saudara-saudara,
 kita bukanlah anak-anak wanita hamba 
melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka.
 Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 113:1-5a.6-7
Terberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.
*Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya. 
*Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya
 terpujilah nama Tuhan. 
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa,
 kemuliaan-Nya mengatasi langit. 
*Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,
 yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan,   dan janganlah bertegar hari.

Bacaan Injil  Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus. 
Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe,
 
demikian pulalah
 Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. 
Pada waktu penghakiman
 ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. 
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat
 waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Ditegaskan bagaimana sejarah keselamatan telah diwartakan mulai dari nenek moyang dan telah tertulis dalam Kitab Suci. Panggilan dasar dari hidup kita adalah  :” ....... menjadi  milik Kristus, dipanggil dan dijadikan orang kudus”   Kalau panggilan dasar kita sedemikian dasar dan mendalam, apa yang telah kita upayakan agar hidup sesuai dengan panggilan dasar itu? Santo Paulus telah meneguhkan  hati kita mengenai panggilan dasar dan mewujudkan kekudusan hidup. Tentu kekudusan hidup tidak hanya berlaku dalam soal olah rohani, namun juga nyata dalam perbuatan sehari hari,  dalam setiap kesempatan hidup kita.
Kita diajak untuk teguh setia dalam iman sebagaimana kesetiaan Yesus Kristus yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, namun menurut Roh Kekudusan dinyatakan sebagai Putera Allah yang berkuasa berkat kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Sangat berbeda dengan apa yang kita dengarkan dalam bacaan Injil, dengan sangat tegas Yesus mengatakan bahwa “ angkatan ini angkatan yang jahat, mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka takkan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus”
Pertanyaannya : Mengapa Yesus tidak mau memberikan tanda kepada mereka? Karena Yesus sendiri adalah tanda. “ Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. “ Lewat pernyataan ini Tuhan Yesus mau menegaskan  bahwa Dia lah satu satunya tanda dari Allah , yang lewat – Nya , rencana keselamatan akan diwujudkan. Maka , menerima dan mendengarkan Dia merupakan peluang untuk menerima rahmat keselamatan.
Seperti orang orang yang diceritakan dalam Injil, kita pun kerap kali mencari Tuhan Yesus dan mendengarkan Dia . Apakah ketekunan mendengarkan Dia telah menumbuhkan semangat untuk menata hidup berdasarkan ajaran-Nya? Ataukah kita hanya mendengarkan pengajaran-Nya tetapi mengabaikan pelaksanaannya dalam hidup? Bila itu yang terjadi , maka rahmat keselamatan tidak mungkin kita terima. Karena itu sudah seharusnya kita tekun dan setia mendengarkan ajaran Tuhan dan tekun juga melaksanakan dalam hidup.

Butir permenungan.
Marilah kita mulai dari  diri sendiri, Hidup kita sendiri semoga menjadi tanda yang jelas bahwa hidup sehari hari layak diperjuangkan dan diisi dengan perbuatan perbuatan baik, bukan yang ala kadarnya saja.
Kepada generasi yang hidup pada zaman global, dengan kemajuan teknologi dan dunia maya yang tidak terbendung, apa yang bisa kita tonjolkan? Kesungguhan hidup untuk menata cara bertindak sesuai dengan dasar kekudusan hidup kita sekaligus sesuai dengan pekerjaan harian, perlu kita buat dan upayakan dengan lebih baik.

Doa

Tuhan Yesus Kristus, betapa sering kami mendengar firman-Mu, namun lalai melaksanakannya dalam hidup. Tuntunlah dengan Roh-Mu sendiri agar kami mampu melaksanakan apa yang telah Engkau ajarkan, Engkau Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

0 komentar:

Post a Comment