October 27, 2016

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 28 OKTOBER 2016)

Bacaan Liturgi Jumat  28 Oktober 2016
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul

Bacaan Pertama  Ef 2:19-22
Saudara-saudara,  kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapi tersusun,  menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut. 
*Meskipun tidak berbicara,
 dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil  Luk 6:12-19
Sekali peristiwa, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, 
Ia memanggil murid-murid-Nya,
 lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang pergi ke bukit yang sepi dan  berdoa kepada Allah semalam suntuk. Setelah itu pada siang harinya Yesus memilih 12 murid-Nya. Kisah ini mau mengatakan kepada dunia yang seringkali skeptis tentang makna dan pentingnya doa, bahwa doa yang diteladankan oleh  Yesus sungguh tetap menarik bagi hidup rohani dan iman para murid Yesus.  Doa tidaklah terbatas pada soal fungsi  dan kebutuhan.  Ketika malam gelap, pada saat manusia menjadi diam, letih, tertidur nyenyak, Yesus malah berdoa secara intensif kepada Bapa-Nya. Komunikasi antara Yesus dengan Allah tidak dibatasi oleh waktu, tempat, ataupun oleh adat dan aturan hukum yang dijaga ketat oleh manusia. Yesus mau menunjukkan kepada para murid bahwa lewat doa yang intensif , hidup iman mereka akan tetap segar, kuat dan dibaharui.
Para murid yang dipilih oleh Yesus, masih lemah imannya. Bahkan mereka akan mengalami kebingungan dan tidak tahu kearah mana mereka berjalan, Yesus hendak meneguhkan para murid agar semakin sadar akan panggilan dan pilihan mereka serta semakin mengasihi Dia yang mengutus mereka dalam perutusan dan pelayanan. Mereka harus semakin mengenal dalam hidup dan pelayanan bahwa Allah Tritunggal Yang Mahakudus lah yang menjiwai hidup mereka dan membimbing mereka untuk bersaksi tentang Kristus dan ajaran-Nya, Yesus pun tidak hanya berdoa kepada Allah di bukit pada saat kegelapan malam menjelang pemilihan  para Rasul, tetapi Ia pun berdoa kepada Allah bagi kita yang mengalami krisis kegelapan hati dijaman ini.

Butir permenungan.
Simon dan Judas , dua rasul Yesus yang dirayakan pestanya hari ini, juga belajar bagaimana mengerti dan memahami serta mewartakan ajaran Yesus . Mereka berusaha menyampaikan Sabda Yesus kepada banyak orang . Sesuai dengan amanat Yesus sendiri, mereka menyembuhkan penyakit dan juga mengusir roh roh jahat, serta membantu banyak orang yang sangat membutuhkan bantuan orang lain. Apa pesan warta gembira hari ini kepada kita?
Pertama, sebagai murid Yesus (seumur hidup), kita mesti rajin belajar dan terus belajar mendalami  iman akan Yesus. Apakah selama Tahun Kerahiman ini telah kita manfaatkan untuk belajar tentang iman akan Yesus  sehingga iman kita terus bertumbuh dan kian mendalam? .
Kedua , sebagai murid murid Yesus , kita harus setia dalam mendengarkan dan mengamalkan pengajaran Yesus , Sang Guru dalam tindakan tindakan konkrit  sehari hari. Ditengah keluarga, ditengah masyarakat , kita mampu hidup saling mengasihi . Misalnya , kita bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Kita yakin bahwa menjadi pengikut Kristus  adalah suatu panggilan, Yesus tentu mempunyai rencana tertentu dengan memanggil kita , rencana itu mungkin belum jelas bagi kita, namun tentu berkaitan dengan karya  keselamatan-Nya. Kita pun dipanggil untuk diutus dan menghasilkan buah, Panggilan menjadi murid  bagi kita adalah suatu keistimewaan tetapi sekaligus juga sebuah tantangan . Mari kita terus belajar agar semakin hari kita semakin layak menjadi murid Yesus yang setia seperti dihayati oleh Rasul  Simon dan Judas .

Doa.
Ya Allah , semoga aku selalu memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan Dikau lewat doa doa ku. St. Simon ajarilah kami untuk setia menjalankan hidup kami sebagai pengikut Yesus.  St Judas, beranikanlah kami untuk menjadi saksi Tuhan lewat kata dan perbuatan yang baik.   Amin




0 komentar:

Post a Comment