Bacaan
Liturgi Rabu 26 Oktober 2016
Bacaan
Pertama Ef 6:1-9
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah.
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan jauhkanlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah.
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan jauhkanlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 145:10-14
Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,
dan memaklumkan kemuliaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
*Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,
dan memaklumkan kemuliaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
*Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Bait
Pengantar Injil 2Tes 2:14
Allah telah memanggil kita
untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Allah telah memanggil kita
untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan
Injil Luk 13:22-30
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya,
"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Yesus kepada orang-orang di situ, "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, 'banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, 'Tuan, bukakan pintu bagi kami.' Tetapi dia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang.' Maka kalian akan berkata, 'Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.' Tetapi ia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan ' Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir."
Demikianlah Injil Tuhan.
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya,
"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Yesus kepada orang-orang di situ, "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, 'banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, 'Tuan, bukakan pintu bagi kami.' Tetapi dia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang.' Maka kalian akan berkata, 'Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.' Tetapi ia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan ' Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
“Aku tidak tahu dari mana kalian datang.” Itulah yang dikatakan Yesus kepada seseorang yang mau masuk
dalam Kerajaan Allah , padahal orang itu telah mengatakan bahwa dirinya makan
dan minum bersama Yesus dan telah menerima pengajaran dari Yesus. Namun, dua
kali Yesus mengatakan bahwa Ia tidak kenal dengan orang itu. Dan Yesus menutup
pintu bagi orang orang yang tidak dikenalnya. Karena itu mengenal Yesus menjadi
hal yang penting bagi setiap orang yang mau masuk kedalam Kerajaan Allah.
Permasalahannya sekarang adalah apa yang dimaksud dengan “mengenal” dalam
konteks kisah ini ?
“Mengenal”
dalam konteks Kitab Suci tidak sekedar tahu atau mengenal secara intelektual .
Kalau hanya soal kenal dan tahu, setanpun sering digambarkan dalam Kitab Suci
jug tahu siapa Yesus. “Mengenal” disini punya arti mengimani, mengakui, dan
membangun relasi dengan Yesus sampai akhirnya mengikuti. Maka, mengenal jauh
lebih dalam daripada sekedar intelektual yaitu, menyangkut keterbukaan hati
untuk berelasi dan mengikuti. Karena itu, mengenal Yesus berarti mengimani Dia
sampai kita menyelaraskan hidup kita
sesuai dengan kehendak dan perintah-Nya. Itulah sebabnya mengenal saja tidak
cukup untuk mengantar kita masuk kedalam Kerajaan Allah tanpa disertai keterbukaan
hati dan perubahan sikap.
Kita pantas
bersyukur bahwa banyak orang yang dengan tekun mempelajari Kitab Suci agar
semakin mengenal Yesus, dengan setia pula dia berdoa , berdevosi, dan beribadat
untuk membangun relasi dengan Yesus sampai akhirnya dengan tangguh menjalankan
perintah -Nya,
Namun,
difihak lain sering kita
dengar, itu pasangan suami-isteri, Suta dan Siti sudah sekian tahun menikah,
ingin bercerai. Itu Suster Centilwati sudah 10 tahun menjadi biarawati, lagi
goncang mau keluar. Itu romo Sibukwanto sudah hampir 9 tahun ditahbiskan, lagi
krisis dan ingin keluar. Frater Gojegana sudah menjalani Tahun Pastoral,
sekarang panggilannya sedang menggelepar ingin keluar.
Krisis hidup
panggilan atau krisis iman bisa menerpa siapa saja, termasuk kita. Tetapi
bilamana kita merenungkan kata kata Santo Paulus dalam Roma 8:26 - 30 dengan hati bening sambil berdoa didepan Salib
Kristus tentulah akan lain. Kata kata Santo Paulus begitu kuat, penuh keyakinan
dan kena hingga lubuk hati kita. Apa yang kita takutkan dalam hidup ini ?
Konflik, ketidakcocokan, ketidaksetiaan pasangan, kesulitan ekonomi, kegagalan
karya ? Itu tentu dapat menggoncangkan kita. Tetapi apakah itu sudah cukup
menjadi alasan untuk memisahkan kita dengan Kristus ? Putra-Nya saja
diserahkan oleh Allah kepada kita, bagaimana Dia tidak menganugerahkan
segalanya bersama anak - Nya itu kepada kita ?
Butir permenungan.
Krisis hidup
iman dan panggilan senantiasa berakar pada satu titik yang paling mendasar, hubungan
kita dengan Tuhan Yesus Kristus. Kesetiaan kita pada panggilan imamat,
membiara, membujang demi Kerajaan Allah atau berkeluarga hanya mungkin kita
bangun apabila kita tidak pernah berpisah dari kasih Kristus. Krisis hidup
panggilan biasanya berhubungan dengan hal ini itu dan ketika orang begitu
emosi, orang memilih meninggalkan panggilannya. Namun apabila orang yang sedang
krisis itu mau menatap Salib Kristus, kasih cinta - Nya yang tidak pernah
tercabutkan, betapa kita rela kalah dari himpitan kesulitan krisis itu ?
Bukanlah Tuhan akan menguatkan kita dan Dia lebih dari semuanya itu ? Salib
itulah sebagai motivasi bagiku.
Doa.
Ya Tuhan yang
maha baik, jangan biarkan kami umat - Mu patah semangat bila kasihku kepada
sesama tidak dianggap tetapi jadikanlah pengalaman tidak dianggap itu sebagai
motivasi bagiku untuk selalu berbuat kasih. Amin
0 komentar:
Post a Comment