October 11, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 12 OKTOBER 2016)

Bacaan Liturgi Rabu  12 Oktober 2016

Bacaan Pertama  Gal 5:18-25
Saudara-saudara, Kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,  percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. 
Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan,
 seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 
sikap lemah lembut dan penguasaan diri.
 Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging 
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
 Jika kita hidup oleh Roh, 
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 1:1-4.6
Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya. 
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
 yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 
*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
 mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil  Luk 11:42-46
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! 
Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran,
 tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi,  "Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Injil hari ini berisi kecaman Yesus terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Kecaman berlanjut dari Injil kemarin . Isi Injil hari ini dan kemarin , menekankan sikap dan kemunafikan orang Farisi dan ahli ahli Taurat. Yesus melihat dan menganggap mereka sebagai orang orang munafik. Kemunafikan yang dimaksud dalam hal ini adalah mereka bertingkah laku seolah olah baik tetapi di dalam hati mereka terancang sebuah kejahatan.
Yesus berkata keras dan tegas , tanpa malu malu dan secara terbuka Yesus berkata keras kepada orang orang Parisi dan ahli ahli  Taurat. Tentu saja mereka tersinggung dan sakit hati. Bila demikian , yang dikatakan Yesus itu benar, karena memang mengenai hati mereka, pusat hidupnya. Mereka membayar perpuluhan namun mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Kepada ahli Taurat, Yesus mengatakan  “Celakalah kalian, sebab kalian meletakkan beban beban berat yang tidak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun”
Peringatan Yesus kepada para pemuka Yahudi inipun juga ditujukan kepada kita semua,   Bagi Yesus , beriman dan taat kepada Allah tidaklah hanya berpegang pada hukum yang berhubungan dengan Allah melainkan bersikap adil terhadap sesama.  Bila menaruh cinta kepada Allah berarti juga menaruh cinta kepada sesama.  Walaupun kita bukan orang Farisi namun kita pun kerap membebani orang dengan beban beban yang berat. Atau kita melihat saudara kita membawa “beban” , kita tidak sedikitpun mau membantu. Melihatpun tidak, malah menjauh. Bila demikian , Yesus juga mengatakan kepada kita: “ Celakalah kamu “

Butir  permenungan.
Belajar dari bacaan hari ini, kita harus berani mengesampingkan semangat farisinisme dan tauratisme. Faham aturan bukan berarti melecehkan sesama. Dengan aturan kita ingin melayani sesama dengan baik; Apa yang dapat aku berikan kepada sesama, dan relakah aku membantu meringankan bebannya?

Doa
Ya Bapa, ajarilah kami untuk berani menjalankan aturan iman kami demi kebahagiaan dan keadilan sesama kami. Semoga dengan melaksanakan aturan dan ajaran-Mu, rahmat-Mu turun atas kami yang setia mengikuti-Mu . Amin.



0 komentar:

Post a Comment