Bacaan
Liturgi Sabtu 8 Oktober 2016
Bacaan
Pertama Gal 3:22-29
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu yang terkurung di bawah kuasa dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang.
Karena itu kita tidak lagi berada di bawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu yang terkurung di bawah kuasa dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang.
Karena itu kita tidak lagi berada di bawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 105:2-7
Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
*Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
*Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya,
*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
*Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
*Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya,
*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait
Pengantar Injil Luk 11:28
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Bacaan
Injil Luk 11:27-28
Pada suatu hari, Ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!"
Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu hari, Ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!"
Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Ada
dua orang saling bersahabat , pada awalnya keduanya adalah ateis. Mereka tidak
percaya kepada Tuhan. Dalam perjalanan waktu, salah seorang dari mereka
bertobat menjadi Katolik. Ia menemukan kebahagiaan dalam mengikuti Yesus .
Suatu
hari kedua orang sahabat itu berjumpa. Mereka terlibat dalam percakapan hangat.
Sang ateis bertanya, “Jadi kau sudah bertobat menjadi pengikut Kristus? ” “ Ya ” jawab si Katolik. “ Kalau begitu kau
tahu banyak tentang Yesus, Misalnya, dimana ia dilahirkan? “ pancing si ateis.
“Aku tidak tahu “ jawabnya santai. Percakapan itu terus berlanjut , “ Berapa
usia – Nya waktu Ia meninggal? “ “ Aku
tidak tahu “ jawab si Katolik. “ Berapa
kali Ia berkotbah ? “ desak si ateis. “ Aku tetap tidak tahu , kawan “ jawab
si Katolik dengan gemas.
Teman
ateis mengkritik , “Lho , sebagai seorang yang telah bertobat dan mengikuti
Yesus , rupanya kau mengetahui sedikit sekali tentang – Nya “ Akhirnya teman
Katolik menjawab dengan bijak, “ Kau memang benar, Aku malu karena begitu
sedikit pengetahuanku tentang Dia. Tetapi aku tahu hal ini : Tiga tahun yang
lampau aku seorang pemabuk, hutangku banyak, keluargaku berantakan, anak
istriku selalu takut, aku jarang pulang kerumah. Sekarang aku tidak minum lagi,
Hutang hutangku sudah lunas, Keluarga kami bahagia. Anak anak senang menantikan
aku pulang kerumah setiap sore. Itu semua karya Kristus bagiku. Sebanyak inilah
yang aku ketahui tentang Kristus”
Yesus
datang ke dunia untuk membawa perubahan besar, yaitu agar manusia bertobat dan
kembali ke pangkuan kasih – Nya . Jawaban manusia akan menentukan kebahagiaan
hidupnya.
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya." ( ay 28 ). Kerap kali orang berpikir bahwa kebahagiaan
itu karena faktor luar, seperti :
kecukupan sandang pangan , kesehatan , perumahan dan pendidikan. Ada lagi yang
menambahkan : mempunyai kendaraan , roda dua atau empat , Apakah kalau semua
itu terpenuhi dengan sendirinya kita bahagia ? Jangan salah.
Kebahagiaan dialami bukan
karena faktor luar. Kebahagiaan akan kita dapatkan , kita rasakan bila diri
kita sendiri bisa menerima yang kita alami saat ini . Kalau kita mengukur
kebahagiaan dari materi, kita tidak akan pernah bahagia, Apa ukuran cukup itu? Kita diberi ini itu dan menurut perhitungan
sebelumnya sudah cukup, tetapi sekarang tidak merasa cukup lagi. Orang akan
semakin membutuhkan yang lain , lagi , lagi , dan lagi. Ini menandakan bahwa
arah manusia adalah menuju yang tidak terbatas yaitu Allah
Sang Pencipta dan Penyelenggaraan hidup ini.
Kalau kebahagiaan itu bukan
dari luar , semestinya harus dicari di “ dalam “ diri kita. Di hati kita ,
mendengarkan suara hati sendiri tentang kebahagiaan . Perasaan perasaan yang
muncul dan berkecamuk dalam diri kita ,
seperti iri hati , marah , ingin ini itu , dan ingin menang , bila tidak kita
arahkan , akan menguasai hidup kita dan membuat kita tidak bahagia
Manusia
berasal dan akan kembali kepada Sang Pencipta. Tidak ada yang akan
hidup di dunia ini selama lamanya . Selama kita hidup di dunia ini , hendaknya senantiasa menyediakan waktu
untuk mendengarkan Allah yang berbicara lewat hati kita, serta berani mencoba
mewujudkannya.. Dengan demikian kita akan sedikit demi sedikit merasakan
kedamaian dan kebahagiaan . Maka Sabda Tuhan
hari ini hidup dalam diri kita
Butir permenungan.
Mendengarkan
dan memelihara Sabda Tuhan adalah sumber kebahagiaan sejati. Memang tidak mudah
bagi kita untuk dapat mendengar Sabda
Tuhan secara benar, Yang sering terdengar bahwa saya mendengar “firman” nafsuku
sendiri. Untuk dapat mendengar Sabda Tuhan secara benar , kita dituntut untuk
mau membaca , menimbang nimbang , mencermati suara hati sendiri dan pendapat
orang lain sehingga kita bisa sampai kepada suatu kemantapan pengertian, “Inilah kebenaran Sabda Tuhan” Memelihara Sabda Tuhan berarti menjadikan
Sabda itu nyata dalam hidup. Iman yang benar selalu menunjukkan keutamaan, baik pada permulaan, pertengahan
maupun akhir. Allah selalu dimuliakan dan kita diselamatkan dalam kebahagiaan.
Doa.
Ya Allah Bapa, Engkau mengutus Yesus Putra – Mu sebagai Sanda
hidup . Bukalah hati kami yang bebal ini , supaya hati kami senantiasa menerima
Sabda – Mu dan menyimpannya dalam hati kami. Amin.
0 komentar:
Post a Comment