November 7, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 8 NOVEMBER 2016)

 Bacaan Liturgi Selasa  8 November 2016

Bacaan Pertama  Tit 2:1-8.11-14
Saudaraku terkasih, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. 
Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana,
 sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua, 
hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah,
 jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, 
dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda
 mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, 
baik hati dan taat kepada suaminya,
 agar Firman Allah jangan dihujat orang. 
Demikian pula terhadap orang-orang muda.
 Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh 
dalam pengajaranmu,
 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu 
sehingga lawan menjadi malu,
 karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah 
yang menyelamatkan semua manusia.
 Kasih karunia itu mendidik kita 
agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi
 dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. 
Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita
 untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 37:3-4.18.23.27.29
Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu! 
*Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh,
 dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang 
yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
 
*Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,
 maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri 
dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil  Luk 17:7-10
Yesus bersabda kepada para murid, "Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, 
akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang,
 'Mari segera makan'? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, 
'Sediakanlah makananku.
 Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku 
sampai selesai aku makan dan minum!
 Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian.  Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, 
hendaklah kalian berkata,
 'Kami adalah hamba-hamba tak berguna; 
kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan'."
 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kadang kita dalam hati kecil selalu  minta dihargai, dipuji dan dihormati, termasuk dari Tuhan sendiri apabila kita telah menyelesaikan tugas perutusan-Nya. Kadang kita  menjadi tidak enak dan tidak gembira apabila tidak diakui oleh orang lain atau dipuji. Misalnya, setelah menolong seseorang dan orang tersebut tidak mengucapkan terima kasih , kadang kita jengkel.  Waktu kita menjadi juara dan orang lain tidak  menghormati kita, kita merasa sakit  hati, jelas ini tidak benar karena kita adalah hanya hamba yang disuruh melakukan sesuatu oleh Tuhan sendiri.
Kita ini hamba Tuhan dan diberi tugas oleh-Nya untuk dilakukan didunia ini.Apabila tugas ini selesai kita tidak boleh sombong lalu minta dilayani Tuhan. Kita diharapkan tetap rendah hati dan berharap :” Aku ini hamba yang tidak berguna,  aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan”

Butir butir permenungan
Kita harusnya sudah gembira bahwa kita dapat menyelesaikan tugas perutusan Tuhan itu dan bersyukur atas itu. Kita tidak usah mengharapkan hadiah atau pujian dari Tuhan atau orang lain. Apalagi semua kemampuan yang memungkinkan kita melakukan tugas itu, semuanya adalah pemberian Tuhan sendiri. Orang beriman harus hidup  sebagai hamba dihadapan Tuhan .Karena Allah , manusia telah ditebus dari dosa dan kematian, sehingga manusia  menjadi milik Allah. Dengan demikian totalitas kehidupan manusia harus diarahkan kepada kehendak Allah. 

Doa

Ya, Allah kami bersyukur atas karya penebusan-Mu , berkat darah Putera-Mu kami yang seharusnya binasa mendapatkan kehidupan, Ajarilah kami untuk mengabdi Engkau dengan seluruh hidup kami. Amin.








0 komentar:

Post a Comment