Bacaan Liturgi Jumat 4
November 2016
PW S. Karolus Borromues,
Uskup
Bacaan Pertama Flp 3:17 - 4:1
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus,
Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus,
Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 122:1-5
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
Bait Pengantar Injil 1Yoh 2:5
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Bacaan Injil Luk 16:1-8
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu?
Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya,
'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku.
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berhutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata Bendahara itu, 'Inilah surat utangmu.
Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.'
Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu? '
Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang."
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu?
Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya,
'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku.
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berhutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata Bendahara itu, 'Inilah surat utangmu.
Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.'
Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu? '
Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Orang biasanya merasa berbesar hati dan bangga juga apabila banyak orang
yang mencari. Tentu kalau yang mencari itu para penagih utang, ya orang jangan
bangga dulu, Tetapi orang memang pantas berbangga hati apabila
dicari cari para pengagum yang mau meminta tanda tangan atau meminta
waktu untuk wawancara. Apabila sesudah wawancara , orang itu difoto kanan kiri,
senyum atas, senyum bawah, miring kanan atau miring kiri. Pokoknya segala pose
difoto, Itulah orang terkenal.Kebanggaan atas kesediaan hati seseorang yang
terkenal seperti diatas tentu berpusat pada kehebatandiri sendiri, pengagungan
dan pengakuan atas pujian atas diri sendiri.
Santo Paulus pada suratnya kepada umat di Filipi meminta untuk umat yang
dilayani untuk tidak hanya mengikuti dirinya dalam bidang duniawi saja, tetapi
juga mengikuti hidup rohani Rasul Paulus. Dari hidup rohani tersebut kita akan
dibangun menjadi pribadi baru dalam Kristus Yesus. Kita pin harus berlaku
cerdik dan pandai seperti seorang bendahara yang dipuji oleh Yesus Kita pengikut Yesus harus bisa cerdik dan
pandai mencari akal bagaimana dapat memperoleh keselamatan yang ditawarkan
Tuhan Yesus . Kita tidak hanya mengasingkan diri untuk berdoa saja , kita harus
berani berkomunikasi dengan dunia dan menjalin kasih dengan sesama , karena
pada dasarnya , seseorang diterima baik
oleh Allah karena apa yang dilakukan oleh orang tersebut dan bukan hanya karena imannya saja.
Perbuatan baik mengantar kita berdiri teguh dalam Tuhan Karolus Boromeus memberikan contoh nyata
untuk kita. Dia merelakan hidupnya melayani sesama yang menderita dengan penuh
semangat bela rasa . Sekarang , sudahkah kita melakukan kebaikan demi
memperoleh keselamatan yang Tuhan tawarkan? Mari kita menjawab dalam hidup
sehari hari dengan cinta dan pelayanan.
Butir butir permenungan.
Paulus justru berbangga boleh melayani Kristus. “ Aku boleh menjadi pelayan
Kristus ,,,,, aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.”
Semangat Santo Paulus melayani Kristus dengan memberitakan Injil ialah
agar bangsa bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kepada kita masing masing diserahkan karya pelayanan tertentu, Tentu kita
senang apabila saat pelayanan tersebut kita dipuji karena berhasil dan karya
kita berkembang. Namun kita mesti hati hati, sebab pujian itu dapat mengaburkan
panggilan dasar kita, bahwa kita sebenarnya hanya melayani Kristus, dan bukan
diri sendiri. Yang membuat kita bahagia dan bangga mestinya ialah karena
semakin banyak orang mengenal Tuhan dan mengalami kasih-Nya , syukur syukur
melalui pelayanan kita itu.
Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami untuk berani memilih apa yang menghantar kami masuk
kedalam kemuliaan-Mu. Amin
0 komentar:
Post a Comment