November 22, 2016

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 24 NOVEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Kamis  24 November 2016

Bacaan Pertama  Why 18:1-2.21-23;19:1-3.9a
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat lain turun dari surga. Ia mempunyai kekuasaan besar, dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya. Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, "Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar itu! Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis dan yang dibenci." Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya, 
"Demikianlah kota Babel itu
 akan dilemparkan dengan keras ke bawah, 
dan takkan diketemukan lagi.
 Suara para pemain kecapi, para penyanyi, 
para peniup seruling dan sangkakala,
 takkan terdengar lagi di dalammu. 
Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu.
 Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu. Cahaya lampu takkan bersinar lagi dan suara pengantin pria dan mempelai wanita takkan kedengaran lagi di dalammu. Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi 
dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
 Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring, seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya, "Alleluya. Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya. Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya kepada pelacur itu." Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, "Alleluya! Ya, asap kota Babel naik selama-lamanya." Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka 
yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!"
 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 100:2-5
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
*Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
 Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. 
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
 masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! 

*Sebab Tuhan itu baik,
 kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 21:20-28
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. 
Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.
 
Celakalah para ibu yang sedang hamil
 atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, 
dan murka akan menimpa bangsa ini.
 Mereka akan tewas oleh mata pedang 
dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa.
 Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit ber goncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
 bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Seorang ibu tua sibuk membersihkan sampah di halaman gereja, ia melakukannya tiap hari dengan sukarela. Pastor paroki memuji kerajinan nya. Ibu itu membalas :” Pastor, apa yang saya lakukan masih belum seberapa, Pastor telah menulis banyak buku rohani yang menyejukkan iman, Tuhan pasti akan membalas semua kebaikan Pastor.”  Pastor menjawab “ Ibu , buku buku saya dan sapu lidi  di tangan ibu sama saja nilainya di mata Tuhan  , jika ibu menyapu halaman gereja ini dengan tujuan yang lebih mulia  dari pada saya, balasan Tuhan pada ibu pasti lebih besar.”
Injil hari ini merupakan bagian dari khotbah Yesus tentang akhir zaman. Meskipun diwarnai oleh gambaran gambaran yang mengerikan, pada intinya akhir zaman bagi umat beriman adalah saat keselamatan . Yesus sendiri mengatakan : “ Apabila semuanya itu mulai terjadi , bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu telah dekat. “  Sabda Tuhan memberi peneguhan pada semua umat beriman agar bertekun di dalam mengupayakan keutamaan hidup sebagai umat beriman. Tuhan tidak mempedulikan derajat , kekayaan atau kepandaian para umat-Nya . Semuanya sama di mata Tuhan, dan masing masing diberi kesempatan yang sama untuk berbuat kebaikan. Kita tidak tahu kapan Tuhan memanggil kita kembali kepada-Nya. Saat itu adalah saat keselamatan. Kita boleh mempersembahkan buah buah kehidupan kita kepada-Nya. Mungkin buah buah kita tidak mencukupi bagi kita untuk memperoleh keselamatan , namun dengan iman yang penuh harapan pasti ada kemurahan hati Tuhan.
Kita tahu bahwa selain kelebihan kelebihan yang kita miliki , pasti ada kerapuhan kerapuhan yang menghambat perjuangan kita untuk menjadi orang baik. Namun , Tuhan tetap memberi kesempatan kepada kita untuk melakukan pertobatan terus menerus , Keselamatan didalam Dia berwajah kemurahan hati dan pengampunan, Marilah kita hayati hidup kita dengan penuh syukur . Tuhan menganugerahi kita kehidupan untuk dimanfaatkan bagi kemuliaan-Nya, bagi keselamatan kita dan sesama.

Butir permenungan
Orang yang hatinya tulus, bersih, dan terutama sangat percaya kepada Tuhan  pasti sangat disayangi Allah dan sesamanya. Meskipun begitu, orang tersebut tetap akan memiliki sesama yang tidak menyukai nya. Bukankah kita mengalami dalam pelayanan kita. Kita sudah hidup berbagi dengan tulus , uang pribadi kita relakan untuk membiayai acara kebersamaan komunitas kita , masih ada juga yang tega menuduh kita kalau kita korupsi, kita cari muka, kita punya maksud tersembunyi dan sebagainya. Namun selalu saja ada orang yang mendukung dan membela kita.  Dari pengalaman diatas dapat ditarik kesimpulan, 
Pertama, sebaik apa pun hidup kita, marilah kita tidak cemas dan bingung, Apabila ada  orang tidak suka pada kita, karena tentu juga akan ada orang yang membela dan mendukung kita,  
Kedua, Tuhan yang kita percaya akan selalu menolong kita melalui berbagai cara, bahkan melalui orang yang terkadang  justru  tidak kita  duga, Maka janganlah takut.

Doa

Ya Tuhan jadikanlah kami orang yang memiliki kepekaan membaca tanda jaman dan bersifat adil terhadap sesama. Amin.


0 komentar:

Post a Comment