November 13, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 14 NOVEMBER 2016)

Bacaan Liturgi Senin 14 November 2016

Bacaan Pertama
Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa  yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada 
kini, dulu dan yang akan datang,
 dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. 
Tuhan bersabda kepadaku,
 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: 
Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya
 dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, 
baik jerih payah maupun ketekunanmu.
 Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita oleh demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 1:1-4b
Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, 
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
 dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, 
dan siang malam merenungkannya.
 
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
 yang menghasilkan buah pada musimnya, dan tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 
*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
 mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:12
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Luk 18:35-43
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." 
Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
 Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, 
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
 
Maka Yesus pun berhenti
 dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. 
Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya,
 "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!" Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Keingintahuan orang buta dalam Injil hari ini merupakan sebuah sikap awal dan titik berangkat baginya untuk berproses sampai menerima kesembuhan dan mengikuti Yesus.  Seandainya dirinya tidak ingin tahu dan bersikap masa bodoh mengenai siapa yang lewat, kesembuhan dan pengenalan akan Yesus tidak akan terjadi.
Salah satu faktor yang menjadi dorongan untuk maju dan berkembang adalah keinginan untuk tahu. Keinginan itu menjadi pendorong untuk mencari informasi dan mendapat jawabannya. Tidak adanya rasa ingin tahu akan menjadi penghambat perkembangan.Apa yang ingin diketahui itulah yang perlu dipertimbangkan karena disitulah letak fokus perhatian. Seorang ilmuwan memiliki dorongan besar untuk mengetahui lebih banyak tentang ilmu tentang penyakit dan cara pengobatannya serta alat alat medis model terbaru. Seorang sastrawan memfokuskan diri pada pendalaman terhadap buku buku baik klasik maupun terbitan terakhir  dan berusaha menuangkan ide dan gagasannya melalui tulisan tulisannya.  Orang beriman mestinya juga terdorong untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam isi iman Katolik dan ajaran Gereja, Jika tidak demikian , pemahaman iman tidak akan bertambah.
Orang Katolik yang tidak memiliki keinginan untuk mengetahui isi iman Katolik lebih lanjut , akan tetap pada keadaannya dan tidak berkembang. Lebih parah lagi kalau seseorang merasa sudah tahu banyak tentang isi iman , dan merasa tidak perlu belajar lagi. Sikap seperti itu akan membuatnya berhenti bertumbuh dan tetap pada ketidaktahuannya dalam banyak hal berkenaan dengan iman dan membuatnya mudah goyah dan terkadang jatuh.  Tidak sedikit orang Katolik yang berpindah keyakinan , karena pengaruh hal hal kecil yang sebenarnya disebabkan oleh kekurang tahuan mengenai iman Katolik yang begitu kaya dan indah.
Pengetahuan akan isi iman Katolik jelas belum cukup sebagai bekal untuk berkembang dalam kehidupan iman, karena mesti mengembangkan relasi dengan Allah dan mewujudkan dalam hidup sehari hari.
Seperti dikisahkan dalam Injil hari ini, si orang buta memiliki keinginan besar untuk dekat dengan Yesus  dan menerima rahmat dari-Nya dengan berseru “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku”  seruan itu menunjukkan sikap dasar imannya  yaitu percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan kebutaannya sehingga berani menyerahkan diri kepada-Nya.
Pada akhirnya , yang disembuhkan bukan hanya kebutaan matanya, tetapi sekaligus kebutaan mata imannya. Atas kesembuhan yang dialaminya , ia mengambil sikap sangat tegas  dan jelas , yaitu menjadi pengikut Yesus.
Sikap dasar inilah yang yang diperlukan untuk bisa berkembang dalam iman , yaitu relasi yang semakin dekat dengan Yesus yang diimani dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari hari.

Butir permenungan
Kadang kita bisa begitu kagum pada teman teman kita yang bisa berdoa panjang dengan bagus. Doanya itu bisa teruntai dalam kata kata indah nan puitis, dengan alunan suara yang bergelombang penuh pengharapan. Kata kata yang dipilih rasanya pas dengan suasana hati umat yang hadir, dan menembus lubuk hati terdalam. Memang ada orang orang yang pandai menyusun doa, juga meski ia harus berdoa spontan.  Ya kita syukuri saja.
Injil hari ini menampilkan tokoh si buta yang berseru atau sebut saja berdoa secara sangat sederhana. Orang buta itu hanya berseru (baca : berdoa) “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “ Ia berseru begitu terus , semakin lama semakin kuat, juga walaupun ditegur orang, ia tetap berseru dengan kata kata yang itu itu saja namun dengan volume suara yang semakin kuat. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “
Dan doanya itu di dengar Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berhenti bertanya apa yang ia mohon dan Yesus menyembuhkan orang itu sehingga orang itu kini bisa melihat.
Renungan kita hari ini mengagumi rumusan doa yang sederhana namun amat berdaya.. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “ Dalam tradisi doa di Timur, dikenal doa yang sangat populer, namanya Doa Yesus yang bunyinya  kurang lebih “ Tuhan Yesus Kristus , kasihanilah aku “ atau “ Ya Yesus kasihanilah aku”  boleh juga “ Yesus kasihanilah aku orang berdosa ini” pokoknya menyebut nama Yesus. Yang paling populer  “ Tuhan Yesus Kristus kasihanilah aku “  dan yang  dilaksanakan didepan Sakramen Mahakudus “ Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kasihanilah aku”  Cobalah anda mengulang ulang doa ini terus menerus, terlebih dikala meditasi dimana sering pikiran lari kemana mana. Daripada sulit berkonsentrasi, sebut saja nama Yesus berulang ulang, dan rasakanlah betapa kedamaian dan keheningan mulai menjalari diseluruh tubuh dan hati kita.
Tindakan Yesus pada bacaan hari ini, mengingatkan kita, para pengikut-Nya agar kita tidak takut akan kebencian dan aniaya orang disekitar kita, kalau kita baik dan benar dalam perkataan dan perbuatan. Iman orang buta ini adalah teladan yang istimewa bagi kita  agar kita tetap kuat dan teguh dalam iman akan Kristus yang menderita dan disalibkan sebagai jalan untuk menyelesaikan segala perkara. 

Doa

Ya Tuhan janganlah biarkan aku buta terhadap  penderitaanku, tetapi biarkanlah aku melihat Engkau didalam penderitaanku.   Amin.




0 komentar:

Post a Comment