Bacaan Liturgi Senin 21
November 2016
PW S. Maria Dipersembahkan
kepada Allah
Bacaan Pertama Why 14:1-3.4b-5
Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi.
Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru
di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 24:1-6
Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil Mat 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
Bacaan Injil Luk 21:1-4
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Kita mengenal
pepatah lain “do ut des” artinya saya memberi supaya saya diberi. Secara
manusiawi , hal ini tidaklah buruk, asal orang yang diberi itu membalasnya
dengan lkhlas. Kebijaksanaan dalam pepatah ditujukan untuk mengingatkan orang
yang hanya bisa meminta dan tidak pernah memberi. Memberi dalam sebuah
persembahanpun kadang tidak luput dari nuansa paket “ do ut des” Kapan memberi
itu disebut persembahan? Ketika pemberian itu tidak didasarkan pada harapan
agar dibalas , tetapi pada cinta kasih dan iman sejati. Kita memberi dengan
kerelaan hati, Selanjutnya
kita serahkan kepada kehendak Tuhan. Kapan kita akan menerima dan dalam bentuk
apa, Kita dapat menerima kebaikan Tuhan yang mempunya cara sendiri untuk
mengganjar orang yang bermurah hati, bahkan untuk yang berani bertaruh akan
kebaikan Tuhan, yakin suatu saat akan mendapatkan anugerah lebih besar berlipat
ganda.
Persembahan
hati mempunyai nilai ilahi, yaitu dengan memberi sesuatu yang berharga berarti
kita mengumpulkan harta di surga (Mat 6:20) Memberi adalah tanda kasih, indah namun menuntut
kurban. Ada rasa sakit didalamnya, karena memberi berarti melepaskan sesuatu
dari yang dimilikinya. Semakin berharga yang kita lepaskan, semakin berat
rasanya memberi. Tidak heran Bunda Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa
mencintai berarti memberi sampai terasa sakit. Ketika orang
bersedia memberi , meskipun terasa sakit namun melakukannya dengan tulus, ada
cinta didalamnya.
Dalam Injil
hari ini, Yesus memuji persembahan janda miskin. Meskipun sang janda hanya
mempersembahkan uang dua peser, namun dia memberi dari kekurangannya, Dibalik
persembahannya tersembunyi pengorbanan yang besar, Dia mempersembahkan
uang yang sangat berarti bagi hidupnya, Orang orang lain mungkin memberi
persembahan yang jauh lebih besar darinya. Meski demikian mereka memberi
kelebihan. Persembahan itu tidak mengganggu kenyamanan hidup mereka.
Pada
peringatan Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah hari ini , kita
diajak merenungkan bahwa persembahan bukan melulu berupa barang, bangunan, atau
uang , tetapi lebih berharga lagi kalau yang dipersembahkan diri pribadi kita ,
hati seutuhnya dan seluruh kehidupan kita.
Butir permenungan
Persembahan
janda miskin ini menyadarkan kita , sering kita menyatakan mencintai
Tuhan, Beranikah kita mempersembahkan sesuatu yang berharga untuk-Nya? Di
tengah kesibukan, bersediakah kita memberi waktu untuk berdoa
dan bergabung dalam pelayanan rohani? Relakah kita mempersembahkan sebagian
penghasilan kita untuk mendukung karya misi Gereja? Cinta tidak berhenti dengan
kata kata belaka. Ibarat pohon, cinta menjadi penuh ketika berbuah. Berbuah
berarti berbagi berkah bagi sesama, terutama yang membutuhkan, Memang itu sakit
namun sangat indah.
Doa
Ya Tuhan ,
ajarilah kami membuktikan kasih kami kepada-Mu melalui persembahan diri yang
tulus demi perkembangan Kerajaan Kasih-Mu di dunia ini. Amin.
0 komentar:
Post a Comment