August 17, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 27 AGUSTUS 2018 )

Bacaan Liturgi Senin 27 Agustus 2018
PW S. Monika

Bacaan Pertama  2Tes 1:1-5.11b-12
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang Tesalonika
yang ada dalam Allah, Bapa kita, dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian. Saudara-saudara, kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kalian. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu satu sama lain semakin kuat. Kami sendiri membanggakan kalian di hadapan jemaat-jemaat Allah, karena ketabahan dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kalian derita. Semuanya itu merupakan bukti bahwa penghakiman Allah itu adil, sebab kalian dinyatakan layak menjadi warga Kerajaan Allah. Demi Kerajaan itulah kalian sekarang menderita. Semoga Allah kita menganggap kalian layak bagi panggilan-Nya, dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik, dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu. Dengan demikian nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan dalam kalian dan kalian di dalam Dia, sesuai dengan kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2a.2b-3.4-5       
Wartakanlah karya Tuhan yang ajaib di antara segala bangsa.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat dari pada segala dewata.
Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Luk 7:11-17   
Sekali peristiwa Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain.
Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Yesus mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda, dan banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasihan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Jangan menangis!" Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya.
Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, "Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Lalu Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata,
"Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan, "Allah telah mengunjungi umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Menjadi janda sungguh merupakan status yang sama sekali tidak diinginkan. Karena seorang perempuan yang berstatus janda kerap kali mendapat cemohan atau pelecehan. Ibu ibu yang masih bersuami kerap menjadi khawatir kalau ada seorang janda datang kerumahnya , takut kalau sijanda menggoda suaminya. Laki laki yang tahu bahwa perempuan itu janda , tak segan segan merayunya, Sebaik dan setulus apapun yang dilakukan janda, pasti dicurigai sebagi upaya mencari perhatian.
Hari ini Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasihan melihat seorang janda yang ditinggal mati anak tunggalnya. (Lukas 7:11-17) Yesus memahami betul arti tetesan air mata sang janda itu, Menjadi janda sudah merupakan penderitaan tersendiri, Karena seorang janda tidak dihormati dalam budaya Yahudi. Apalagi kini sang janda ditinggal mati anak tunggalnya. Karena itu penderitaannya akan bertambah, yaitu dia tidak akan mendapat warisan terutama tanah dari keluarga fihak suami. Lalu sang janda akan terlunta lunta hidupnya. Maka, tidak heran banyak orang dikota itu banyak orang dikota itu yang menyertai ibu janda untuk memberi penghiburan padanya.(ay.12)
Melihat situasi ini, Yesus berkata kepada sang janda itu, “Jangan menangis, “ (ay.13)  Inilah saatnya bagi Yesus untuk mengajar para murid dan orang orang yang mengikuti-Nya sifat Allah yang sungguh sungguh berbelas kasih, terutama kepada mereka yang sangat menderita. Artinya , belas kasih terlebih bagi mereka yang masih hidup. Karena itu , Yesus menunjukkan belas kasih-Nya pertama tama kepada sang janda.  Belas kasih Yesus ditunjukkan dengan menyelamatkan sang janda dari hidup terlunta lunta yaitu dengan menghidupkan kembali anaknya. Dengan dihidupkannya kembali anaknya itu, maka ibu janda masih mendapat tempat, jaminan hidup dari keluarga mendiang suaminya.

Butir permenungan.
Hari ini  Yesus pun mengajar kita, untuk selalu tergerak hati oleh belas kasihan melihat sesama yang masih hidup namun mengalami berbagai macam penderitaan.   Mukjizat itu selalu berawal dari belas kasihan Tuhan, karena itu kita bisa melihat Injil mencatat kebanyakan  mukjizat yang dilakukan Yesus terjadi setelah “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan” Kuasa Allah bukan suatu festival. Bukan sesuatu untuk dipertunjukkan ataupun dipamerkan. Kuasa Allah adalah manifestasi kasih-Nyayang memiliki hati yang berbelas kasih. Kuasa Allah dan mukjizat bukan milik orang tertentu saja , Namun milik semua orang yang mengakui Allah itu sanggup melakukan segala perkara.
Ketika adik saya berusia satu tahun, ia harus dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit langka. Penyakit ini menyerang tulang kepala , sehingga beberapa tempat di kepalanya akan terasa lembek bila ditekan. Pihak rumah sakit dan dokter berusaha keras untuk kesembuhan adik saya , sampai akhirnya ia diperbolehkan pulang kerumah. Namun yang sangat menyentuh saya adalah setiap hari ibu saya akan memeluk adik berjam jam dan berdoa sambil menitikkan air mata .  Berhari hari hingga berbulan bulan ibu terus melakukan itu. Sampai suatu ketika pihak rumah sakit menyatakan adik saya sembuh total. Belas kasihan adalah awal dari bekerjanya kuasa Allah. Dimana ada belas kasihan , disitu pasti ada kasih dan kuasa Allah. Dimanapun kita berada dan kepada siapapun kita berbelas kasih, maka disitu Ia akan bekerja . Mintalah belas kasihan itu, maka Allah akan memberikan-Nya kepada kita. Apakah kita memiliki balas kasih? Mintalah , maka Ia akan memberikan.  

Doa.
Ya Tuhan yang maha kudus, ajarilah kami umat-Mu untuk dapat selalu berbelarasa terhadap sesama kami. Amin.



Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.


0 komentar:

Post a Comment