August 3, 2018

RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 10 AGUSTUS 2018 )

Bacaan Liturgi 10 Agustus 2018
Pesta S. Laurensius, Diakon dan Martir

Bacaan Pertama  2Kor 9:6-10
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, "Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 112:1-2.5-9
Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
*Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
*Ia tidak takut pada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
* Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma; kebajikan-Nya tetap untuk selama-lamanya, tanduk-Nya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:12b
Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
tetapi mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Yoh 12:24-26
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.  Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.
Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pepatah mengatakan bahwa apa yang kita tuai adalah apa yang kita tanam. Pepatah tersebut menunjukkan bahwa hukum sebab akibat sering terjadi dalam kehidupan kita. Dengan demikian , orang didorong untuk selalu berpikir terlebih dulu sebelum mengambil suatu keputusan supaya pilihan yang ditentukan membawa berkah. Pertimbangan yang memadai dibutuhkan supaya pilihan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan  Dalam hal  ini, pengetahuan, kedewasaan, kepribadian dan kematangan emosi mempengaruhi  pilihan yang kita ambil.
Hari ini Yesus memberitahukan tentang kematian-Nya kepada para murid. Dia mengatakan  “Jikalau biji gandum tidak jatuh kedalam tanah dan mati , ia tetap satu biji saja, tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah “ (Yoh 12 ; 24) Yesus tahu apa yang menjadi tujuan hidup-Nya dan konsekuensi atas apa yang dipilih-Nya. Yesus siap untuk berjuang , bekerja dan berkorban supaya tujuan hidup-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa dapat terlaksana.
Santu Laurensius yang kita rayakan pestanya hari ini begitu mencintai Yesus yang telah mengorbankan Diri guna keselamatan manusia. Iapun ingin membalas cinta Tuhan dengan melayani Dia dan umat-Nya , Ketika diancam oleh penguasa Roma untuk mengkhianati iman akan Yesus, dia tetap setia  dan teguh mencintai  Yesus Dia memperjoangkan imannya sampai akhir. Dia sebenarnya bisa saja terlepas dari hukuman dengan mengkhianati imannya, tetapi dia tetap setia . Kesetiaan membawanya pada kekudusan.
Sebagai kaum muda , tentu banyak hal yang ingin kita raih dalam kehidupan ini . Kita ingin sukses dalam hidup dan karya . Tujuan hidup akan memberikan arah dalam berjuang, menyalakan semangat untuk meraihnya dan memberi motivasi untuk menghadapi tantangan . Selain mengusahakan yang terbaik untuk hidup jasmani, kaum muda juga harus memperjuangkan hal hal yang berhubungan dengan kehidupan rohaninya. Hidup rohani ini mengambil peran penting dalam mencapai kebahagiaan sejati.
Kunci kehidupan rohani yang didasarkan pada Injil dan teladan Santo Laurensius hari ini adalah kesetiaan iman akan Kristus. Kesetiaan  memampukan kaum muda untuk tetap teguh dan mengusahakan yang terbaik meski banyak tantangan dan godaan. Semoga kita semakin mencintai Yesus dan setia dalam iman kepada-Nya.

Doa.
Santo Laurensius, doakanlah kami sehingga berani berkorban untuk mereka yang miskin dan kecil, yang sering diperlakukan tidak adil  Amin.




Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
tetapi mempunyai terang hidup.


0 komentar:

Post a Comment