Bacaan Liturgi Minggu 12 Agustus 2018
HR SP Maria Diangkat Ke Surga
Bacaan Pertama Why 11:19a;12:1-6a.10ab
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 45:10c-12.16
Di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan Kedua 1Kor 15:20-26
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya,
yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa,
sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya,
yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa,
sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan Injil Luk 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gariel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya,
dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya
Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gariel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya,
dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya
Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Orang yang mengembangkan
keutamaan lahir batin dan membagikannya
untuk membangun kehidupan bersama adalah berkat bagi yang lain. Maria
mengunjungi Elisabeth, artinya , kabar baik, Yaitu didalam Tuhan Yesus yang masih dalam kandungan Maria
telah datang menjumpai Elisabeth sehingga ketika ia mendengar salam
Maria, melonjaklah anak yang didalam rahimnya. Bahasa tubuh itu menjadi
gambaran relasi mendatang antara Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Sebab orang
percaya bahwa gerakan janin didalam rahim mau berbicara tentang masa depannya.
Misal Esau dan Jacob yang bertolak
tolakan didalam rahim Ribka (Kej. 25:22)
diartikan sebagai perselisihan mereka dikemudian hari. Elisabeth pun penuh
dengan Roh Kudus sehingga berseru “ diberkatilah engkau diantara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” Kata diberkatilah mengungkap
karya Allah yang memberi berkat sehingga Maria menjadi perempuan yang paling
diberkati. Sumber dan sasaran berkat itu adalah yang dikandungnya, sebab
menurut konsep zaman dulu anaklah yang menyebabkan seorang ibu dipandang
terhormat. Dengan berkat itu Maria dipandang sebagai wanita yang ambil bagian
dalam pembebasan umat manusia lewat Sang Penebus yang dikandungnya, Karena itu
jangan ikut ikutan menolak Tuhan Yesus, tetapi sambutlah Dia dengan hati murni.
Butir
permenungan
Peristiwa perjumpaan dua wanita , Maria dan Elisabet menjadi sangat
istimewa sehingga dikatakan bahwa anak yang didalam rahim Elisabet melonjak
kegirangan ketika mendengar salam yang diberikan Maria kepadanya dan dia pun
penuh dengan Roh Kudus (ay 41) Mengapa kunjungan Maria kepada
Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan? Apakah karena Elisabet merasa akan
mendapat “rewang” (seorang yang akan membantu dia) selama masa kehamilannya?
Mungkin, tetapi kalau hanya itu alasannya, kegembiraan itu hanya menjadi
milik Elisabet seorang. Padahal penulis Injil menulis bahwa anak yang dikandung
Elisabet melonjak kegirangan. Lalu apa yang menyebabkan kegembiraan itu.
Jawabnya adalah Yesus.
Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam
rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu, Maria telah membawa Yesus
didalam rahimnya.Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian
menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya
melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya ,
kunjungan dan sapaan sala yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan
sebagai kunjungan dan sapaan Yesus kepada umatnya dan itu terjadi sekali
lagi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya . Dan itulah yang
membawa sukacita. Santa Maria memberi contoh dan
teladan kepada kita bagaimana kunjungan persaudaraan seharusnya dilakukan.
Sudahkah kunjungan yang kita
lakukan mengikut sertakan Allah didalamnya? Ketika kunjungan persaudaraan
itu disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, kunjungan yang kita lakukan akan
membawa sukacita , damai dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi . Bukankah
kita ingin agar kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? Kalau begitu,
bawalah selalu Allah dalam kehidupan kita.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu mengikut
sertakan Allah didalam kami melakukan kunjungan persaudaraan. Amin.
Jiwaku memuliakan
Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan
kerendahan hamba-Nya.
0 komentar:
Post a Comment