August 4, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SABTU 11 AGUSTUS 2018 )

Bacaan Liturgi Sabtu 11 Agustus 2018
PW S. Klara, Perawan

Bacaan Pertama Hab 1:12-2:4
Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala? Bukankah Engkau Yang Mahakudus, yang takkan mati? Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa Kasdim sebagai penghukum. Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Engkau tidak tahan memandang kelaliman.  Bagaimana mungkin Engkau sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut,  seperti binatang-binatang melata yang tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu pendapatan mereka mewah dan rezeki mereka berlimpah-limpah. Itukah sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang
dan membunuh bangsa-bangsa tanpa kenal belas kasihan? Aku mau berdiri di tempat pengintaianku, dan berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan disabdakan Tuhan kepadaku,
dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 9:8-9.10-11.12-13
Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan.
*Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

*Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
*Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas penumpahan darah, karena ingat kepada orang yang tertindas, teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mat 17:14-20
Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus, "Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu pun sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Yesus menjawab, "Karena kalian kurang percaya.
Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini,
'Pindahlah dari sini ke sana,' maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pada zaman ini banyak peristiwa kerasukan dan kesurupan sering terjadi. Anak anak kesurupan, ibu ibu yang tergusur dari tempat jualannya berteriak histeris lalu pingsan seperti kesurupan, kaum demonstran menggoyang goyangkan pagar gedung atau kantor, melempari jendela dan merusak barang barang disekitarnya , seperti kesurupan. Semua gejolak luapan ini seperti orang yang sakit jiwa yang sangat berat. Apa sebenarnya yang tejadi? Para ahli kejiwaan menjelaskan bahwa pada saat tertentu dalam hidup manusia , ada kekosongan batin yang dipadati oleh luapan emosi yang mendadak. Dan kekosongan itu menyimpan daya tarik yang luar biasa hebatnya, yang bisa merusak pribadi manusia dengan tindakan emosional yang tidak terkontrol. Untuk menangkal kekosongan batin ini hanya bisa diisi dengan iman , kasih dan harapan yang dapat menghasilkan daya dan kekuatan yang menyelamatkan dan menyembuhkan.
Itulah yang ditawarkan oleh Yesus kepada kita hari ini sebagai daya batiniah yang menyembuhkan, yakni iman sebesar biji  sesawi sajapun dapat memindahkan gunung. Bagaimana daya batin itu harus dikembangkan?  Dalam Injil hari ini Yesus memberikan jawaban-Nya , yakni dengan doa dan puasa. Doa dan puasa menjadi sarana bagi kita untuk mengolah diri dari agar lebih dekat dengan Allah yang kita imani.  Penegasan Yesus ini perlu kita hidupi terus menerus dalam hidup kita sehari hari agar kita mampu mengontrol diri kita dari emosi yang berlebihan. Sehingga kalau kita bisa mengontrol emosi kita , maka akan banyak orang yang bisa mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkan lewat diri kita.

Butir permenungan.
Marilah kita kritis dan waspada terhadap aneka tawaran. Kita mesti memilih apa yang kita perlukan bukan apa yang kita inginkan. Kita ingin makan siang dengan menu gado gado , spagheti , ikan gurami bakar, udang bakar madu, dst. Ya ampun , menu sebanyak itu kan tidak kita perlukan . Dan yang paling perlu dalam hidup rohani adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan, seperti bacaan pertama hari ini. Marilah kita juga membantu saudara saudari sekeluarga , teman teman kantor, sesama siapa saja, agar tidak bingung. Tahu menempatkan prioritas dan nilai, dan yang penting lagi mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus.

Doa.
Ya Tuhan, tambahkanlah imanku agar dalam hidup ini aku mampu berfikir bijaksana dan mengontrol emosiku saat menghadapi masalah hidup. Amin.




Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.


0 komentar:

Post a Comment