November 13, 2015

RENUNGAN HARI SABTU 14 NOPEMBER 2015

Bacaan Liturgi Sabtu  14 November 2015

Bacaan 1: Keb 18:14-16;19:6-9
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat  maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang,  melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut.  Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu  seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair,  jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu,  seraya melihat pelbagai tanda yang mentakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 105:2-3.36-37.42-43
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
*Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. 
*Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir. 
*Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang  disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, 
dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Injil: Luk 18:1-8
Pada suatu ketika  Yesus menceriterakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya  untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa  dengan tidak jemu-jemunya.  Ia berkata,  "Di suatu kota ada seorang hakim  yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda  yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata,   'Belalah hakku terhadap lawanku.' Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.  Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya,  'Walaupun aku tidak takut akan Allah  dan tidak menghormati siapa pun,  namun karena janda ini menyusahkan daku,  baiklah aku membenarkan dia,  supaya jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku." Lalu Yesus berkata, 
"Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu!  Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya,  yang siang malam berseru kepada-Nya?  Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?  Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong mereka.'  Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Marilah  kita hitung, untuk sehari berapa lama kita sungguh sungguh berdoa. Harus diakui bahwa waktu doa umumnya tidak banya untuk orang orang yang lagi aktif, produktif, diundang seminar kesana kemari, atau bekerja ini itu. Tentu saja untuk orang orang yang sudah pensiun, tua dan aleh, waktu doa umumnya lebih banyak. Ada juga orang menyatakan berdoa itu kadang kadang membosankan.Kita bosan berdoa karena waktunya terasa lama, tetapi bisa jadi kita bosan berdoa karena kita merasa bahwa doa kita tidak dikabulkan oleh Tuhan. Lalu kita mogok, bahkan berhenti untuk berdoa. Pada saat itu , kita jemu untuk berdoa.
Namun pada hari ini Tuhan justru mengajak kita agar tidak jemu untuk berdoa , melainkan untuk berdoa dengan penuh iman seperti seorang janda dalam Injil. Dia berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan memberikan apa yang dimintanya karena Tuhan tahu apa yang sedang dibutuhkannya.  Oleh karena itu, selama belum diberi , terus dengan tekun meminta tanpa malu, apalagi bosan. Selain itu, dia juga sabar menunggu saat , dimana Tuhan akan memberi apa yang dimintanya.  Ketekunan dan kesabaran itu buah dari iman. Bagi orang yang demikian , Tuhan berjanji tidak akan mengulur ulur waktu untuk  mengabulkan apa yang diperlukannya.
Doa itu bagian dari iman karena  doa merupakan ungkapan iman seseorang kepada Tuhannya.   Tanpa iman, tidak mungkin orang berdoa dan sebaliknya tanpa doa iman tidak mungkin bertumbuh dan berbuah. Maka , setiap orang beriman pasti berdoa. Namun ditengah  perjalanan , orang beriman hendaknya siap mengalami kebosanan dalam berdoa, yakni ketika orang merasa bahwa doanya tidak memberikan pengaruh apa apa dalam kehidupannya. Pada titik itulah imannya sedang diuji, namun orang berani bertekun dan bersabar karena memiliki iman. Dan bagi orang yang demikian, yang menjadi tujuan akhir dari doa  bukan kemauan dan keinginan sendiri melainkan kehendak Tuhan yang harus terjadi karena kebahagiaan hidupnya terletak pada kehendak Tuhan, bukan kehendaknya sendiri. Berdoa menjadikan kita kuat untuk menderita, berdoa menjadikan kita siap untuk menghadapi hari kematian kita, berdoa menjadi jalan kekudusan kita, Itulah yang dihidupi  oleh St Teresa dari Avila sehingga memcapai kesempurnaan hidup.

Butir butir permenungan
Doa adalah sumber kekuatan hidup kita, karena itu marilah kita ,
1.           Menambah  jam doa kita.
2.           Berdoalah dengan sungguh sungguh , jangan biarkan diri mengantuk dan pikiran suka piknik kesana kemari.
3.           Usahakan kita berdoa dalam hati disaat ber aktifitas, saat mengendarai kendaraan dan akan mendahului, berdoalah agar selamat, saat mau menyeberang sungai, berdoalah agar selamat, Saat melihat pengemis di jalan berdoalah agar pengemis itu bisa makan hari ini.

Doa

Ya Allah, Engkau mengajari kami bertindak seperti tindakan seorang janda dalam Injil-Mu hari ini, Semoga kami berani datang kepada-Mu, dan kabulkanlah setiap permohonan kami. Amin.

0 komentar:

Post a Comment