Bacaan Liturgi Rabu 4 Nopember 2015
Bacaan 1: Roma:13:8-10
Saudara saudara, janganlah kamu
berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.
Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan
mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini,
yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat
jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Mazmur: Mzm 112:1-2,4-5,9
Orang
baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Berbahagialah orang yang takut akan
Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa
di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
Di dalam gelap terbit terang bagi
orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil. Mujur orang yang menaruh
belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan
sewajarnya.
Ia membagi-bagikan, ia memberikan
kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya
meninggi dalam kemuliaan.
Injil: Lukas 14:25-33
Pada suatu kali banyak orang
berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia
berkata kepada mereka: "Jikalau
seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia
tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau
mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia
sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua
orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil
berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk
dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup
menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama
musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara
kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi
murid-Ku.
Demikianlah
Injil Tuhan
Renungan
Hidup
dalam cinta kasih rasanya sudah menjadi ikon untuk orang Katolik. Bahkan kita
menyatakan bahwa ajaran utama Yesus adalah kasih kepada Allah dan sesama. Maka
kalau hidup kita penuh dengan suasana kasih itu hal yang wajar dan
seharusnya.Penegasan untuk hidup dalam cinta kasih dinyatakan oleh Yesus “
Barang siapa tidak memangguk salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi
murid-Ku”
Salib
kehidupan satu orang dan lainnya akan sangat berbeda. Seorang kakek yang sudah
sakit sakitan selama hampir 19 tahun begitu rindu segera dipanggil Tuhan dan
tidak tahan dengan penyakitnya yang sudah lama dan tidak ada harapan sembuh.
Seorang ibu keluargaharus menanggung lima anaknya yang masih kecil dengan kerja
serabutan setelah ditinggal mati oleh suaminya yang hanya meninggalkan pensiun
janda tidak lebih dari 500 ribu rupiah per bulan.Ini pun salib
kehidupannya. Pasangan suami isteri yang cukup hangat dan harmonis, aktivis
Dewan Paroki, sangat merindukan anak dalam keluarga mereka, namun sudah 15
tahun menikah, Tuhan tidak memberikan anugerah anak. Ini pun sebuah salib
keluarga yang sebetulnya secara materi kecukupan.
Santo
Carolus Borromeus yang kita peringati hari ini memberi teladan iman dan warisan
rohani bagi kita terkait dengan ajaran iman serta ketekunannya dalam
menjalankan sinode, kunjungan pastoral, serta mendyrykan seminari seminari.
Ketika wabah pes berjangkit di Milano, ia pun dengan gigih ikut merawat orang
sakit dan memberikan hiburan rohani dirumah sakit. Dalam usia yang sangat muda
( 46 tahun ) ia meninggal dunia. Salib hidup harian telah diangkatnya dengan
setia.
Butir butir permenungan.
Santo
Carolus Borromeus telah memberikan teladan yang bagus bagi kita, walaupun masih
muda , tetapi ia mampu menunjukan kesetiaan yang luar biasa dalam mengikuti
Yesus Kristus, Baginya aspek aspek jasmaniah harus diarahkan untuk mendukung
keberadaannya sebagai pengikut Kristus dan bukan menjadi penghalang.
Doa.
Ya
Yesus , jadikanlah aku sebagai pengikut-Mu yang senantiasa hidup sesuai dengan
kehendak-Mu. Amin.
0 komentar:
Post a Comment