Bacaan Liturgi Minggu 15
November 2015
PF S. Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan 1: Dan 12:1-3
Aku, Daniel, mendengar
malaikat Tuhan berkata, "Pada
waktu itu akan muncul Mikhael, pemimpin besar,
yang akan mendampingi anak-anak bangsamu. Akan ada suatu waktu kesesakan yang
besar, seperti yang belum pernah
terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu
itu. Tetapi pada waktu itu
bangsamu akan terluput, yakni
siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah
akan bangun, sebagian untuk
mendapat hidup yang kekal, sebagian
untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi. Dan orang-orang bijaksana akan
bercahaya seperti cahaya
cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran, akan
bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur: Mzm 16:5.8.9-10.11
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
*Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
*Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan 2: Ibr 10:11-14.18
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Luk 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.
Luk 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.
Injil: Mrk 13:24-32
Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat,
matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula
Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat.
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak!
Hanya Bapa yang tahu!"
Demikianlah Injil Tuhan.
Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat,
matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula
Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat.
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak!
Hanya Bapa yang tahu!"
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Kita
pasti pernah mengalami kesulitan dalam hidup, yang terjadi karena kesalahan
kita sendiri atau disebabkan oleh orang lain. Dalam menghadapi kesulitan yang
berat, orang yang imannya lemah akan mudah menyerah dan melarikan diri dari
kenyataan. Tetapi bagi yang imannya kuat, kesulitan hidup dilihat sebagai suatu
tantangan untuk menguji ketangguhan diri sendiri. Mereka tidak putus asa tetapi
berjuang keluar dari kesulitan dengan usaha sendiri atau meminta bantuan dari
Tuhan dan sesamanya.
“Manusia
berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.” kata orang bijak. Dalam arti
ini, manusia itu sangat lemah dan tidak berdaya, mudah lelah, lemah, sakit dan
mati. Namun, manusia menjadi kuat berkat hembusan nafas dari Allah. Allah
memberikan hidup Illahi kepadanya, ia diangkat menjadi bagian hidup Allah sendiri,
itulah fakta hidup manusia.
Bila
tiap orang menyadari keadaan ini, ia tidak akan menyombongkan diri. Hidup
manusia itu terbatas, tidak sempurna. Tetapi Allah selalu memanggil untuk
menjadi kudus dan sempurna, sebagaimana Dia sempurna adanya. Mencapai kekudusan
adalah panggilan semua orang, hal ini sudah dihayati oleh St. Teresa dari
Avila, seluruh hidupnya dibaktikan kepada Allah dan sesama.
Kesombongan
dan cinta diri menjadi akar dosa. Hidup bersama menjadi hambar tak berdaya
guna, hal ini bagai sebuah kerajaan atau
rumah tangga yang ter pecah pecah ( Mrk 13:24-29) Roh jahat akan menguasai
rumah itu, Semua anggota egois dan
saling menyalahkan. Sebaliknya, sikap rendah hati akan membuat kita lebih mudah
mengenal diri apa adanya,
Butir butir permenungan
Injil
hari ini mengantar kita pada pemahaman akan akhir zaman, kapan waktunya kita
tidak tahu, Tuhan meminta kita agar selalu berjaga jaga dan siap sedia. Mari
kita belajar mengenal diri dengan bersikap rendah hati, sehingga hidup kita
menjadi lebih kudus dari hari ke hari.
Niscaya kita akan mengalami hidup bahagia bersama Allah di Surga.
Doa
Ya Allah, kami percaya
bahwa sebesar apapun beban hidup kami tetapi kalau Engkau campur tangan , maka
beban akan menjadi ringan. Ajarilah kami selalu bersikap rendah hati dan lemah
lembut seperti Hati Kudus-Mu
0 komentar:
Post a Comment