Bacaan Liturgi Senin
23 November 2015
PF S. Kolumbanus, Abas
PF S. Klemens I, Paus dan Martir
Bacaan 1: Dan 1:1-6.8-20
Pada
tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja
Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja
Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan
Raja Nebukadnezar, Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam
rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya
dalam
perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala
istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel,
yang
berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu
hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat,
berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata
hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya
mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka
jatah
makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang
biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu
mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang
Yehuda,
yakni
Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak
menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.
Maka
ia meminta kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan
diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin
pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan
oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian
kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain
yang
sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena
kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh
pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya,
"Adakanlah
percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami
diberikan sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman.
Sesudah
itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari
santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini
sesuai
dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakanlah
percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari,
ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada
pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya
penjenang
itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan
memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu
Allah
memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan
hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai
penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja,
mereka
sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai
istana itu menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka
semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya,
Misael dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja.
Dalam
tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian, dan yang
ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas
daripada
semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah
sabda Tuhan.
Mazmur: T.Dan 3:52-56
*Terpujilah
Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah
nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah
Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah
Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah
Engkau yang mendugai samudera raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah
Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil Mat 24:42a.44
Berjaga-jagalah
dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian
duga.
Injil: Luk 21:1-4
Di
bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan
persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda
miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
Maka
Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini
memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi
persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
bahkan
ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah
Injil Tuhan.
Renungan
Memberi
adalah tanda kasih, indah namun menuntut kurban. Ada rasa sakit didalamnya,
karena memberi berarti melepaskan sesuatu dari yang dimilikinya. Semakin
berharga yang kita lepaskan, semakin berat rasanya memberi. Tidak heran Bunda
Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa mencintai
berarti memberi sampai terasa sakit. Ketika orang bersedia memberi , meskipun terasa
sakit namun melakukannya dengan tulus, ada cinta didalamnya.
Dalam
Injil hari ini, Yesus memuji persembahan janda miskin. Meskipun sang janda
hanya mempersembahkan uang dua peser, namun dia memberi dari kekurangannya,
Dibalik persembahannya tersembunyi pengorbanan yang besar, Dia mempersembahkan uang yang sangat berarti bagi
hidupnya, Orang orang lain mungkin memberi persembahan yang jauh lebih besar
darinya. Meski demikian mereka memberi kelebihan. Persembahan itu tidak
mengganggu kenyamanan hidup mereka.
Butir permenungan
Persembahan
janda miskin ini menyadarkan kita ,
sering kita menyatakan mencintai Tuhan, Beranikah kita mempersembahkan sesuatu
yang berharga untuk-Nya? Di tengah kesibukan, bersediakah kita memberi waktu
untuk berdoa dan bergabung dalam pelayanan rohani?
Relakah kita mempersembahkan sebagian penghasilan kita untuk mendukung karya
misi Gereja? Cinta tidak berhenti dengan kata kata belaka. Ibarat pohon, cinta
menjadi penuh ketika berbuah. Berbuah berarti berbagi berkah bagi sesama,
terutama yang membutuhkan, Memang itu sakit namun sangat indah.
Doa
Ya
Tuhan , ajarilah kami membuktikan kasih kami kepada-Mu melalui persembahan diri
yang tulus demi perkembangan Kerajaan Kasih-Mu di dunia ini. Amin.
0 komentar:
Post a Comment