Kalender
Liturgi 01 Mei 2023
Senin Paskah IV
PF S. Yusuf, Pekerja
Warna Liturgi: Putih
Antifon
Pembuka
Kristus yang bangkit dari alam maut, takkan wafat lagi. Maur takkan menguasai-Nya lagi , Alleluya
Doa Kolekta.
Allah Bapa Mahamulia, Engkau menggembirakan dunia dengan terang kebangkitan-Mu. Semoga kami yang merayakan Misteri Paskah didunia ini boleh menikmati sukacita sejati yang abadi,,Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.
Bacaan
I Kis 11:1-18
Rasul-rasul
dan saudara-saudara di Yudea mendengar,bahwa bangsa-bangsa
lain juga menerima firman Allah. Ketika
Petrus tiba di Yerusalem,
orang-orang dari golongan bersunat berselisih pendapat dengan
dia. Kata mereka, "Engkau telah masuk kerumah
orang-orang yang tidak bersunat
dan makan bersama-sama dengan mereka." Tetapi
Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut,
katanya: "Ketika aku sedang berdoa
di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi, dan
aku melihat suatu penglihatan: Suatu benda berbentuk kain lebar yang
bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai
di depanku. Aku menatapnya, dan di
dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat, binatang
liar, binatang melata dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berat kepadaku: Bangunlah,
hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata:
Tidak, Tuhan, tidak! Belum pernah sesuatu yang haram dan tidak tahir masuk kedalam mulutku. Akan
tetapi untuk kedua kalinya suara dari surga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan
haram! Hal itu terjadi sampai tiga
kali, lalu semuanya ditarik kembali kelangit. Dan
saatitu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu
kata Roh kepadaku Pergilah bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertaiaku. Kami
masuk kedalam rumah
Kornelius, perwira Romawi itu, dan ia menceriterakan kepada
kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri
di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah
orang ke Yope untuk menjemput Simon
yang disebut Petrus.Ia akan menyampaikan suatu berita kepadakamu, yang
akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan
ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh
Kudus keatas mereka, sama seperti dahulu keatas kita .Maka
teringatlah aku akan perkataan
Tuhan: Yohanes membaptis dengan
air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh
Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya
kepada mereka sama seperti kepada kita pada
waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang,
lalu memuliakan Allah, katanya, "Jadi
kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan
yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah sabda Tuhan.
MazmurTanggapan Mzm 42:2-3;43:3.4
Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup!
*Seperti rusa merindukan sungai
yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau,
ya Allah. Jiwaku haus akan
Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat
Allah?
*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa kegunung-gunung
yang kudus dan ketempat kediaman-Mu!
*Maka aku dapat pergi kemezbah Allah, menghadap
Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan
bersyukur kepada-Mu dengankecapi,ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil Yoh 10:14
Akulah gembala
yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku
dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Bacaan Injil Yoh 10:11-18
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada
orang Farisi, "Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba - dombanya;
sedangkan orang
upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba - domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba - domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai - beraikan domba - domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan, dan tidak memperhatikan domba - domba itu. Akulah gembala
yang baik. Aku mengenal domba - domba-Ku, dan
domba - domba - Ku
mengenal Aku sama seperti
Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku
bagi domba - domba-Ku. Ada
lagi pada-Ku domba - domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba - domba itu harus Kutuntun juga; mereka akan mendengarkan suara-Ku dan
mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa
mengasihi Aku, oleh karena Aku
memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali .Tidak
seorang pun mengambilnya daripada-Ku, melainkan Aku memberikan nya menurut kehendak-Ku
sendiri. Aku
berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas
yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Demikianlahsabda Tuhan.
Renungan.
Siapa yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh damai, ketenangan, dan kebahagiaan? Seringkali kita merasa gelisah , takut, bimbang, dan merasa tidak damai karena ancaman perang, konflik, kekerasan, perseturuan, irihati, dendam, dan sebagainya. Belum hilang dari ingatan kita, konflik konflik sosial yang melanda sejumlah daerah, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian material yang besar, tetapi juga korban manusia. Masyarakat pun dihinggapi rasa was was, takut, gelisah, dan tidak tenteram. Dalam istilah penginjil, semuanya itu adalah ulah “penguasa dunia ini”, yang dihadapan Yesus tidak berkuasa sedikitpun. Dalam situasi penuh kegelisahan karena Yesus menunjukkan tanda tanda hendak meninggalkan para murid untuk hidup sendirian sebagai kawanan, Yesus berkata , “Damai sejahtera Ku tinggalkan bagimu. Damai sejahtera –Ku Kuberikan kepadamu, jangan gelisah dan gentar hatimu” Yesus memberikan sapaan damai yang meneguhkan para murid yang sedang gelisah. Dengan sapaan ini, Yesus hendak menunjukkan cinta-Nya kepada mereka dan meneguhkan mereka bahwa Yesus akan senantiasa hadir ditengah mereka, sapaan-Nya menyembuhkan, ucapan-Nya menenteramkan. Seperti halnya para murid, kita juga dipanggil untuk hidup dalam kedamaian kasih Yesus. Namun Yesus juga menyatakan :”Damai yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. “ Kedamaian yang ditawarkan dunia adalah kedamaian hidup yang tanpa masalah. Namun tawaran ini sesungguhnya semu semata karena tiada kehidupan dunia ini yang lepas dari masalah. Dunia disekitar kita banyak menawarkan solusi untuk bisa hidup tanpa masalah, tetapi sedikit yang menawarkan bagaimana hidup tegar menghadapi dan menyelesaikan masalah. Hidup damai dalam Tuhan adalah hidup dalam kekuatan sehingga kita tidak gentar saat hidup kita diterpa ketakutan, tidak goyah saat kita dilanda masalah. Dengan demikian, hidup dalam damai Tuhan tidaklah berarti hidup tanpa masalah, tetapi hidup dalam kekuatan dan keteguhan menghadapi masalah itu. Warta damai dan sukacita inilah yang juga disampaikan oleh Paulus dan Barnabas sebagai perbuatan kasih Allah dikota kota yang mereka datangi. Biarpun ditentang dan dianiaya, mereka tetap bertekun dalam iman. Hasilnya ialah pintu iman dibukakan bagi bangsa bangsa lain, bagi semua orang yang berkehendak baik. Semoga sapaan damai Tuhan pada hari ini menyembuhkan dan menenteramkan kita.
Butir permenungan.
Kalau kita jujur, banyak doa doa kita berwujud permohonan. Orang memohon agar dapat pekerjaan, yang lain mohon teman hidup, setelah mendapatkan teman hidup mohon kesehatan, lalu mohon anak dan sebagainya. Namun , berapa orang yang berdoa mohon “damai” Ya mohon kedamaian dalam hidup kita. Mengapa ini penting, Banyak permohonan kita yang belum tentu sesuai kehendak Allah, dan Allah “tampaknya” tidak mengabulkannya, yang berdoa tidak siap, akhirnya malah gelisah. Ada banyak permohonan , namun lupa memohon “damai” Kita mohon kedamaian untuk menghadapi apapun yang akan terjadi pada diri kita. Yesus dalam amanat perpisahan-Nya , mengingatkan kepada para murid-Nya dengan wejangan ini. "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Nah, bahkan Yesus sudah berjanji akan meninggalkan damai sejahtera, Itu penting untuk hidup kita saat ini, yang sangat dipengaruhi oleh hidup hedonisme, hidup yang dipengaruhi oleh kenikmatan sesaat, saling bersaing secara tidak sehat, bahkan kalau perlu korupsi. Mau enaknya , namun tidak mau berjerih payah. Bukan kedamaian yang dicari tetapi kenikmatan . Hari ini kita diajak berdoa mohon damai agar apa yang kita buat , kita lakukan dan kita alami membuat damai diri kita dan orang orang yang ada disekitar khususnya mereka yang kita layani.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, hadirlah selalu di hati umat-Mu dengan damai
sejahtera –Mu , agar kami terhalau dari segala ketakutan, kebimbangan dan
ketidaktenteraman. Amin.
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
0 komentar:
Post a Comment