May 6, 2023

RENUNGAN HARIAN SENIN 01 Mei 2023

Kalender Liturgi 01 Mei 2023
Senin Paskah IV
PF S. Yusuf, Pekerja
Warna Liturgi: Putih

Antifon Pembuka

Kristus yang bangkit dari alam maut, takkan wafat lagi. Maur takkan menguasai-Nya lagi , Alleluya

Doa Kolekta.

Allah Bapa Mahamulia,  Engkau  menggembirakan dunia dengan terang kebangkitan-Mu. Semoga kami yang merayakan Misteri Paskah didunia ini  boleh menikmati sukacita sejati yang abadi,,Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu  yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.

Bacaan I  Kis 11:1-18
Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar,bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem,
orang-orang dari
golongan bersunat berselisih pendapat dengan dia. Kata mereka, "Engkau telah masuk kerumah orang-orang yang tidak bersunat
dan makan
bersama-sama dengan mereka." Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: "Ketika aku sedang berdoa di kota Yope,  tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi, dan aku melihat suatu penglihatan: Suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya, dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat, binatang liar, binatang melata dan burung-burung.  Lalu aku mendengar suara berat  kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!  Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak!  Belum pernah sesuatu  yang haram dan tidak tahir masuk kedalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari surga berkata kepadaku: Apa  yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!   Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali kelangit. Dan saatitu juga tiga orang berdiri di depan rumah,  di mana kami menumpang; mereka diutus  kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku Pergilah bersama mereka dengan tidak bimbang!  Dan keenam saudara ini menyertaiaku. Kami masuk kedalam rumah Kornelius, perwira Romawi itu,  dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya  dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope   untumenjemput  Simon yang disebut Petrus.Ia  akan menyampaikan suatu berita kepadakamu, yang akan mendatangkan keselamatan  bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara,  turunlah Roh Kudus keatas mereka,  sama seperti dahulu keatas kita .Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada  kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"  Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya, "Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun  Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Demikianlah
sabda  Tuhan.

MazmurTanggapan
  Mzm 42:2-3;43:3.4
Jiwaku
haus akan  Allah, akan Allah yang hidup!
*Seperti
rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya  Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.  Bilakah aku boleh datang melihat  Allah?
*Suruhlah
terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku  dituntun dan dibawa kegunung-gunung yang kudus dan ketempat kediaman-Mu!
*Maka aku
dapat pergi kemezbah  Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengankecapi,ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar
  Injil  Yoh 10:14
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku
dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan
  Injil  Yoh 10:11-18
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang Farisi, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba - dombanya;
sedangkan
 orang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba - domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,  meninggalkan domba - domba itu lalu lari, sehingga  serigala itu menerkam  dan mencerai - beraikan domba - domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan, dan  tidak memperhatikan domba - domba itu. Akulah gembala yang baik. Aku mengenal domba - domba-Ku, dan domba - domba - Ku mengenal  Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal  Bapa,  dan  Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba - domba-Ku.   Ada lagi pada-Ku domba - domba lain, yang  bukan dari kandang ini; domba - domba itu harus Kutuntun  juga;  mereka  akan mendengarkan  suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena  Aku memberikan nyawa-Ku  untuk menerimanya kembali .Tidak seorang pun mengambilnya daripada-Ku, melainkan  Aku memberikan nya menurut kehendak-Ku sendiri.  Aku berkuasa memberikannya  dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Demikianlahsabda Tuhan. 

Renungan.

Siapa yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh damai, ketenangan, dan kebahagiaan? Seringkali kita merasa gelisah , takut, bimbang, dan merasa tidak damai karena ancaman perang, konflik, kekerasan, perseturuan, irihati, dendam, dan sebagainya. Belum hilang dari ingatan kita, konflik konflik sosial yang melanda sejumlah daerah, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian material yang besar, tetapi juga korban manusia. Masyarakat pun dihinggapi rasa was was, takut, gelisah, dan tidak tenteram. Dalam istilah penginjil, semuanya itu adalah ulah “penguasa dunia ini”, yang dihadapan Yesus tidak berkuasa sedikitpun. Dalam situasi penuh kegelisahan karena Yesus menunjukkan tanda tanda hendak meninggalkan para murid untuk hidup sendirian sebagai kawanan, Yesus berkata ,  “Damai sejahtera Ku tinggalkan bagimu. Damai sejahtera –Ku Kuberikan kepadamu, jangan gelisah dan gentar hatimu” Yesus memberikan sapaan damai yang meneguhkan para murid yang sedang gelisah. Dengan sapaan ini, Yesus hendak menunjukkan cinta-Nya kepada mereka dan meneguhkan mereka bahwa Yesus akan senantiasa hadir ditengah mereka, sapaan-Nya menyembuhkan, ucapan-Nya menenteramkan.  Seperti halnya para murid, kita juga dipanggil untuk hidup dalam kedamaian kasih Yesus. Namun Yesus juga menyatakan :”Damai yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. “ Kedamaian yang ditawarkan dunia adalah kedamaian hidup yang tanpa masalah. Namun tawaran ini sesungguhnya semu semata karena tiada kehidupan dunia ini yang lepas dari masalah.  Dunia disekitar kita banyak menawarkan solusi untuk bisa hidup tanpa masalah, tetapi sedikit yang menawarkan bagaimana hidup tegar menghadapi dan menyelesaikan masalah.  Hidup damai dalam Tuhan adalah hidup dalam kekuatan sehingga kita tidak gentar saat hidup kita diterpa ketakutan, tidak goyah saat kita dilanda masalah. Dengan demikian, hidup dalam damai Tuhan tidaklah berarti hidup tanpa masalah, tetapi hidup dalam kekuatan dan keteguhan menghadapi masalah itu.  Warta damai dan sukacita inilah yang juga disampaikan oleh Paulus dan Barnabas sebagai perbuatan kasih Allah dikota kota yang mereka datangi. Biarpun ditentang dan dianiaya, mereka tetap bertekun dalam iman. Hasilnya ialah pintu iman dibukakan bagi bangsa bangsa lain, bagi semua orang yang berkehendak baik.  Semoga sapaan damai Tuhan pada hari ini menyembuhkan dan menenteramkan kita.

Butir permenungan.

Kalau kita jujur, banyak doa doa kita berwujud permohonan. Orang memohon agar dapat pekerjaan, yang lain mohon teman hidup, setelah mendapatkan teman hidup mohon kesehatan, lalu mohon anak dan sebagainya.  Namun , berapa orang yang berdoa mohon “damai”  Ya mohon kedamaian dalam hidup kita.  Mengapa ini penting, Banyak permohonan kita yang belum tentu sesuai kehendak Allah, dan Allah “tampaknya” tidak mengabulkannya, yang berdoa tidak siap, akhirnya malah gelisah. Ada banyak permohonan , namun lupa memohon “damai”  Kita mohon kedamaian untuk menghadapi apapun yang akan terjadi pada diri kita. Yesus dalam amanat perpisahan-Nya , mengingatkan kepada para murid-Nya dengan wejangan ini.  "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!  Nah, bahkan Yesus sudah berjanji akan meninggalkan damai sejahtera, Itu penting untuk hidup kita saat ini, yang sangat dipengaruhi oleh hidup hedonisme, hidup yang dipengaruhi oleh kenikmatan sesaat, saling bersaing secara tidak sehat, bahkan kalau perlu korupsi. Mau enaknya , namun tidak mau berjerih payah. Bukan kedamaian yang dicari tetapi kenikmatan .  Hari ini kita diajak berdoa mohon damai agar apa yang kita buat , kita lakukan dan kita alami membuat damai diri kita dan orang orang yang ada disekitar khususnya mereka yang kita layani.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, hadirlah selalu di hati umat-Mu dengan damai sejahtera –Mu , agar kami terhalau dari segala ketakutan, kebimbangan dan ketidaktenteraman. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan, Aku mengenal domba-domba-Ku  dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

 

0 komentar:

Post a Comment