Kalender Liturgi Jumat 02 Juni 2023
PF S.
Marselinus dan Petrus, Martir
Warna
Liturgi: Hijau
Antifon Pembuka
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya.
Doa Kolekta.
Allah
Bapa Maharahim , melalui mereka yang
mendahului kami. kami telah mewarisi sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan
memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus,
Putra-Mu, yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I Sir 44:1.9-12
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur,
para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada
yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka
itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikianpun nasib anak-anak mereka
sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang
kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan
baik yang berasal dari mereka.
Keturunannya tetap setia kepada
perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Tuhan
berkenan kepada umat-Nya.
*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru!
Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang
saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan
tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana
dan kecapi!
Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai
orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam
kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian
pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak
bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait
Pengantar Injil Yoh 15:16
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian
pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan
Injil Mrk 11:11-26
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke
Bait Allah, dan meninjau semuanya.
Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke
Betania bersama kedua belas murid-Nya.
Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara
yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia
mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi
waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain
daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata Yesus
kepada pohon itu, "Jangan lagi seorang pun makan buahmu
selama-lamanya!" Ucapan itu terdengar pula oleh para murid.
Maka
Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk
ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual
beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku
pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengijinkan orang membawa
barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian
ini telah menjadikannya sarang penyamun!" Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi
mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan
pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi - pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat
bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata
kepada Yesus, "Rabi, lihatlah, pohon
ara yang Kaukutuk itu sudah kering." Yesus menjawab
mereka, "Percayalah kepada Allah! Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu, 'Beranjaklah
dan tercampaklah ke dalam laut,' maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak
bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa
yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena
itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya
bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam
hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni
kesalahan-kesalahanmu. Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan.
Mengharukan sekali apabila melihat dan menyaksikan begitu banyak orang yang berdoa dengan sangat tekun dan sungguh sungguh. Di berbagai tempat perziarahan sering kita temukan orang orang yang semalam suntuk berdoa didepan patung Bunda Maria. Apalagi kalau mempunyai niat jam 2.00 pun mereka jalani. Berdoa dengan sungguh sungguh dan tekun, dilandasi iman kepercayaan yang besar, inilah yang diminta Yesus pada Injil hari ini. Ketika para murid heran bahwa Sabda Yesus telah membuat pohon ara itu kering dan mati. Yesus menunjuk perlunya iman yang kuat agar apa yang dikatakan atau dimohon pada Tuhan terjadi. Percaya dan tidak bimbang , ini penting. Tuhan adalah pribadi yang paling ahli dalam merawat kehidupan. Jika tiap orang adalah tanaman, Dia tahu persis bagaimana harus merawatnya secara unik. Ini dilakukan agar tiap tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik secara maksimal dalam waktu yang tepat. Kekecewaan Tuhan terhadap pohon ara yang tidak berbuah menjadi simbol kekecewaan-Nya terhadap umat yang tidak berbuah. Para pedagang yang diusir Yesus di Bait Allah adalah gambaran orang orang yang tidak berbuah dan telah membuat hati mereka sebagai pasar, penuh keramaian dan kebisingan, pikiran untung dan rugi, dan bukan keheningan, kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Keheningan, kepasrahan, itu hanya mengalir dari ketekunan hidup doa.
Butir
permenungan.
Kapan hati kita sulit pasrah, hening dan percaya pada Tuhan? Kapan hati kita sulit berdoa? Lihat saja saat kita pegang handphone yang menyala di tas atau ikat pinggang atau saku kita, saat itulah kita sulit hening dan pasrah. Bagaimana akan hening kalau tiba tiba handphone berbunyi karena sms atau panggilan masuk. Saat kita memikirkan kerja ini itu, buat ini itu, nah saat itulah hati kita sulit untuk hening dan percaya
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, mampukanlah kami umat-Mu untuk
tekun berdoa dan pasrah secara total kepada-Mu sehingga dapat menghasilkan buah
sesuai kehendak-Mu. Amin.
Aku telah memilih
kalian dari dunia, agar kalian
pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
0 komentar:
Post a Comment