May 22, 2023

RENUNGAN HARIAN SABTU 03 JUNI 2023

Kalender Liturgi Sabtu 03 Juni  2023

PW S. Karolus Lwanga dan teman-temannya, Martir

Warna Liturgi: Merah


Antifon   Pembuka

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni. membuat mata ceria.

Doa Kolekta.

Allah Bapa  Maha Pemurah, Engkau telah mengutus Putra-Mu. sebagai satu satunya jaminan keselamatan.Semoga kehadiran-Nya , membuat kami bertindak bijaksana dan selalu tekun mengamalkan teladan-Nya.  Sebab Dialah  yang Hidup dan Berkuasa  bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,   Allah sepanjang segala masa.


Bacaan I  Sir 51:12-20
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,  dan memuji nama Tuhan.
Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus,  dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan.  Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:8.9.10.11
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.

*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;  perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
*Takut akan Tuhan itu suci,  tetap untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
*Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua;
dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil  Kol 3:16a.17c
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian
  secara melimpah.
Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus  kepada Allah Bapa kita.

Bacaan Injil  Mrk 11:27-33
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang  dari halaman bait Allah,  Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem.  Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua.Mereka bertanya kepada Yesus, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?  Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,  sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"  Yesus menjawab mereka, "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian.  Jawablah Aku,  dan Aku akan mengatakan,  dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu.  Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia?  Jawablah!" Mereka memperbincangkannya seraya berkata,  "Jikalau kita katakan 'Dari Allah,'  Ia akan berkata,  'Kalau begitu, mengapakah kalian tidak percaya kepada-Nya?' Tetapi masakan kita katakan 'Dari manusia'."  Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.  Maka mereka menjawab kepada Yesus, "Kami tidak tahu."   Maka kata Yesus kepada mereka, "Jika demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian,  dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Demikianlah sabda Tuhan.
 

Renungan.

Waton suloyo merupakan ungkapan bahasa Jawa yang artinya asal berbeda, asal bikin ramai atau konflik. Ada orang yang sukanya memang konflik. Dimana mana asalkan dia datang tentu terjadi keributan, Bila itu suatu kelompok yang biasa bersenda gurau , waton suloyo itu justru bikin suasana menjadi ramai dan hidup. Segar begitu. Namun apabila itu suatu kelompok yang serius, sikap waton suloyo itu akan membikin suasana menjadi tegang.  Para imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua tua pada Injil hari ini tergolong orang orang yang waton suloyo, Kenapa ? Karena mereka bertanya kepada Yesus mengenai asal usul kuasa-Nya. Para pemuka itu waton suloyo sebab bukankah sudah jelas bahwa kuasa Yesus itu berasal dari Allah sendiri. Buktinya ialah bahwa Yesus  membuat macam macam hal seperti mukzijat yang hanya mungkin datang dari Allah , Lha kok masih bertanya lagi?  Model waton suloyo sebenarnya sering kita jalani juga dalam hidup rohani kita, sudah jelas bahwa hari Minggu itu acara kita kegereja untuk misa, lha kok masih diskusi mau misa tidak ya?  Sudah jelas kalau sebelum tidur dan bangun tidur itu harus terus berdoa, lha kok masih mikir mikir mau doa enggak ya?  Sudah jelas kalau ada pengemis yang datang dan minta minta, mestinya kita memberi langsung  semampu dan serelanya, lha kok masih diskusi diberi atau tidak ya orang itu, soalnya ia masih muda dan kuat begitu? Inilah contoh contoh mentalitas waton suloyo.

Butir permenungan.

Sudah jelas harus berbuat baik ini itu atau berdoa ini itu kok masih berdiskresi alias pikir pikir.  Kenapa mikir mikir lagi ? Ah waton suloyo saja.   

Doa,

Ya Tuhan yang mahatahu, ajarilah kami umat-Mu jangan ragu ragu atau mempunyai sifat waton suloyo dalam menghadapi kehidupan ini. Amin.

 

 

 

Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian  secara melimpah. Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus  kepada Allah Bapa kita.

0 komentar:

Post a Comment