July 12, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 21 JULI 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu 21 Juli 2018
PF S. Laurensius dari Brindisi, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Mi  2:1-5
Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya, bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya.
Sebab itu beginilah sabda Tuhan, "Sungguh, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, "Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita." Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm  10:1-2 3-4.7-8.14
Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
*Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
*Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
*Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi
ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
*Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri;
untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus,
dan mempercayakan warta pendamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Mat  12:14-21
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh nabi Yesaya.
"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak akan terdengar di jalan-jalan.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Jauh sebelum kedatangan-Nya kedunia, kehadiran Mesias sebagai hamba Tuhan yang terkasih telah diramalkan nabi Yesaya. Berbeda dengan konsep Mesias yang dimiliki dan dinanti nantikan orang Yahudi, nabi Yesaya menampilkan Mesias sebagai pribadi yang bersahaja dan sederhana. Bagi orang orang Yahudi, Mesias adalah Anak Allah yang mempunyai kekuasaan besar. Dia adalah pemimpin ulung yang akan membebaskan mereka dari perbudakan bangsa Romawi. Kekuasaan-Nya tak terbatas dan pemerintahan-Nya tidak akan berkesudahan. Dengan kemampuan yang dimiliki-Nya Mesias akan membawa bangsa Israel menjadi bangsa yang besar.
Sebaliknya , bagi nabi Yesaya, Mesias yang akan datang adalah seorang hamba Tuhan yang penuh dengan kebijaksanaan. Dia adalah penguasa yang akan memerintah bukan dengan tangan besi melainkan dengan penuh belas kasih. Satu satunya kuasa yang didapat dari Bapa-Nya adalah kuasa untuk mengasihi  Dia akan melindungi mereka yang lemah dan miskin, yang terpinggirkan dalam masyarakat  akan Ia rangkul. Dalam bahasa nabi Yesaya : “ Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya , tidak akan dipadamkan-Nya sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nya lah bangsa bangsa akan berharap”
Orang yang jatuh dalam kesalahan, tidak dibinasakan-Nya tetapi  direngkuh-Nya agar selamat. Kekuasaan itu dimiliki bukan untuk menindas orang demi mendapatkan keuntungan diri sendiri . Kekuasaan Ilahi dimaksudkan untuk menyelamatkan orang lain, terutama mereka yang terancam keselamatannya karena kesalahan dan dosa mereka. Inilah yang hendak diwartakan oleh Yesus.
Tawaran keselamatan akan terus diwartakan ditengah dunia yang penuh kejahatan , dosa dan kesalahan. Kejahatan manusia bisa berupa penyalahgunaan wewenang dan kuasa.

Butir permenungan.
Nabi Mikha dalam bacaan pertama mengisahkan rencananya  untuk berbuat jahat ketika orang sedang berada diatas ranjang. Rencana berbuat jahat dengan dengan menyalahgunakan kuasa sendiri terwujud dalam aksi merampas dan menindas hak milik serta hidup orang lain. Orang orang jahat seperti ini akan mendapat ganjaran dari Tuhan.  Mengapa ?  Karena Tuhan selalu memihak orang orang kecil, terutama mereka yang miskin dan menjadi kurban ketidak adilan.
Bila Yesus menjadi hamba Allah yang terkasih justeru karena kasih  yang dimiliki-Nya,  kitapun bisa menjadi hamba Allah yang berkenan kepada-Nya , bila hidup kita memancarkan kasih kepada Allah dan sesama.

Doa
Ya Tuhan , jadikanlah kami sebagai hamba hamba-Mu yang terkasih. Ingatkanlah kami untuk selalu membagikan kasih, yang kami terima dari Mu, kepada sesama . Amin.






Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya 
dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta pendamaian kepada kita.


0 komentar:

Post a Comment