July 30, 2018

RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 3 AGUSTUS 2018 )

Bacaan Liturgi  Jumat  3 Agustus 2018

Bacaan Pertama  Yer  26:1-9
Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, putera Yosia, raja Yehuda,
bersabdalah Tuhan kepada Yeremia, "Beginilah sabda Tuhan,
'Berdirilah di pelataran rumah Tuhan dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah Tuhan, segala sabda yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka.  Janganlah kaukurangi sepatah kata pun! Mungkin mereka mau mendengarkan, dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal dan mencabut kembali malapetaka yang Kurancangkan terhadap mereka karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.' Maka katakanlah kepada mereka, 'Beginilah sabda Tuhan: Jika kalian tidak mau mendengarkan Daku,
tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu tetapi kalian tidak mau mendengarkan maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah Tuhan. Sesudah Yeremia selesai mengatakan segala yang diperintahkan Tuhan untuk dikatakan kepada seluruh rakyat, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu
menangkap dia serta berkata, "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata, 'Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm  69:5.8-10.14
Demi kasih setia-Mu yang besar, jawablah aku, ya Tuhan.
*Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.

*Sebab karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi asing bagi anak-anak ibuku; Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
*Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

Bait Pengantar Injil 1Ptr 1:25
Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Bacaan Injil  Mat  13:54-58
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia  itu anak tukang kayu?
Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"  Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu,
maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di situ.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Injil yang kita renungkan bersama pada  hari ini mengisahkan tentang reaksi orang orang Nazaret terhadap Yesus.  Pada bagian awal , dikisahkan bahwa Yesus disambut hangat , bahkan diundang berkhotbah di sinagoga di tempat asal-Nya. Jemaat yang mendengar khotbah Yesus sangat takjub akan perkataan-Nya.. Namun kekaguman mereka ini cepat beralih dan berujung pada penolakan terhadap Yesus.  Bukankah sebaliknya mereka harus berbangga karena seorang nabi dan Mesias berasal dari kota mereka? Mestinya mereka menjadi orang orang yang mendukung karya Yesus. Lalu, mengapa Yesus ditolak oleh orang orang sekampung Nazareth? Penginjil Matius memberikan kepada kita sebuah  alasan yaitu karena Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu dan dari seorang wanita yang sederhana. Mereka sulit menerima Yesus karena mereka tidak mengerti bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya didalam kesahajaan manusia Yesus.

Butir permenungan.
Pertanyaan untuk kita renungkan, sudah berapa kali kita menolak Yesus  dalam pengalaman hidup selama ini?  Dalam relasi kita dengan sesama, mungkin kita pun sering menolak Yesus yang hadir dalam diri sesama. Alasannya , karena kita lebih cenderung menilai seseorang dari tampilan fisik, apa statusnya, apa yang dipakainya, dan dari keluarga mana orang itu berasal, bagaimana latar belakang pendidikan dan sebagainya. Sebagai anggota Gereja , persekutuan umat Allah, hendaknya kita juga menyadari  bahwa kita diselamatkan bukan karena status status yang kita miliki, melainkan karena iman yang dihayati melalui perbuatan perbuatan baik yang kita lakukan baik terhadap Tuhan maupun sesama.
Pesan Injil hari ini mengajak kita untuk membuka pintu hati kita sehingga Yesus dapat  berdiam selamanya dalam hati dan hidup kita. Mari kita menerima kehadiran Tuhan yang tersamar hadir dalam diri sesama , tanpa harus melihat dan mempertimbangkan latar belakang hidup mereka.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, bantukah kami umat-Mu untuk dapat meniru Santa Marta yang selalu membuka hati untuk menerima Tuhan yang hadir dalam diri sesama disekitar kita. Amin.




Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku

1 comment:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete