July 23, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 28 JULI 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu 28 Juli 2018

Bacaan Pertama  Yer  7:1-11
Tuhan bersabda kepada Yeremia, "Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, 'Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini.
Jangan percaya kepada perkataan dusta. 'Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!' Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama-sama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu,
sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal,
lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, 'Kita selamat,' agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkah menjadi sarang penyamun
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku sendiri melihat semuanya itu!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm  84:3.4.5-6a.8a.11
Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
*Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
*Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya,
pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
*Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:21
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu,
yang mampu menyelamatkan jiwamu.

Bacaan Injil  Mat  13:24-30
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak. "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu
dan berkata kepadanya, 'Tuan, bukankah benih baik yang tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?' Jawab tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah para hamba itu, "Maukah tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?' Tetapi ia menjawab,  'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku'."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Sejak kecil sampai usia remaja, Adi mudah sekali peduli terhadap sesamanya. Apapun yang ada ditangannya, entah itu kue, mainan, aneka buku yang dipunyainya bahkan pakaian yang dia sukai rela diberikan atau dipinjamkan kepada temannya.  Dalam perjalanan waktu, Adi mudah sekali melakukan hal hal yang kurang tepat. Misalnya, menerima tawaran teman temannya untuk ikut melakukan hal hal yang tidak luhur. Atau tiba tiba dia meluapkan emosi yang berkelebihan hanya karena masalah sepele. Ia juga mudah acuh tak acuh sehingga mengganggu relasi yang baik, yang selama ini sudah dipupuk  bersama teman temannya. Namun yang menarik dari kepribadian Adi, dia mudah sadar akan apa yang telah dia lakukan itu dan kalau dinasehati dia mau mendengarkan dan bersedia memperbaiki diri. Adi bisa diajak berdialog hingga pada akhirnya dia tumbuh dewasa dengan kepribadian yang cukup matang. Adi yang dewasa tetap memperhatikan sesama dengan cara dan ungkapan yang dapat diterima oleh siapapun yang bergaul dengannya.
Injil hari ini mengisahkan mengenai benih gandum dan benih ilalang yang tumbuh bersama dalam satu lahan atau tempat . Tanaman gandum tumbuh subur dan ilalangpun tumbuh subur bahkan jika kita perhatikan baik baik, jumlah tangkai batang gandum lebih sedikit dari pada tangkai ilalang.
Dalam bacaan pertama ditunjukkan dengan sangat jelas bahwa Allah sendiri melihat perbuatan manusia. Bahkan pada perbuatan yang paling tersembunyi sekalipun Allah dapat melihat-Nya, Oleh sebab itu, dengan berbuat baik seperti yang dikhotbahkan  Nabi Yeremia mengenai Bait Suci, dari sana banyak hal yang bisa kita gali untuk dijadikan sarana belajar mencintai, menerima, menghormati serta mengucap syukur atas campur tangan Allah. Dengan demikian , tampaklah bulir bulir gandum yang berisi atau bernas dan akhirnya dikumpulkan didalam lumbung para petani yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kerajaan Surga sendiri.

Butir permenungan.
Mari kita mohon rahmat Allah agar kita mau dan mampu bekerja sama dengan Allah melalui rahmat rahmat-Nya. Sadar akan perlunya bantuan rahmat Allah, seperti Adi yang terus menerus berubah dan bertobat, kita akan menghasilkan benih gandum yang berkenan kepada Allah dan berguna bagi sesama.

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik, berilah kami umat-Mu kemampuan untuk selalu berubah menjadi lebih baik dan lebih setia serta tekun melaksanakan kehendak-Mu .  Amin.






Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu,
yang mampu menyelamatkan jiwamu.


0 komentar:

Post a Comment