July 10, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 16 JULI 2018)

Bacaan Liturgi Senin 16 Juli 2018
PF S.P. Maria di Gunung Karmel

Bacaan Pertama  Yes  1:11-17
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apakah korbanmu yang banyak itu?" Aku sudah jemu akan kurban-kurban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak anak lembu tambun.
Darah lembu jantan dan domba serta kambing jantan tidak Kusukai.
Apabila kalian datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut dari padamu bahwa kalian menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahan yang tidak sungguh,
sebab baunya menjadi jijik bagi-Ku. Kalau kalian merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan baru dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya. Semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kalian menadahkan tangan untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kalian berdoa berkali-kali, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam. Belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23
Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
*Bukan karena kurban sembelihan engkau dihukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
*"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?

*Itulah yang engkau lakukan!  Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Daku; siapa yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,
sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Bacaan Injil  Mat  10:34 - 11:1
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,
"Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya,
anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku,
ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku,
Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."  Setelah Yesus selesai mengajar kedua-belas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pernyataan Yesus kepada para murid-Nya sungguh sangat mengejutkan: “"Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali.”
Sepintas terlihat ada pertentangan dalam pernyataan pernyataan Yesus. Tetapi , apakah benar demikian?  Tentu tidak. Tuhan Yesus justru sangat menekankan kesungguhan untuk hidup berdasarkan cinta kasih agar semangat persaudaraan dan kekeluargaan dapat tumbuh dan berkembang. Kasih itu melampaui batas ikatan kekeluargaan dan harus dihayati dan dipahami sedemikian rupa, sehingga perwujudannya menyentuh siapapun. Dengan demikian orientasi hidup tidak semata mata bergantung pada relasi kekeluargaan tetapi berdasarkan kesadaran bahwa semua orang adalah saudara sebab semuanya adalah anak anak Allah. Tuhan Yesus menuntut agar setiap orang mencintai diri-Nya melebihi segala galanya. Karena itu, barang siapa yang mencintai ayahnya, ibunya, anak anaknya, saudara saudaranya lebih dari Tuhan Yesus , dia tidak layak menjadi murid-Nya..

Butir permenungan.
Jika seseorang ingin mencapai kebahagiaan tertinggi, ia harus mau menyangkal diri, memikul salib, mengorbankan diri dan menjadikan Yesus sebagai pusat hidup dan segala galanya. Ia harus berani kehilangan nyawanya karena Yesus , Yesus pun pasti akan menganugerahkan kebahagiaan sejati kepada orang yang rela berkorban sampai mati. Kebahagiaan seperti itu tidak dapat dibeli dengan kekayaan atau didapat dengan prestasi dan popularitas diri. Kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh dengan mengorbankan diri bagi Yesus , inilah kuncinya.

Doa
Tuhan Yesus Kristus, kasih-Mu sungguh besar bagi manusia. Jauhkanlah kami dari kecenderungan cinta diri. Mampukan kami untuk memberikan cinta seutuhnya kepada-Mu dan sesama. Sebab Engkaulah sumber cinta dan keselamatan kekal. Amin.







Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,
sebab bagi merekalah kerajaan Allah.


0 komentar:

Post a Comment