June 5, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SELASA 6 JUNI 2017 )

Bacaan Liturgi Selasa  6 Juni 2017
PF S. Norbertus, Uskup

Bacaan Pertama  Tb 2:10-23
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, Aku, Tobit, membasuh diri. 
Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. 
Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais. 
Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, 
lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, 
"Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!" Sahut isteriku,  "Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah." Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. 
Tetapi dia membantah, katanya, "Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!" 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 112:1-2.7bc-8.9
Hati orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati. 
*Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut. Sehingga ia mengalahkan para lawannya. 
*Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil  Ef 1:17-18
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita 
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil  Mrk 12:13-17
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajar jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, "Mengapa kamu mencobai Aku? 
Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!" Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar." Maka kata Yesus kepada mereka,  "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Jujur ajur, artinya kalau kita jujur kita malah hancur. Ini ironi kehidupan dalam masyarakat kita. Bukankah kita harus jujur? Bukankah kejujuran itu keutamaan yang sangat baik dan harus kita perjuangkan? Maka kita jangan terlalu  polos dan jujur apa adanya apabila kita belum mengenal kelompok orang yang ada sekitar kita. Coba bayangkan , apabila kita ditanyai teman di terminal , kamu membawa apa, lalu kita jawab , ini aku membawa uang 5 juta, kemudian pasti copet copet segera pasang strategi untuk menyerobot tas kita, Ini terlalu jujur cenderung bodoh.
Tobit adalah manusia jujur. Meski matanya menjadi buta dan menderita, ia tidak mau berbuat aib dengan ketidak jujurannya. Ketika istrinya membawa anak kambing jantan , ia tidak  percaya bahwa itu diberikan . Itulah isi bacaan pertama. Pada Injil hari ini Yesus dipuji sebagai orang yang jujur oleh orang Farisi dan Herodian. Sebaliknya , meski orang Farisi dan Herodian itu memuji Yesus, hati mereka munafikkarena yang  ada dihati mereka adalah mau  menjatuhkan Yesus , mau menyalahkan Yesus. Dan Yesus sangat lihai menjawab jebakan mereka tanpa mengorbankan kejujuran.
Baik kalau hari ini kita merenungkan sikap kejujuran kita . Kita meski jujur kepada Tuhan karena Tuhan mengetahui segalanya. Kita perlu jujur kepada sesama karena mereka berhak mengetahui yang sebenarnya.. Hanya saja kita tidak boleh bodoh , asal jujur tanpa lihat lihat. Dan yang paling perlu , kita perlu jujur  dengan diri sendiri . Banyak orang yang demi nama baik atau prestise atau harga diri lalu melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan kemampuannya. Demi gengsi penampilan , orang membeli mobil atau gaun indah nan mahal , padahal hidupnya kelas espas alias ekonomi pas pasan , malah menderita kan?

Butir permenungan.
Dalam hidup ini seringkali kita sangat keras menuntut dan meminta hak kita kepada Tuhan dan kepada negara . Namun kita sering sulit dan pelit kalau harus memberikan entah waktu, tenaga dan pikiran kepada Tuhan dan negara . Kita berdoa , memohon dan berteriak kalau memerlukan bantuan dari Tuhan atau negara namun saat kita tidak perlu bantuan , kita seringkali ingat Tuhan pun tidak. Injil hari ini mengajak kita untuk jujur melihat diri kita dan berani berubah . Mari kita memberikan bukan hanya kewajiban kita kepada Tuhan dan negara tetapi kalau diperlukan berikanlah juga hak hak pribadi kita.

Doa.
Ya Tuhan maafkanlah kalau kami lebih sering menuntut berkat-Mu namun sulit kalau kami dituntut untuk memberikan diri kami kepada-Mu. Amin. 


Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.


0 komentar:

Post a Comment