Bacaan Liturgi Jumat 9
Juni 2017
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama Tb 11:5-14
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh anakmu tengah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan iapun menangis. Tobitpun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya, dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan.
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh anakmu tengah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan iapun menangis. Tobitpun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya, dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 146:2abc.7.8-9a.9bc-10
Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
*Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya. Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
* Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
*Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya. Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
* Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
Bait Pengantar Injil Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil Mrk 12:35-37
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, katanya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, 'Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.' Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, katanya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, 'Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.' Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Masih
ingat lirik lagu Mana mungkin yang dinyanyikan Broery Marantika? “ Mana mungkin ikan berenang , bila tiada
airnya, mana mungkin langit tiada mendung hujan turun ke bumi.....” Pertanyaan
Bagaimana mungkin? Bisa muncul ketika memandang keajaiban keajaiban diluar
nalar atau melihat sesuatu yang spektakuler. Misalnya seseorang yang bisa
selamat dari kecelakaan padahal kejadiannya dalam hitungan detik seharusnya
menghancurkan dia.Bisa jadi orang tersebut berhenti sejenak, menarik nafas dan
spontan keluar dari mulutnya , Bagaimana mungkin ya? Bisa jadi karya Allah
dinyatakan dalam dirinya. Banyak orang tidak bisa menjelaskan misteri hidup.
Yesus
membuat para ahli Taurat kebingungan ketika diminta menjelaskan gelar Anak Daud
. Bagaimana mungkin Mesias adalah Anak Daud sementara Daud memanggil Dia
sebagai Tuannya. Yesus membongkar kebodohan mereka sebagai pengajar dan atas
ketidakpedulian mereka terhadap apa yang diajarkan oleh Perjanjian Lama
mengenai Mesias yang sebenarnya. Yesus satu satunya Anak Allah dan satu satunya
jalan keselamatan bagi semua manusia. Gelar Anak Daud berlaku secara biologis
maupun juga spiritual. Gelar ini selalu diserukan oleh orang orang sakit dan
tersingkir untuk mendapat pertolongan Allah. Yesus Anak Daud kasihanilah kami.
Sikap yang dibutuhkan untuk memahami misteri Allah dalam peristiwa kehidupan kita adalah
mendengarkan . Orang banyak bersama Yesus ketika Ia mengajar di Bait Allah .
Orang mendengarkan lewat hati nurani .memiliki kepekaan supaya dapat membedakan
mana yang baik menurut kehendak Allah dan mana yang menyesatkan.
Butir permenungan.
Pada
bacaan pertama , kita dapat belajar dari Tobit, Ketika ia besa melihat setelah
buta sekian tahun lamanya, matanya disembuhkan. Apa reaksi pertamanya? Bukannya
SMS atau telpon atau mentraktir keluarganya, tetapi langsung memuji Tuhan “Terpujilah Allah, Terpujilah nama-Nya yang
besar...... Segala yang kita terima
sebaiknya kita kembalikan kepada Allah lagi , sebab dari Dialah segala yang
baik datang. Reaksi spontan yang selalu kembali kepada Tuhan mestilah dilatih .
Tutur kata, pikiran, dan perbuatan yang secara spontan bersifat mendamaikan,
penuh syukur, dan iman mesti dilatih dengan disiplin. Hidup rohani tak akan
terolah dengan sendirinya, namun memerlukan ketekunan dan kedisiplinan hidup
rohani ini.
Doa.
Ya
Yesus , berilah kami hati yang siap sedia mendengarkan sehingga kami dapat
semakin mengenal dan mengikuti kehendak-Mu . Amin.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Aku hendak memuliakan Tuhan
selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
0 komentar:
Post a Comment