June 18, 2017

RENUNGAN HARIAN ( KAMIS 22 JUNI 2017 )

Bacaan Liturgi Kamis  22 Juni 2017
PF S. Yohanes Fisher, Uskup, dan S. Tomas More, Martir 
PF S. Paulinus dari Nola, Uskup

Bacaan Pertama  2Kor 11:1-11
Saudara-saudara, alangkah baiknya, jika kalian sabar terhadap kebodohanku yang tidak seberapa. Dan memang kalian sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepadamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kalian kepada satu pria untuk membawa kalian sebagai perawan suci kepada Kristus. 
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus, sebagaimana Hawa diperdayakan oleh ular dengan kelicikannya. 
Sebab kalian sabar saja, jika ada seseorang datang mewartakan Yesus yang lain 
daripada yang telah kami wartakan, atau memberikan kepadamu roh yang lain 
daripada yang kalian terima, atau Injil yang lain daripada yang telah kalian terima. 
Padahal menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dibandingkan rasul-rasul yang tiada taranya itu. Andaikata aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan. Sebab kami telah menyatakannya kepadamu 
pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kalian, karena aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma? Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, agar aku dapat melayani kalian. Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengahmu, aku tidak menyusahkan seorang pun. 
Sebab apa yang kurang padaku, dicukupi oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagimu. Dan aku akan tetap berbuat demikian. Demi kebenaran Kristus dalam diriku, aku menegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi 
oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya. Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kalian? Allah mengetahuinya! 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 111:1-2.3-4.7-8
Adil dan benarlah karya tangan-Mu, ya Tuhan.
*Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. 
*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. 
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang. 

*Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; 
Perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.

Bait Pengantar Injil  Rom 8:15
Kalian akan menerima Roh pengangkatan menjadi anak. Dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa."

Bacaan Injil  Mat 6:7-15
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, "Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele 
seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. 
Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. 
Maka berdoalah demikian: 
Bapa kami, yang ada di surga, 
Dimuliakanlah nama-Mu. 
Datanglah Kerajaan-Mu. 
Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. 
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 
dan ampunilah kesalahan kami, 
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. 
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. 
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. 
Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian juga. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Doa adalah tugas pokok orang beriman dan keheningan adalah syarat untuk dapat berdoa dengan baik. Dengan doa, kita mampu  mengenal kehendak Allah. Dengan keheningan, kita mampu berdoa dengan baik. Ditengah kesibukan dunia yang menuntut  kerja dan mencari uang untuk masa depan, sering orang melupakan hidup doa. Oleh karena itu, kebiasaan berdoa secara pribadi maupun aktif dalam doa lingkungan adalah sesuatu yang positif. Namun sering yang terlupakan adalah bagaimana caranya berdoa.
Yesus mengajarkan hari ini kepada kita bagaimana cara berdoa yang benar. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat : 6.6) 
Bagi Yesus dalam khotbah di bukit, doa adalah penting. Setiap perkara yang Dia lakukan senantiasa didahului dengan doa, maka murid murid-Nya diajari bagaimana harus berdoa. Berdoa berarti masuk dalam keheningan dan berkomunikasi dengan Tuhan. Karena itu, nasehat Injil sangat jelas yaitu janganlah bertele tele dan kalimat doanya panjang panjang dan janganlah pamer atau dipertontonkan sehingga orang mengaguminya. Berdoa tidak perlu dengan maksud untuk mendapat pujian  Doa yang benar disertai dengan sikap rendah hati seperti orang berdosa yang memohon pengampunan dari Allah.

Butir permenungan.
Marilah dalam masa ini kita gunakan secara baik dalam mengolah  hidup rohani melalui doa. Memang doa yang sering kita gunakan ialah dengan membaca , tetapi sudahkah kita belajar berdoa , bukan berusaha untuk berdoa. Maksudnya  adalah sebagai orang Katolik, kita bisa berdoa bukan saja dengan pikiran-kepala kita tetapi dengan hati kita. Doa harus menjadi bagian hidup sehari hari  sebagai pengalaman kasih Allah. Dengan cara itu , kita akan menjadi pendoa setiap hari.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk dapat berdoa dengan hati dan dengan sikap rendah hati. Amin.



Kalian akan menerima Roh pengangkatan menjadi anak. 
Dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa."


0 komentar:

Post a Comment