PF
S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan
Pertama Kej 13:2.5-18:
Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas. Juga
Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai
domba dan lembu serta kemah. Tetapi
negeri itu tidak cukup luas bagi mereka sebab
harta milik mereka amat banyak, sehingga
mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena
itu terjadilah perkelahian antara
para gembala Abram dan gembala Lot. Waktu
itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot, "Janganlah kiranya ada
perkelahian antara aku dan engkau, antara
para gembalaku dan gembalamu, sebab
kita ini kerabat.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." Lalu Lot melayangkan pandangnya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram,
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." Lalu Lot melayangkan pandangnya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram,
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5
Tuhan, siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Tuhan, siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil Yoh 8:12
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
Bacaan Injil Mat 7:6.12-14
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Nasehat haruslah datang dari orang bijak, orang bijak mempunyai pengetahuan
luas dan pengalaman cukup, serta hidupnya seimbang. Kita patut mendengarkan
nasihat dari mulut orang seperti itu karena mempunyai makna keabadian.
Dari bacaan I, nasihat diberikan kepada para penguasa yang mengalami
persoalan tekanan politik akan pentingnya doa, yang menghadirkan Tuhan. Bahwa
Tuhan akan menjawab doa yang disampaikan dengan tulus dan penuh iman . Tuhan
menjadi benteng dan gunung batu perlindungan dari musuh jahat.
Dalam Injil hari ini, Yesus memberi beberapa nasehat praktis tentang hidup,Pertama, barang yang kudus jangan
diberikan pada anjing. Percuma, menawarkan nilai nilai itu kepada anjing karena
pasti tidak akan dihargai.
Kedua, mutiara yang berharga, jangan pula dilemparkan kepada babi, karena binatang
itu hanya tahu makan dan makan. Babi dapat mengira mutiara itu biji bijian
enak, tetapi ketika tahu bahwa itu bukan makanan , babi itu akan marah dan
menyerang. ( kedua binatang itu merupakan gambaran orang yang tidak
mengerti nilai nilai kekudusan dan keindahan).
Ketiga, kehendak baik, janganlah hanya diarahkan pada diri sendiri, tetapi apa yang
baik, yang kamu harapkan terjadi pada diri sendiri, perbuatlah itu dan
terjadilah itu pada sesamamu juga.
Keempat, pintu dan jalan menuju kehidupan sejati, itu sesak dan sempit. Untuk
melaluinya orang harus banyak berjuang dengan tekad yang kuat, Kalau hanya cari
mudahnya, jalan itu jalan lebar dan banyak orang menempuhnya tetapi akan membawa
kepada kebinasaan.
Kelima, hati hati terhadap nabi nabi palsu, yang menyesatkan dengan janji janji
indah akan hidup instan. Mereka menyamar dan menipu sebagai domba domba yang
kelihatan tulus , tetapi sebenarnya kejam seperti serigala. Dari buahnya tentu
kita dapat melihat bagaimana pohonnya.
Kita dinasehatkan untuk bijak dalam menghayati dan mengamalkan iman kita.
Disatu pihak , kita diajak untuk bijak dalam berelasi dengan orang orang yang
tidak seiman, khususnya dengan mereka yang tidak bisa menghargai “mutiara” yang
kita miliki. Dilain pihak , kita diundang untuk peka dan terbuka kepada teguran
dan bimbingan Tuhan.
Butir permenungan.
Belajar dari St, Aloisius Gonzaga , kita berani bertaruh pada nasehat kehendak
Tuhan meskipun banyak kesulitan. Kita perlu tekun berdoa dan berjaga dengan
tulus, memelihara nilai nilai berharga yakni kekudusan dan keindahan Ilahi,
mempraktekkan hidup dengan mencintai sesama seperti diri sendiri . Itulah jalan
benar menuju kehidupan sejati.
Doa.
Ya Tuhan yang maha pengasih, bimbinglah umat-Mu untuk bertindak bijak
dalam menyikapi masalah kami sehari hari. Amin.
Segala sesuatu yang kamu
kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka.
0 komentar:
Post a Comment