February 24, 2017

RENUNGAN HARIAN, ( SABTU 25 FEBRUARI 2017)

Bacaan Liturgi Sabtu   25 Februari 2017

Bacaan Pertama   Sir 17:1-15
Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana pula ia akan dikembalikan. 
Manusia dianugerahi Tuhan sejumlah hari dan jangka waktu, dan diberi-Nya kuasa atas segala sesuatu di bumi. Ia dilengkapi kekuatan yang serupa dengan kekuatan Allah sendiri, dan dijadikan Allah menurut gambar-Nya sendiri. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menanam rasa takut terhadap manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas. Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya, dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir. Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif, dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat. Ia memasukkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia untuk menyatakan kepadanya keagungan karya Tuhan. Maka manusia harus memuji nama Tuhan yang kudus untuk mewartakan karya-Nya yang agung. Tuhan masih menambahkan pengetahuan lagi dengan memberi manusia hukum kehidupan menjadi milik pusaka. Perjanjian kekal diikat-Nya dengan mereka, dan segala hukum-Nya dipermaklumkan kepada mereka. Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka. Tuhan berkata kepada mereka, "Jauhilah setiap kelaliman." Dan masing-masing diberi-Nya perintah mengenai sesamanya. Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 103:13-14.15-16.17-18a
Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa kepada-Nya.
*Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu. 
*Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berkembang. Apabila angin melintasinya, maka lenyaplah ia, 
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi. 
*Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya; sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil  Mrk 10:13-16
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu, "Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah 
seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." 
Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Ada suatu paroki yang setiap Hari Minggu penuh dengan anak anak sehingga membuat kagum orang luar yang berkunjung ke paroki tersebut. Bahkan setiap sore hari, selalu banyak anak yang berkumpul di halaman gereja atau di aula paroki. Suasana nya ramai, meriah dan sungguh menggembirakan. Selidik punya selidik ternyata kedua pastor yang memegang paroki ini sangat mencintai anak anak. Mereka senang dan dekat dengan anak anak. Mereka tidak marah bila gereja dipenuhi anak anak, meski suasana nya menjadi tidak khusyuk. Bahkan pada saat perayaan Ekaristi , anak anak dibiarkan datang mendekat altar dan duduk mengelilingi altar. Kedua pastor juga suka bersama anak anak di aula, dipelataran gereja. Para pastor terkadang ikut bermain , ikut bersepeda bersama anak anak.
Waktu kita bertanya kepada kedua pastor itu mengapa hal itu dilakukan, mereka menjawab. “Bukankah Yesus sendiri mengajari kita agar kita dekat dengan anak anak? Yesus berkata : Biarlah anak anak datang kepada-Ku, jangan dihalangi “ Pastor  itu ternyata  mau mencoba semangat Yesus sendiri yang dekat dengan anak anak. Dengan dekat pada anak anak , pastor itu ingin membawa kasih Yesus sehingga anak anak merasakan kasih Tuhan lewat perhatian mereka.
Anak anak dalam kisah ini dapat juga diartikan sebagai orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya. Para rasul membuat klasifikasi khusus menyangkut yang boleh dan tidak boleh bertemu dengan Yesus.
Dalam kehidupan sehari hari kita juga sering kali menghakimi saudara saudara kita , bahwa mereka tidak layak bertemu dengan Yesus , Kita menolak kehadiran mereka dan membuat batas yang jelas dengan mereka.  Yesus menerima siapa saja yang datang kepada-Nya, Ia sangat membenci orang yang congkak hatinya, tetapi membuka hati-Nya lebar lebar  bagi mereka yang tidak berdaya dan mau menyerahkan diri kepada kehendak-Nya, karena mereka inilah yang empunya Kerajaan Surga.
Bagaimana dengan kita saat ini, Apakah kita mencintai anak anak , dan tidak menghalangi anak anak datang kepada Yesus dan juga terhadap orang orang kecil, yang tidak berdaya, orang miskin dan papa, orang yang disisihkan oleh masyarakat sekitarnya.?  Keterbukaan Tuhan Yesus hendaknya menjadi teladan bagi keterbukaan kita terhadap siapa saja tanpa ada  kriteria kriteria.

Butir permenungan.
Hari ini kita diajak untuk merenungkan sikap Yesus terhadap anak anak.  Siapakah anak anak bagi Yesus ?  Yesus adalah sosok pribadi yang mencintai dan memahami sifat sifat anak anak. Bagi Yesus , anak anak memiliki sifat yang baik , jujur dan tulus hati. Oleh karena itu , tidak heran saat para murid menghalangi orang yang membawa anakanak datang kepada-Nya , Yesus marah dan menegur mereka.
Melalui Injil hari ini, Yesus menekankan pentingnya seorang dewasa Kristiani  mempunyai kejujuran , ketulusan , dan kepolosan hati seperti  anak  kecil. Disamping itu , Yesus juga menghendaki agar setiap orang tua jangan menyia nyiakan kepolosan dan ketulusan yang dimiliki oleh anak anak .  Tanpa disadari , banyak orang tua yang menghalangi anak anak untuk datang kepada Yesus dengan cara memberikan kebebasan kepada mereka untuk untuk terikat pada “ berhala zaman modern “ seperti nonton televisi berlebihan, video game dan internet sepanjang hari dari pada mengajak anak anak untuk berdoa  dan percaya kepada Yesus . Dan lebih parah lagi , ada orang tua yang tidak berusaha keras menjauhkan anak anak dari bahaya pergaulan bebas, obat obatan , film kekerasan dan pornografi karena mereka sendiri sudah terikat pada berhala itu.

Doa.
Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk tidak membeda bedakan sesama kami, dan dapat hidup dengan saling menolong untuk mereka yang membutuhkan . Amin.



0 komentar:

Post a Comment