Bacaan Liturgi Selasa 21 Februari 2017
PF S. Petrus Damianus, Uskup dan
Pujangga Gereja
Bacaan Pertama Sir 2:1-11
Anakku, jika engkau mau mengabdi kepada Tuhan, bersiap-sedialah menghadapi pencobaan. Tabahkanlah dan teguhkanlah hatimu. Jangan gelisah pada waktu malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan berpaling dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. Terimalah saja apa pun yang menimpa dirimu
dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang dikasihi Tuhan diuji dalam kancah penghinaan. Percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya. Kalian yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihan-Nya dan jangan menyimpang, supaya kalian jangan terjatuh. Kalian yang takut akan Tuhan, percayalah pada-Nya, niscaya kalian tidak akan kehilangan ganjaran. Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan. Ingatlah akan angkatan yang sudah-sudah, dan perhatikanlah: pernahkah Tuhan mengecewakan orang yang berharap kepada-Nya? Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya?
Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Anakku, jika engkau mau mengabdi kepada Tuhan, bersiap-sedialah menghadapi pencobaan. Tabahkanlah dan teguhkanlah hatimu. Jangan gelisah pada waktu malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan berpaling dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. Terimalah saja apa pun yang menimpa dirimu
dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang dikasihi Tuhan diuji dalam kancah penghinaan. Percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya. Kalian yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihan-Nya dan jangan menyimpang, supaya kalian jangan terjatuh. Kalian yang takut akan Tuhan, percayalah pada-Nya, niscaya kalian tidak akan kehilangan ganjaran. Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan. Ingatlah akan angkatan yang sudah-sudah, dan perhatikanlah: pernahkah Tuhan mengecewakan orang yang berharap kepada-Nya? Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya?
Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40
Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak.
*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
*Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan,
dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
*Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
*Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka, dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak.
*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
*Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan,
dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
*Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
*Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka, dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil Gal 6:14
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.
Bacaan Injil Mrk 9:30-37
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah
Yesus bertanya kepada para murid itu, "Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?"
Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan
siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya."
Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku,
sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah
Yesus bertanya kepada para murid itu, "Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?"
Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan
siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya."
Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku,
sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Perdebatan tentang siapa yang terbesar tampaknya
sering terjadi dalam kehidupan manusia, Orang yang satu menganggap diri lebih
kuat, lebih pintar, lebih kaya dari orang orang lain. Karena setiap orang
merasa lebih unggul daripada yang lainnya, maka terjadilah persaingan yang
tidak sehat, yang bahkan berlanjut dengan tawuran, perang saudara dan lain
lain. Tampaknya jarang sekali orang berebut menjadi pelayan, tetapi lebih
senang menjadi orang terkemuka yang selalu dilayani, yang selalu mau
dihormati. Tidak heran kalau orang lebih suka mengikuti acara makan makan dari
pada acara bakti sosial. Mental seperti ini tentu sangat bertentangan
dengan nilai Injil.
Pada hari ini Yesus dengan sangat baik mengajarkan
kita tentang hal ini. Kita diminta untuk bersikap rendah hati dan menjadi
pelayan yang siap menerima siapa saja baik yang kecil , yang terpinggirkan ,
yang papa, maupun mereka yang dianggap berpengaruh oleh masyarakat. Kita
berlomba lomba untuk menjadi pelayan bagi sesama, membantu sesama yang tidak
berdaya, menghibur mereka yang putus asa. Kita harus siap menerima mereka yang
sangat tidak diperhatikan oleh masyarakatnya. Denga berbuat demikian , kitalah
yang terbesar diantara semua yang ada.
Bagaimana sikap kita terhadap sesama yang menderita,
yang tersisihkan, yang dianggap sampah masyarakat? Apakah kita hanya siap
dilayani orang lain? Atau kita hanya siap melayani orang tertentu saja? Atau
siap melayani siapa saja yang membutuhkan?
Butir permenungan.
Godaan masih juga membayangi
pikiran murid murid Yesus. Siapa yang terbesar diantara mereka berdua belas ?
Sepanjang jalan mereka ramai menggunjingkan hal ini . Ketika Yesus menanyakan
soal apa yang sedang dipermasalahkan , mereka justru diam . Betapa sedih hati
Sang Guru . Baru saja Dia membeberkan kepada para murid-Nya mengenai risiko
perjuangan – Nya dalam mewartakan Kerajaan Allah, yakni ditangkap , dianiaya dan dibunuh secara
keji , namun , para murid tampaknya lebih tertarik pada godaan duniawi , siapa
yang terbesar diantara mereka
Menghadapi situasi seperti
itu, Yesus lalu memberikan ajaran ini : “
Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu , hendaknya ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” Paradoks ini semakin dipertajam oleh Yesus
dengan menampilkan seorang anak kecil yang sering kali kurang diperhatikan . “
Barang siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku , bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia
yang mengutus Aku,”
Ajaran Yesus ini sangat bertentangan dengan ambisi dan mentalitas para
murid Yesus yang kurang nalarnya, dan karena itu kurang paham maksud pernyataan
Yesus itu. Di tengah dunia modern sekarang ini , kita masih saja dihadapkan
pada persoalan “siapa yang terbesar” di dalam kehidupan menggereja. Godaan ini
dapat membuat kita lalai terhadap tugas dan panggilan kita sebagai murid Yesus.
Hendaknya setiap kali godaan itu muncul , kita kembali memandang Yesus yang
rela menderita dan wafat di kayu salib sebagai seorang hamba.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, jadikanlah kami umat-Mu
menjadi pelayan-Mu, pelayan sesama dan jauhkanlah dari diri kami
keinginan untuk dilayani , dan
mampukanlah kami untuk rendah hati dan memiliki semangat pelayanan seperti
Engkau agar kami layak dihadapan-Mu . Amin.
0 komentar:
Post a Comment