February 14, 2017

RENUNGAN HARIAN, ( RABU 15 FEBRUARI 2017)

Bacaan Liturgi Rabu  15 Februari 2017

Bacaan Pertama  Kej 8:6-13.20-22
Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. 
Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Mazmur   Mzm 116:12-13.14-15.18-19
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? 
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. 
Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya!

Bacaan Injil  Mrk 8:22-26
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. 
Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya. Ia bertanya, "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, 
"Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan." Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, "Jangan masuk ke kampung!" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Setiap orang pasti pernah sakit , entah sakit ringan atau sakit berat . Proses penyembuhan manusia dari sakitnya juga bisa lambat atau cepat.  Injil hari ini berkisah tentang Yesus menyembuhkan orang  buta di Betsaida . Cara Yesus menyembuhkan orang buta ini terkasan agak unik , dimana Yesus meludahi matanya dan meletakkan tangan atasnya , dan bertanya  “ Sudahkah kau lihat sesuatu ? “ Orang buta itu berkata  “ Aku melihat orang , sebab melihat mereka berjalan jalan , tetapi tampaknya seperti pohon pohon “ Lalu Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu maka dia dapat melihat dengan jelas . Mengapa Yesus tidak sekali saja menyembuhkan dia ? Mengapa harus dua kali padahal Dia mempunyai kuasa yang luar biasa . Jawabannya adalah Yesus hendak mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu membutuhkan proses . Untuk  mencapai sesuatu yang diharapkan , orang harus melangkahi tahap demi tahap.
Dalam hidup ini seringkali kita melakukan kesalahan atau dosa yang membuat hati sesama kita terluka dan menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita , Tuhan ingin menyembuhkan kita dari dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan itu. Tuhan tidak langsung menyembuhkan keseluruhannya. Tuhan membiarkan kita untuk datang kepada-Nya , menyesali segala dosa dan mengakuinya dihadapan-Nya , melalui Sakramen Pertobatan . Karena itu Sakramen Pertobatan bisa dilihat sebagai tahapan awal untuk kita kembali memperbaiki relasi kita dengan Tuhan , sesama , dan alam ciptaan. Mari kita datang kepada Yesus memohon rahmat penyembuhan melalui tahapan niat , penyesalan , dan mengakui kesalahan , agar kita di bebaskan dan disembuhkan.

Doa.

Ya Tuhan sembuhkanlah kami dari segala jenis penyakit dan kesalahan yang telah kami buat dan kami alami dalam hidup ini . Amin .

0 komentar:

Post a Comment