February 16, 2017

RENUNGAN HARIAN, ( JUMAT 17 FEBRUARI 2017)

Bacaan Liturgi Jumat  17 Februari 2017PF Ketujuh Saudara Suci, Pendiri Ordo Hamba-Hamba Maria

Bacaan Pertama   Kej 11:1-9
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. 
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.

Mazmur   Mzm 33:10-11.12-13.14-15
Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa;
Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. 
Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! 
Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.

Bacaan Injil  Mrk 8:34-9:1
Pada suatu ketika Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, 
dan berkata kepada mereka, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, 
harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; 
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Inji
l, 
ia akan menyelamatkan nyawanya. Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Kalau seseorang malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, maka Anak Manusia pun akan malu karena orang itu 
apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." Kata Yesus lagi kepada mereka, "Aku berkata kepadamu; Sungguh, di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Seorang pria mengeluh kepada Tuhan karena salib yang dipikulnya terlalu berat. Lalu Tuhan membawa dia kesebuah toko salib. “ Sekarang , ambillah salib mana yang kamu sukai “Kemudian pria itu memasuki toko itu dan meletakkan salibnya didinding . Dalam hati dia berkata  “ Sekarang kesempatan bagiku . Inilah waktu yang telah lama kunantikan . Jika memang harus memanggul salib , maka saya akan memilih salib yang ringan dan cocok untuk saya “ Pria itu mencoba salib salib untuk menemukan yang cocok baginya. Ada salib yang terlalu panjang , sehingga  terseret di tanah . Ada yang terlalu pendek sehingga membuatnya tersandung . Yang lain terlalu ringan sehingga  terbawa angin dan yang lain lagi terlalu berat, sehingga melukai bahunya . Ia hampir putus asa lalu melihat satu salib yang tersandar didinding . Dia mencobanya , membawa nya berlajan sedikit dan menghadap Tuhan dengan tersenyum sambil berkata “ Inilah salib itu . Inilah yang sudah lama saya cari “ Lalu, dengan tersenyum Tuhan berkata kepadanya  “ Saya senang bahwa kamu menyukai salib itu . Itulah salib dahulu yang kamu bawa masuk .
Yesus dalam Injil hari ini memberitahukan kepada para murid-Nya syarat syarat untuk mengikuti Dia . Salah satu syarat untuk mengikuti Dia  adalah rela memanggul  salib – Nya . Syarat ini bukanlah sebuah pilihan bagi para murid , melainkan sebuah keharusan . Sebagai pengikut Kristus , kita pun memiliki kewajiban untuk memanggul salib kita masing masing . Tuhan memberikan salib kepada kita sesuai dengan kemampuan kita masing masing . Maka tidak ada orang yang gagal mengikuti Kristus hanya karena salibnya terlalu berat dan melebihi kemampuannya .

Butir permenungan .
Nafsu dan keinginan manusia itu memiliki ciri yang sama , selalu ingin tambah terus , tambah terus  , alias serakah . Yang sudah mempunyai  “ sepeda onthel  “ (sepeda kayuh) ingin sepeda motor bebek . Sesudah punya sepeda motor bebek  , ia ingin punya mobil walaupun bekas . Sesudah punya mobil bekas , ia ingin mobil terbaru , syukur syukur sedan yang mahal dan sebagainya . Atau yang sudah pernah pergi tamasya ke pantai selatan , ya ingin ke pantai utara . Setelah pantai utara selesai dikunjungi , ia ingin pergi ke pantai barat dan timur . lalu keluar negeri , tadinya sekitar Asia Tenggara , kemudian ke negara negara Asia  , bahkan  Eropa dan Amerika , demikian seterusnya.
Nafsu dan keinginan manusia yang ingin tambah terus itu ternyata  sudah dimiliki  sejak manusia manusia pertama dahulu , seperti dikisahkan pada bacaan pertama hari ini . Kisah menara Babel sebenarnya merupakan ungkapan kecenderungan manusia yang ingin memperoleh segala galanya , bahkan kalau perlu mau menyamai Allah . Membuat menara yang puncaknya sampai langit bermakna bahwa manusia ingin berkuasa menyamai Allah. Dan itulah dosa . Itulah dosa kesombongan dan keserakahan . Maka Allah mengacau balaukan bahasa manusia , agar manusia berserakkan diseluruh bumi dan mau belajar rendah hati karena harus mempelajari setiap bahasa sesamanya.
Injil menyatakan jalan keselamatan yang persis berlawanan dengan dosa kesombongan dan keserakahan . Jalan keselamatan ini adalah jalan mengikuti Yesus yang syaratnya justru menyangkal diri , memikul salib , mengikuti Yesus yaitu kerelaan untuk berani kehilangan nyawa demi Yesus . Beginilah hukum Kerajaan Allah dinyatakan . Apabila kita ingin serba memiliki , kita justru akan kehilangan hidup . Namun , apabila kita rela melepaskan dan mengosongkan diri demi Kristus , kita justru  memperoleh kehidupan sejati yang berlimpah.

Doa.

Ya Tuhan , mampukanlah kami untuk setia dengan salib kami masing masing dalam mengikuti jejak dan jalan – Mu . Amin . 

0 komentar:

Post a Comment