January 10, 2017

RENUNGAN HARIAN, (RABU 11 JANUARI 2017)

Bacaan Liturgi Rabu 11 Januari 2017

Bacaan Pertama  Ibr 2:14-18
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya mendahului kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang kasihani-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 
*Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! 
*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! 
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapannya berlaku di seluruh bumi. 
*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, 
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mrk 1:29-39
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus 
semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: 
"Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah pergi ke tempat lain , 
ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil , 
karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea , 
dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Bagaimana cara menolong orang yang mau tenggelam di kolam atau sungai? Pasti , sang penolong harus terjun ke kolam atau sungai itu , mendekati korban memegang dan menariknya ketepi. Ya maklumlah, si korban itu orang yang tidak bisa yang  tidaj bisa berenang. Ia hanya bisa gaya batu alias gaya tenggelam.
Sebagai pendosa yang hidup dalam kemalangan dan pencobaan , kita pun laksana orang yang mau tenggelam di kolam . Satu satunya jalan ialah bahwa Allah sendiri harus mendatangi kita . Itulah Yesus Kristus Tuhan kita , Sang Putra Allah yang menjadi manusia . Dia disamakan dalam  segala hal dengan kita manusia . Ikut mengalami penderitaan karena pencobaan . Namun dengan cara begitu , Kristus dapat menjadi Imam Besar yang menolong dan menyelamatkan kita. Inilah isi bacaan kitab Ibrani hari ini . Kristus adalah Sang Putra Allah mau menjadi saudara kita, sesama kita manusia dan bersama kita. Dia akrab dengan penderitaan kita manusia . Dia mau solider dan berbela rasa dengan keadaan kita yang sarat dengan penyakit dan kemalangan . Hal ini sangat tampak pada Injil hari ini . Yesus menyembuhkan dan membebaskan banyak sekali orang dari segala kemalangan .
Inilah misteri kasih Tuhan . Dia mau menjadi rapuh dan lemah seperti kita agar bisa memperoleh kita . Bela rasa Tuhan dengan kita yang lemah dan penuh penyakit ini membuat kita kuat dan tidak sendirian. Di kala kita opname di  rumah sakit . saat tidak ada pengunjung dan kita harus sendirian menghitung jumlah eternit diatas . renungan akan Tuhan yang hadir dan menyertai sakit kita bisa sangat menghibur dan menguatkan kita.     

Butir permenungan.
Dalam salah satu audensi umum,  Paus Benediktus XVI  menyatakan bahwa masyarakat kita dewasa ini sedang mengalami kekeringan rohani. Iman terasa hampa, Media menunjukkan bahwa manusia seolah tidak lagi mengejar perdamaian dan persaudaraan. Mereka makin berkembang dalam teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi tidak bertumbuh dalam kesadaran terhadap nilai nilai kemanusiaan. Eksploitasi, manipulasi, kekerasan, penyimpangan, dan ketidakadilan merupakan cetusannya. Pada saat seperti itu kita membutuhkan cinta,  makna dan harapan yang terkandung dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Iman terwujud ketika manusia  dengan seluruh hati percaya kepada Allah sebagai Bapa yang mencintainya. Karena itu, Gereja membutuhkan pewarta pewarta yang tangguh. Dalam Injil hari ini kita mendengar bahwa Yesus mengajak para murid-Nya  untuk pergi kekota kota lain dan mewartakan Injil, sebab untuk itulah Dia  datang. Bagi Tuhan Yesus, Injil harus diwartakan kepada semua orang, sehingga banyak orang memperoleh kabar gembira keselamatan.  Karena itu Tuhan Yesus juga menantikan dari kita , kesediaan untuk mewartakan kabar gembira. Ia ingin agar kita menjadi katekis katekis yang tangguh, katekis yang hidup sungguh sungguh dari iman yang mendalam akan Tuhan Yesus sehingga dapat mewartakan-Nya  kepada banyak orang. Kita perlu menyadari bahwa gereja bertumbuh bukan pertama tama dengan cara meyakinkan orang lain supaya menerima Tuhan Yesus , tetapi dengan kesaksian hidup yang menarik perhatian banyak orang  Mereka tertarik untuk bergabung dalam Gereja karena mereka melihat kesaksian hidup para anggotanya.
Karena itu, kita hendaknya membiarkan Injil yang adalah kabar tentang Allah yang berbelas kasih berbicara melalui diri kita tanpa takut. Paus Fransiskus pernah berkata bahwa Nabi Yeremia ketika dipanggil Tuhan merasa takut dan ragu ragu akan dirinya. Tetapi Tuhan berkata “ Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau” Tuhan Yesus minta keterbukaan hati  kita sebab hati memampukan kita untuk berbagi dengan sesama. Dengan semangat itu, kita perlahan lahan  dapat meretas jaring jaring kekerasan, kriminallitas, egoisme, ketidakadilan dan kebencian yang makin hari makin menggerogoti hidup manusia..

Doa,
Ya Tuhan, berilah kami hati yang tidak merasa takut untuk mewartakan Injil-Mu, karena Engkau selalu menyertai kami. Amin.


0 komentar:

Post a Comment