January 18, 2017

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 19 JANUARI 2017)

Bacaan Liturgi Kamis  19 Januari 2017

Bacaan Pertama  Ibr 7: 25-8:6
Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna 
semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. 
Hal itu telah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi Imam Agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. "Ingatlah," demikian firman Tuhan. "Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!" Tetapi sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan 
yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, 
yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17
Ya Tuhan, kini aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; 
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!" 
*"Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku." 
*Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, 
bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan. 
*Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; 
biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mrk 3:7-12
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea dengan murid-murid-Nya, 
dan banyak orang dari Galilea mengikuti- Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. 
Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, "Engkaulah Anak Allah!" Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka 
memberitahukan siapa Dia. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Banyak orang dari berbagai daerah berbondong bondong datang kepada Tuhan Yesus. Daya tarik Tuhan Yesus terletak pada kuasa mukjizat, pengajaran tentang Injil dan yang paling kuat adalah cinta-Nya yang menyembuhkan. Mukjizat memperkuat ajaran dan kesaksian akan cinta-Nya. Sebab itu, cinta lebih besar dan jauh lebih kuat daripada mukjizat.  Cinta menjadi mahkota untuk semua ajaran dan tindakan-Nya.
Salah satu bentuk tindakan Tuhan Yesus adalah sebagai penyembuh, tabib atau dokter.  Bahkan Tuhan Yesus adalah dokter super ahli karena segala penyakit dapat disembuhkan, itu hanyalah salah satu tanda cinta dan kepedulian Tuhan Yesus terhadap sesama yang menderita. Tetapi, kebaikan selalu mempunyai musuh, yaitu dari orang yang tidak percaya dan merasa dirugikan karena kebaikan. Karena itu Tuhan Yesus selalu ada waktu untuk menyingkir atau menghindar ( Mrk 3:7), Bukan karena takut, tetapi karena waktu-Nya belum tiba.
Apa yang tidak dapat dilakukan oleh seorang dokter bahkan dokter spesialis pun adalah menyembuhkan orang sakit karena kerasukan roh jahat. Tetapi tidaklah demikian bagi  Tuhan Yesus . Karena kuasa-Nya sebagai Putra Allah, hanya karena melihat Dia saja, roh roh jahat sudah jatuh tersungkur dihadapan-Nya. Dan berteriak “ Engkaulah Anak Allah” Ternyata , setan pun mengenal siapa Tuhan Yesus. Hari ini kita disadarkan bahwa kalau setan saja mengenal Dia. Semua orang mestinya tidak terlalu sulit untuk mengenal siapa Dia.

Butir permenungan.
Pada tahun lalu , Paus Fransiskus mengajak kita untuk merenungkan misteri Kerahiman Allah yang sungguh mengungkapkan misteri  Tritunggal Mahakudus. Kerahiman hendaknya menjadi hukum dasar yang berdiam dalam hati setiap orang yang memandang dengan tulus kedalam mata saudara dan saudarinya dijalan kehidupan ., Kehidupan yang tidak lain  tidak bukan adalah jembatan yang menghubungkan Allah dan manusia, membuka hati kita kepada sebuah harapan dikasihi selamanya meskipun kita lemah

Doa.
Ya Tuhan , kami mohon berilah kaum muda umat-Mu keberanian seperti para suci untuk menghadapi perubahan zaman ini. Amin.



0 komentar:

Post a Comment