January 4, 2017

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 6 JANUARI 2017)

Bacaan Liturgi Jumaf  6 Januari 2017

Bacaan Pertama  1Yoh 5:5-13
Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, 
karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, 
ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup.  Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, 
supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Mazmur  Mzm 147:12-13.14-15.19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu. 
*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; 
dengan segera firman-Nya berlari. 
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil  Mrk 9:7
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."

Bacaan Injil  Mrk 1:7-11
Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, "Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, 
tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." 
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Berhadapan dengan Yang Ilahi , manusia merasa tidak layak . Demikian juga Yohanes Pembaptis . Keyakinan Yohanes Pembaptis bahwa “ Sesudah aku akan datang Dia yang lebih besar dari padaku , membungkuk dan membuka tali kasut – Nya pun aku tak layak ...... “ , menjadi  warisan iman dan nilai kehidupan yang mantab bagi kita . Perjanjian Lama menulis , sikap takut dan hormat bakti kepada Allah merupakan awal kebijaksanaan dan merupakan sikap rendah hati yang dikehendaki Allah . Bagaimana hal ini bisa kita wujudkan untuk zaman ini?
Saat ini kita selalu dihadapkan pada situasi kompetisi . Sejak masih kanak – kanak , nuansa yang ada di antara anak – anak , keluarga dan sekolah adalah kompetisi , Sistim perangkingan di sekolah , adanya aneka lomba dengan memperebutkan juara satu , dua , dan seterusnya . Orang tua akan memberikan hadiah kepada anak kalau ia bisa mencapai lima besar di kelasnya adalah jenis kompetisi . Pemberian reward dan punishment dari perusahaan kepada karyawan untuk memacu produktifitas kerja pun merupakan suatu kompetisi .
Firman Tuhan dan teladan kerendahan hati Yohanes Pembaptis untuk zaman ini harus diberi makna pada sikap rendah hati yang mempunyai akar kata humilis dari kata humus, yang berarti lapisan tanah subur yang memungkinkan pelbagai tumbuhan bisa hidup . Dihadapan Tuhan dan dalam pekerjaan harian berhadapan dengan kuat kuasa Allah , kita hanya bisa bersikap merendahkan diri dan hati . inilah awal dari sikap batin dan segala kebaikan kita.  

Butir permenungan .
Cukup sering terjadi dalam persekutuan doa atau kegiatan kerohanian di Gereja : pertentangan , perselisihan . permusuhan dan bahkan juga kebencian karena pribadi pribadi yang ingin menonjolkan diri dan ingin menguasai . Pelayanan dan pewartaan yang seharusnya melayani Tuhan dan mewartakan kasih Allah justru menjadi ajang untuk pewartaan diri , pembuktian arogansi , keangkuhan dan kesombongan diri . Misi Dei berubah menjadi misi diri . Hal ini sering terjadi bukan hanya di kalangan umat biasa , tetapi juga di antara para pemuka  umat dan bahkan juga terjadi di kalangan para gembala umat .
Bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yohanes Pembaptis sebagai bentara Sabda Allah memberi contoh dan teladan bagi para murid Kristus . Yohanes Pembaptis bukan hanya merendahkan diri dihadapan Tuhan yang di wartakan nya namun ia juga berani mengosongkan dirinya dihadapan Allah. Yohanes mewartakan Yesus dan menyatakan bahwa dirinya tidak pantas sekalipun hanya membungkuk dan membuka tali kasut – Nya. Sikap inilah yang semestinya harus ada dalam diri kita para pe warta iman , saksi Kristus dan pelayan Tuhan .
Dalam kehidupan sehari – hari , kesombongan , kepentingan diri sendiri , agenda – agenda  pribadi seringkali menjadi penghalang kita untuk menjadi pewarta dan pelayan Tuhan yang baik dan benar . Tak jarang kita lebih menonjolkan diri kita dari pada karya kasih Allah sendiri . Kita sering mengutamakan harga diri , kehormatan , egoisme , daripada ketulusan dan kerendahan hati untuk melayani Tuhan  . Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini  mengajak kita untuk bertobat dan mengubah diri kita masing masing.

Doa.

Ya Allah Bapa, jauhkanlah kami dari upaya untuk menggunakan pelayanan dan pewartaan kami sebagai sarana untuk mencari keuntungan diri sendiri . Amin . 

0 komentar:

Post a Comment