Kalender Liturgi Senin 14 Agustus 2023
PW S.
Maksimilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir
Warna Liturgi: Merah
Antifon Pembuka.
Pujilah Tuhan disurga, Pujilah Dia diangkasa raya, Pujilah
Tuhan semua malaikat-Nya, Pujilah Dia seluruh bala tentara-Nya.
Doa Kolekta.
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau menjadikan kami anggota
keluarga-Mu berkat Yesus Kristus,
Putra-Mu. Semoga kami semakin menyadari betapa besarnya kasih-Mu sehingga kamipun semakin mengasihi Engkau dan
sesama Dengan perantaraan Tuhan kami,
Yesus Kristus, Putra- Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I
Ul 10:12-22
Musa berkata kepada bangsa Israel,
"Hai orang Israel, apakah yang sekarang dituntut oleh Tuhan, Allahmu,
daripada kalian? Yang dituntut- Nya tiada lain ialah agar kalian takwa
kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala perintah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaklah
kalian berpegang teguh pada perintah dan
ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan,
Allahmu yang empunya langit, bahkan
langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga
Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari
segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu
sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah
segala Allah dan Tuhan segala Tuhan, Allah yang agung, kuat dan dahsyat,
yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang
asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu
kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau
harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus
beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah.
Dialah pokok pujianmu sebab Dialah
yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di
tengah-tengahmu seperti yang telah
kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang
nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat
engkau banyak seperti bintang-bintang di langit."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 147:12-15.19-20
Megahkanlah
Tuhan, hai Yerusalem.
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan
memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu
dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang
terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke
bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan
dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala
bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait
Pengantar Injil 2Tes 2:14
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus
Kristus.
Bacaan
Injil Mat 17:22-27
Sekali peristiwa Yesus bersama
murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, "Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan
membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia
akan dibangkitkan." Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus
dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah
seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, "Apakah
gurumu tidak membayar pajak dua dirham?" Jawab Petrus, "Memang
membayar." Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, "Bagaimana
pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja
dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya
atau dari orang asing?" Jawab Petrus, "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya, "Jadi bebaslah
rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi
mereka, pergilah memancing ke danau. Dan
ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau
akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku
dan bagimu juga."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Mengapa seorang ibu dapat mengerti dengan baik kemauan anak bayinya? Sebaliknya mengapa seorang anak bayi maunya dan inginnya bersama dengan ibunya? Coba saja , si bayi digendong orang asing apalagi berkumis lebat seperti raden Gatotkaca mungkin akan menangis meraung raung karena takut. Jawaban pertanyaan ini mudah , karena ibu dan anak bayinya itu sudah sehati . Apalagi si bayi pernah di rahim ibunya , sehingga ada hubungan batin yang luar biasa istimewa antara ibu dan anak bayinya itu. Pertanyaan yang serupa dapat kita renungkan hari ini, mengapa para nabi dapat mengerti dan tahu kehendak Tuhan, para nabi dapat mengerti dan tahu tentang apa yang menjadi Sabda Allah yang harus diwartakan? Jawabannya adalah para nabi sudah dekat / sehati dengan Tuhan. Kita pun adalah para pewarta Sabda Allah. Entah kata , para imam yang berkotbah, para prodiakon yang berhomili, atau siapapun kita saat mengajar katekumen atau memberi renungan kepada anak didik kita, kita sedang mewartakan Sabda Tuhan. Namun yang menjadi pertanyaan besar ialah sebelum mewartakan sabda Allah melalui homili atau renungan itu, kita sudah mengalami kesatuan dengan Tuhan atau belum? Apakah kita sudah bersembah sujud dihadapan Allah yang hadir dalam Ekaristi atau Sakramen Mahakudus atau belum? Ataukah kita begitu pandai berbicara tetapi sebenarnya hati kita tidak pernah seperasaan dengan Tuhan karena jarang berdoa? Seorang pewarta Sabda yang sejati adalah dia yang banyak berdoa.
Butir
permenungan
Dalam kehidupan sehari hari , tidak terhitung banyaknya hukum dan peraturan yang ada disekitar kita . Salah satu yang kiranya akrab dengan kita adalah hukum atau peraturan lalu lintas. Orang wajib menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua. Namun peraturan itu sering kali dilanggar dan masih sulit masyarakat kita untuk belajar menjadi orang taat peraturan. Dalam Injil hari ini , kita mendengarkan bagaimana Yesus berusaha untuk taat kepada hukum dan peraturan. Sebagai Anak Allah , pemilik dan penguasa Bait Allah yang sesungguhnya, Yesus tidak perlu membayar pajak. Meski demikian , agar tidak menjadi batu sandungan dan sebagai tanda ketaatan pada hukum dan peraturan , maka Yesus tetap membayar pajak itu. Apa yang dilakukan oleh Yesus yang mau taat pada hukum dan peraturan yang berlaku inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita sebagai orang yang mau mengikuti-Nya. Kerendahan hati untuk mau diatur dan ikut dalam hukum dan peraturan yang ada merupakan sesuatu yang sangat bernilai dihadapan Tuhan.
Doa.
Allah Bapa, Pelindung dan Pengharapan umat-Mu,
semoga umat-Mu selalu menimba kekuatan baru dari Sakramen Mahakudus dalam
pengabdian yang utuh kepada-Mu. Amin.
Allah memanggil kita,
agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus
Kristus.
0 komentar:
Post a Comment