Kalender Liturgi Sabtu 12 Agustus 2023
PF S. Yohana Frasiska dari Chantal
Warna Liturgi: Hijau
Antifon Pembuka.
Aku mengasihi Engkau
ya Tuhan, kekuatanku. Ya Tuhan bukit batuku. kubu pertahanku dan
penyelamatku.
Doa Kolekta.
Allah Bapa yang Mahaesa, Engkau telah menurunkan Sabda-Mu
dalam diri Yesus Kristus yang mengajarkan kami untuk mengasihi-Mu dan sesama,
Semoga api cinta kasih dan hormat kami
kepada-Mu menjadi nafas hidup kami ditengah dunia. Dengan perantaraan Tuhan
kami, Yesus Kristus, Putra- Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I
Ul 6:4-13
Musa berkata kepada umat Israel, "Dengarkanlah, hai orang Israel: Tuhanlah Allah kita. Tuhan itu esa, Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap
kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan. Semuanya itu harus
kauajarkan berulang kali kepada anak-anakmu, dan
kaubicarakan apabila engkau duduk di rumah, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan bangun;
haruslah kauikatkan sebagai tanda pada tanganmu dan kaupasang
sebagai lambang pada dahimu. Engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
gerbangmu.
Maka apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri
yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk
memberikannya kepadamu, yaitu kota-kota
yang besar dan baik yang tidak kaudirikan; rumah-rumah yang sudah penuh
pelbagai barang berharga; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun
anggur dan zaitun yang tidak kautanami; dan
apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, berhati-hatilah,
jangan sampai engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa engkau keluar dari
tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Engkau harus takwa kepada Tuhan Allahmu. Kepada Dia engkau harus
beribadah
dan demi nama-Nyalah engkau harus
bersumpah."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 18:2-4.47.51ab
Aku
mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.
*"Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan,
kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu
pertahanan dan penyelamatku. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku,
tanduk keselamatanku, kota bentengku. Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
*Tuhan hidup Terpujilah Gunung Batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku, Tuhan mengaruniakan
keselamatan yang besar kepada raja yang
diangkat-Nya. Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang
diurapi-Nya.
Bait
Pengantar Injil 2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah
membinasakan maut dan menerangi hidup
dengan Injil.
Bacaan
Injil Mat 17:14-20
Sekali peristiwa datanglah
seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, "Tuhan,
kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering
jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah
membawanya kepada murid-murid-Mu,
tetapi mereka tidak dapat
menyembuhkannya." Maka kata Yesus, "Hai
kalian, angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama
lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama
lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak
itu ke mari!" Dengan keras Yesus
menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu pun sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika
mereka sendirian, para murid menghampiri
Yesus dan bertanya, "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan
itu?" Yesus menjawab, "Karena kalian kurang percaya.
Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya
kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat
berkata kepada gunung ini,
'Pindahlah dari sini ke sana,' maka gunung ini
akan pindah, dan tiada yang mustahil
bagimu."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Pada
zaman ini banyak peristiwa kerasukan dan kesurupan sering terjadi. Anak anak
kesurupan, ibu ibu yang tergusur dari tempat jualannya berteriak histeris lalu
pingsan seperti kesurupan, kaum demonstran menggoyang goyangkan pagar gedung
atau kantor, melempari jendela dan merusak barang barang disekitarnya , seperti
kesurupan. Semua gejolak luapan ini seperti orang yang sakit jiwa yang sangat
berat. Apa sebenarnya yang tejadi? Para ahli kejiwaan menjelaskan bahwa pada
saat tertentu dalam hidup manusia , ada kekosongan batin yang dipadati oleh
luapan emosi yang mendadak. Dan kekosongan itu menyimpan daya tarik yang luar
biasa hebatnya, yang bisa merusak pribadi manusia dengan tindakan emosional
yang tidak terkontrol. Untuk menangkal kekosongan batin ini hanya bisa diisi
dengan iman , kasih dan harapan yang dapat menghasilkan daya dan kekuatan yang
menyelamatkan dan menyembuhkan. Itulah
yang ditawarkan oleh Yesus kepada kita hari ini sebagai daya batiniah yang menyembuhkan,
yakni iman sebesar biji sesawi sajapun
dapat memindahkan gunung. Bagaimana daya batin itu harus dikembangkan? Dalam Injil hari ini Yesus memberikan
jawaban-Nya , yakni dengan doa dan puasa. Doa dan puasa menjadi sarana bagi
kita untuk mengolah diri dari agar lebih dekat dengan Allah yang kita
imani. Penegasan Yesus ini perlu kita
hidupi terus menerus dalam hidup kita sehari hari agar kita mampu mengontrol
diri kita dari emosi yang berlebihan. Sehingga kalau kita bisa mengontrol emosi
kita , maka akan banyak orang yang bisa mengalami kasih Tuhan yang
menyelamatkan lewat diri kita.
Butir permenungan.
Marilah
kita kritis dan waspada terhadap aneka tawaran. Kita mesti memilih apa yang kita perlukan bukan apa yang kita inginkan. Kita ingin makan
siang dengan menu gado gado , spagheti , ikan gurami bakar, udang bakar madu,
dst. Ya ampun , menu sebanyak itu kan tidak kita perlukan . Dan yang paling
perlu dalam hidup rohani adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan
kekuatan, seperti bacaan pertama hari ini. Marilah kita juga membantu saudara
saudari sekeluarga , teman teman kantor, sesama siapa saja, agar tidak bingung.
Tahu menempatkan prioritas dan nilai, dan yang penting lagi mengasihi Tuhan dan
sesama dengan tulus.
Doa.
Ya
Tuhan, tambahkanlah imanku agar dalam hidup ini aku mampu berfikir bijaksana
dan mengontrol emosiku saat menghadapi masalah hidup. Amin.
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
0 komentar:
Post a Comment