Kalender Liturgi Minggu 13 Agt 2023
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Kesurga
Warna Liturgi: Putih.
Antifon Pembuka.
Suatu tanda besar tampak dilangit, seorang perempuan berselubungkan
matahari dengan bulan dibawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada
kepalanya.
Doa Kolekta.
Allah yang Mahakuasa dan Kekal, Perawan Maria yang tidak
bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Kau angkat kedalam kemuliaan surgawi, kami layak
ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus,
Putra- Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I Why
11:19a;12:1-6a.10ab
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di
surga, dan
kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah
suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan
di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan
dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak
kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga
merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota.
Ekornya menyapu sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu
berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan
Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak
laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.
Tetapi
tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah
dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan
itu lari ke padang gurun, di mana
Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku
mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba
keselamatan, kuasa dan
pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di
hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan I Why
11:19a;12:1-6a.10ab
Seorang perempuan berselubungkan matahari
dengan bulan di bawah kakinya. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan
bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di
atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam
keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah
suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya
menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu
berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya,
segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan
itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi
tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke
padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di
surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan
pemerintahan Allah kita! Sekarang telah
tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para
pendakwa
yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita
di hadapan Allah,
telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 45:10c-12.16
Di sebelah
kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan
sendengkanlah telingamu, lupakanlah
bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu,
sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,
mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan II 1Kor 15:20-26
Saudara-saudara, Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang
manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang
manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan
kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian
tibalah kesudahannya, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan
kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan,
kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus
memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah
kaki-Nya.
Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah
maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan
Injil Luk 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat
Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah
kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika
Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah
engkau di antara semua wanita, dan
diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi
aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu
sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan
terlaksana." Lalu kata Maria, "Jiwaku
memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan
hamba-Nya. Sesungguhnya,mulai sekarang segala keturunan akan menyebut
aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan
perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan
Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan
orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan
orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan
segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh
orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya,
karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal
bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Hari ini kita mendengar kisah mengenai kunjungan Maria kepada Elisabeth saudarinya, yang pada waktu itu tengah mengandung seorang anak laki laki , justru pada bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu ( Lukas 1:36) Peristiwa perjumpaan dua wanita , Maria dan Elisabet menjadi sangat istimewa sehingga dikatakan bahwa anak yang didalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika mendengar salam yang diberikan Maria kepadanya dan dia pun penuh dengan Roh Kudus (ay 41) Mengapa kunjungan Maria kepada Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan? Apakah karena Elisabet merasa akan mendapat “rewang” (seorang yang akan membantu dia) selama masa kehamilannya? Mungkin, tetapi kalau hanya itu alasannya, kegembiraan itu hanya menjadi milik Elisabet seorang. Padahal penulis Injil menulis bahwa anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan. Lalu apa yang menyebabkan kegembiraan itu. Jawabnya adalah Yesus. Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu, Maria telah membawa Yesus didalam rahimnya.Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya , kunjungan dan sapaan salam yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan sebagai kunjungan dan sapaan Yesus kepada umatnya dan itu terjadi sekali lagi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya . Dan itulah yang membawa sukacita. Santa Maria memberi contoh dan teladan kepada kita bagaimana kunjungan persaudaraan seharusnya dilakukan.
Butir
permenungan
Sudahkah kunjungan yang kita lakukan mengikut sertakan Allah didalamnya? Ketika kunjungan persaudaraan itu disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, kunjungan yang kita lakukan akan membawa sukacita , damai dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi . Bukankah kita ingin agar kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? Kalau begitu, bawalah selalu Allah dalam kehidupan kita.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk
selalu mengikut sertakan Allah didalam kami melakukan kunjungan
persaudaraan. Amin.
Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.
0 komentar:
Post a Comment