Kalender Liturgi Kamis 17 Agustus 2023
Warna Liturgi: Putih
Antifon Pembuka.
Tuhanlah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi raja
yang di urap-Nya. Selamatkan umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu, Gembalakanlah
dan dukunglah selama lamanya,
Doa Kolekta.
Allah Bapa Maha Pengasih, dalam diri Putra-Mu, Engkau
memanggil setiap orang kepada kemerdekaan yang sejati. Kami bersyukur karena
Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepada bangsa kami. Semoga Engkau Semoga Engkau selalu melindungi tanah air
kami dan menjauhkannya dari mara bahaya. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra- Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan
Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I Sir 10:1-8
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban
dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur.
Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang
tidak terdidik membinasakan rakyatnya,
tetapi sebuah kota sejahtera berkat
kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang
serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah
terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah
pernah menaruh benci kepada sesamamu,
apapun juga kesalahannya, dan jangan
berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.
Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun
manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan
beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat
kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7
Kamu
dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah
satu sama lain dalam cintakasih.
*Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan
hukum, aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela. Aku hendak
hidup dalam ketulusan hati, tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.
*Mataku tertuju kepada orang-orang yang
setiawan, supaya mereka diam bersama-sama aku. Orang yang
hidup dengan cara yang tak bercela,
akan melayani aku.
*Orang yang melakukan tipu daya tidak akan
diam di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta. tidak akan tegak di depan mataku.
Bacaan II 1Ptr 2:13-17
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah,
tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik
kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang
ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat
dan mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab
inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan
kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti
mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk
menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah
saudara-saudaramu,
takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait
Pengantar Injil Mat 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah.
Bacaan
Injil Mat 22:15-21
Sekali peristiwa orang-orang
Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu
pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid
mereka bersama orang-orang Herodian
bertanya kepada Yesus, "Guru, kami
tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan
dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun
juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah
membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus
mengetahui kejahatan hati mereka.
Maka Ia lalu berkata, "Mengapa
kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak
itu. "Mereka membawa suatu dinar
kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka,
"Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka,
"Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu
kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Ketika para pendiri negara kita menggagas sebuah negara, yang mereka pikirkan adalah bagaimana negara Indonesia ini menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat. Kondisi bangsa ini amat heterogen . mempersatukan bangsa yang sangat besar dan luas dengan keaneka ragaman budaya, suku, bahasa, golongan, dan agama serta kepercayaan, bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dalam sejarah pernah terjadi ketegangan , ketika kelompok atau golongan tertentu ingin memaksakan ideologinya sebagai dasar negara. Namun kelompok ini gagal karena ideologi itu tidak mampu memayungi seluruh rakyat. Para pendiri negara kita mau belajar dari pengalaman sejarah itu dan memikirkan sebuah ideologi yang bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dijadikan dasar negara. Kemampuan untuk memikirkan dan merumuskan dasar negara Pancasila yang terbukti ampuh dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang amat heterogen , menjadi tanda bahwa para pendiri negara kita adalah orang orang yang dikaruniai kebijaksanaan, Kitab Putra Sirakh menegaskan bahwa “Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya” Hidup bijaksana seperti ditegaskan oleh Putra Sirakh itu merupakan sebuah kemerdekaan rohani. Yakni hidup yang lepas bebas, tidak terbelenggu oleh kepentingan kepentingan diri atau golongannya. Orang yang telah mengalami kemerdekaan rohani adalah orang yang hidupnya hanya demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama. Dia tidak akan terbelenggu oleh tindakan kelaliman , kekerasan dan uang. Karena hal hal itu hanya akan menghancurkan negara dan rakyat..
Butir
permenungan
Hari ini kita bersama memperingati kemerdekaan negara kita yang tercinta. Kita bersama ingin agar negara kita mampu mewujudkan cita cita nya menjadi negara yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itu seluruh rakyat dan terutama para pemimpinnya hendaknya sungguh memiliki kemerdekaan rohani itu. Hal ini telah ditegaskan oleh Santo Petrus “Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, .....” Semoga kemerdekaan rohani menjiwai kita semua.
Doa
Allah Bapa yang Maha kuasa, Engkau telah
menganugerahkan kemerdekaan kepada nusa dan bangsa kami, Kami mohon lindungilah
tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh
rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama, Amin,
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar, dan kepada
Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
0 komentar:
Post a Comment