Bacaan Liturgi Selasa 1 Agustus 2023
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup
dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih
Antifon Pembuka.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kasabaran-Nyadan
berlimpah kasih setia-Nya , tak pernah melakukan kita setimpal dosa kita atau
membalas kita setimpal kesalahan kita,
Doa Kolekta.
Allah Bapa Mahabaik, Engkau telah melimpahkan kasih sayang-Mu
kepada kami melalui Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Semoga kami semakin teguh mengimani-Nya. agar
kamipun mendapat kasih karunia dihadapan-Mu
Sebab Dialah Yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Bacaan I Kel 33:7-11;34:5b-9.28
Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah
dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu
diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan,
pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.
Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah
mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai
ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila
Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang
awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang
awan berhenti di pintu kemah,
maka mereka bangun dan sujud menyembah,
masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan
muka seperti orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian
kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, seorang
yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu
hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama
Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru,
"Tuhan adalah Allah yang penyayang dan
pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia
meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni
kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah
tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman.
Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai
keturunan yang ketiga dan keempat." Segeralah Musa
berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jika aku
mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah
kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi
ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu."
Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh
hari empat puluh malam lamanya, tanpa
makan roti dan tanpa minum air. Dan
seluruh perjanjian, yakni Kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm
103:6-7.8-9.10-11.12-13
Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua
orang yang diperas. Ia telah
memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada
orang Israel.
*Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia.
Tidak terus-terusan Ia murka, dan
tidak untuk selamanya Ia mendendam.
*Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal
dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas
orang-orang yang takut akan Dia sejauh
timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bacaan Injil
Mat 13:36-43
Pada suatu hari Yesus
meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya:, "Jelaskanlah
kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Yesus menjawab, "Orang
yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang ialah dunia. Benih yang baik adalah
anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat.
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.
Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti
lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia
akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala
sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan
dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan
kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti
matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Hari ini para murid memohon penjelasan kepada Yesus tentang perumpamaan lalang diladang. Yesus memberikan jawaban bahwa ladang adalah dunia , benih gandum yang ditaburkan oleh-Nya dan benih lalang adalah iblis. Pada akhirnya, lalang akan dicampakkan dan dibakar dalam tanur api abadi., sedangkan gandum gambaran orang orang benar , akan bercahaya bagai matahari dalam Kerajaan Surga. Lalang, ilalang atau alang alang adalah sejenis rumput yang acap kali menjadi gulma yaitu tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan karena akan menurunkan hasil produksi. Lalang yang dibiarkan pasti akan mendominasi dan menutupi ladang itu. Kita bisa membayangkan betapa jahatnya lalang yang hidup diantara gandum, tanaman produktif untuk kebaikan ini. Dalam perumpamaan , gandum dan lalang tumbuh bersama sama, Yesus melarang mencabut lalang karena gandum dalam bahaya ikut tercabut. Lalu strategi apa agar “gandum” kuat dan tetap produktif sebagai saksi kebenaran iman , meski hidup diantara “ lalang “ ? Namun tidak ada yang mustahil dihadapan Allah . Bersama kehendak Allah, lewat kesaksian iman umat, lalang penghalang dapat berbalik menjadi alat Juru Selamat . “Tuhan , Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Kej 34.6) Panjang sabar , Tuhan memberi waktu panjang agar yang jahat bertobat, Santo Paulus juga mengalami tranformasi dari musuh menjadi tangan kanan Allah. Maka kita harus benar benar menjadi anak anak Kerajaan yaitu umat yang selalu mencari Tuhan dan kehendak-Nya dan bersama Musa Baru yaitu Yesus Kristus , hidup dalam “Kemah Pertemuan” iman , dalam Sabda dan Ekaristi . Disinilah kita menjadi orang kuat karena Sabda itu bekerja dalam diri orang yang percaya. Ekaristi membangun relasi dengan sumber hidup ke-Allah-an Yesus yang menggerakkan Cinta Ilahi pada kita.
Butir
permenungan.
Hari ini kita memperingati Santo Alfonsus Maria de Ligouri seorang Uskup dan Pujangga Gereja . Dimasa mudanya , ia kerap bersama ayahnya yang saleh pergi menjalani retret .Mereka mengundurkan diri dari aneka kesibukan untuk mencari kehendak Tuhan. Maka perlakuan buruk justru menjadi ujian dan tantangan untuk terus maju dalam cita cita mengabdi Allah dalam diri sesama. Sebagai rohaniwan , ia membaktikan dirinya untuk melayani orang sakit , membina para pemuda yang gelandangan, rajin mendengarkan pengakuan dosa dan memberikan bimbingan para pasutri. Pada usia 66 tahun ia ditunjuk menjadi Uskup di Agata. Kita dapat belajar dari kisah hidup Santo Alfonsus . Berdoa dan mendengarkan suara Tuhan sangatlah penting. Apapun persoalan kita , jangan pernah meninggalkan Tuhan. Datanglah kepada Tuhan. Ia akan memberikan petunjuk dan ketenangan bagi kita seperti yang dikatakan Yesus hari ini “ Jika kamu mempunyai telinga , hendaklah mendengar”
Doa.
Ya Tuhan, kami berdoa bagi mereka yang hidup dalam ke
putusasa an Semoga mereka berani mendengarkan suara –Mu yang menyapa mereka .
Amin.
*Tuhan
adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih
setia. Tidak terus-terusan Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia
mendendam.
0 komentar:
Post a Comment