July 12, 2023

RENUNGAN HARIAN SABTU 22 JULI 2023

Kalender Liturgi Sabtu 22 Jul 2023

Pesta Santa Maria Magdalena
Warna Liturgi: Putih

Antifon Pembuka.

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, " Pergilah kepada saudarasaudara-Ku dan katakanlah kepada mereka sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapa-Mu. kepada Allah-Ku dan Allah-Mu

Doa Kolekta.

Allah Bapa Mahamulia, Putra Tunggal-Mu menyampaikan kabar sukacita Paskah  kepada Maria Magdalena, mendahului semua murid. Semoga berkat teladan pertobatan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya sebagai Raja dalam kemuliaan. Sebab Dialah  yang Hidup dan Berkuasa  bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,   Allah sepanjang segala masa.


Bacaan I  Kid 3:1-4a
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata:  Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan.  Aku bangun dan berkeliling di kota;  di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan  kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan.  Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?" Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku.  Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku.
*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,
yang tiada berair.
*Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
*Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
*Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.

Bacaan Injil Yoh 20:1.11-18
Pada hari Minggu Paskah, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.  Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih,  yang seorang duduk di sebelah kepala  dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.  Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?"  Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang,  dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang,  dan melihat Yesus berdiri di situ;  tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.  Kata Yesus kepadanya,  "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.  Maka ia berkata kepada-Nya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia,  katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia,  supaya aku dapat mengambil-Nya."  Kata Yesus kepadanya, "Maria!"  Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya,  "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa.  Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku  dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!"
dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Semua teman, tetangga dan seluruh keluarga sendiri menggeleng gelengkan kepala ketika seorang pria membuka rumah dan dompetnya untuk menolong anak anak gelandangan dan pengamen dari perempatan jalan. Macam macam nasehat , teguran, malahan ancaman dilayangkan kepadanya. Ia disebut gila, tak bertanggung jawab terhadap kedudukan dan keluarga. Ia dikucilkan, dibuang,, dan dianggap kesurupan. Meski demikian, nampaknya dia tetap mantap dan tenang. Dengan suara meyakinkan dia menjawab : ” Semakin banyak yang kita berikan dan bagikan dengan mereka yang tak berdaya, semakin banyak pula yang akan kita terima dari kemurahan Allah.”  Ketika ditanya kepadanya dari manakah dia memperoleh keyakinan ini, dia menunjuk kepada Salib dan Kebangkitan Kristus. Katanya: “Yesus itu dinyatakan tidak waras, aneh, dan melawan arus dunia. Dan dunia, menolak, membuang dan menyalibkan Yesus “sang pengacau, sang pendobrak egoisme dunia”  Yesus mati demi kesetiaan, cinta dan ketaatan pada Allah dan manusia yang merasa dalam kedosaan mereka. Dunia bersorak sorai, berhasil membungkam “sang pemprotes” yang melawan dunia. Akan tetapi , ternyata dunia dan kejahatan tidak mempunyai kata kata atau kuasa yang terakhir. Surga juga bersorak sorai. Akhirnya, ada manusia yang mau  dan sanggup sehabis habisnya menjadi Putra Allah, dan hidup sesuai rencana, harapan Allah sejak semula. Yesus dinilai oleh Allah telah mengutamakan keselamatan sesama diatas kepentingan sendiri. Dengan demikian , Dia mengalahkan maut, egoisme, dosa dan kuasa jahat dunia. Ternyata cara hidup Yesus yang ditolak dunia dibenarkan Allah. Berkorban untuk orang lain, musuh atau pendosa adalah kunci kemenangan dan kehidupan.  Maka , jangan heran , kalau Para Rasul mengatakan, “ Yesus yang kamu salibkan, telah menjadi Tuhan dan Kristus,” artinya Yesus adalah pribadi yang harus mengatur dan memimpin hidup kita. Dialah Kristus, artinya Dia menebus dosa, menyelamatkan dunia dan para penghuninya.

Butir permenungan.

Yesus yang telah bangkit hadir dimana mana dan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu melalui Roh-Nya. Maka , mari kita membuka hati dan akal  budi  kita terhadap aneka macam sapaan kasih Tuhan, yang antara lain hadir melalui ritus mewartakan cinta kasih-Nya kepada sesama melalui perbuatan perbuatan kita yang baik ditengah masyarakat. Dengan demikian, semakin banyak orang yang merasakan kehadiran Tuhan dan percaya kepada-Nya.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, bantulah kami umat-Mu untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus  dan mewartakan cinta kasih-Nya kepada sesama melalui perbuatan perbuatan kita  yang baik ditengah masyarakat. Amin.

 

 

 

 

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,  yang tiada berair.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment