July 30, 2023

RENUNGAN HARIAN MINGGU 06 AGUSTUS 2023

Kalender Liturgi Minggu 06 Agt 2023

Warna Liturgi: Putih

 

Antifon Pembuka.

Dalam awan yang bercahaya, tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa, Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada -Nya lah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.

 

Doa Kolekta.

Allah Bapa Cahaya kemuliaan, dalam penampakkan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan Engkau memaklumkan martabat kami sebagai anak anak-Mu yang terkasih. Semoga kami Kau perkenankan menjadi pendengar dan pelaksana firman   Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra- Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

 

Bacaan I  Dan 7:9-10.13-14
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang,  lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.  Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan, seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan  kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.  Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya.  Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.9
Tuhan adalah Raja, Mahatinggi di atas seluruh bumi.  Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah.
*Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!  Awan dan kekelaman ada sekeliling-Nya,  keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam.  Langit memberitakan keadilan-Nya,  dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
 *Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi,  Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bacaan II  2Ptr 1:16-19
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu  kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja,  tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan,  bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya  dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.  Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita  yang bercahaya di tempat yang gelap  sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 17:5c
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.

Bacaan Injil  Mat 17:1-9
Sekali peristiwa  Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,  dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.  Di situ mereka sendiri saja.  Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka;  wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka  Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,  satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Sementara Petrus berkata-kata begitu, tibat-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata,  "Inilah Anak yang Kukasihi,kepada-Nyalah Aku berkenan,  dengarkanlah Dia." Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus,  dan mereka sangat ketakutan.  Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata, "Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.  Pada waktu mereka turun dari gunung,  Yesus berpesan kepada mereka,  "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun , sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Kisah panggilan  Abraham (Kej 1: 1-4a) perlu direnungkan dalam rangkaian kisah yang  lebih panjang (Kej 1-11) Kisah panjang ini mengisahkan kasih setia Allah yang tanpa batas , ketika manusia pertama jatuh dalam dosa (Kej 3:1-14), Allah memberikan janji baru (Kej 3:15) Demikian juga ketika Kain membunuh Habel.  Ia memberi jaminan keselamatan kepada Kain. (Kej 4:15) ketika manusia berlaku jahat lagi dan dihukum dengan air bah (Kej 6-8) Ia mengikat perjanjian baru dengan Nuh (Kej 9) Dan ketika manusia untuk kesekian kali jatuh kedalam dosa (Kej 11). Ia memanggil Abraham untuk mengawali karya keselamatan-Nya , secara baru (Kej 12:1-4a) Panggilan Abraham ini adalah awal dari sejarah panjang, yang akan disempurnakan pada kepenuhan waktu.  Ketika “ Allah menjadi semua didalam semua “ (1 Kor 15:28) atau ketika tampak langit yang baru dan bumi yang baru.  “Yerusalem yang baru turun dari Surga (Wahju 21:1-2) Dengan demikian ditegaskan keyakinan yang dinyatakan oleh pemazmur “ Sebab firman Allah itu benar , segala sesuatu dikerjakan – Nya dengan kesetiaan ....... bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.  (Mzm 33.4).  Kisah sejarah penyelamatan yang panjang ini , dari  Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu – seharusnya menjadi sumber pengharapan bagi kita  orang yang percaya, Dalam sejarah yang panjang itu dikisahkan bagaimana Allah menuntun sejarah ini menuju kemenangan akhir , meskipun yang kita dengar , lihat  dan alami , seringkali tampaknya bertentangan . Keyakinan ini dapat mendorong orang beriman untuk bekerja keras mewartakan  “keadilan dan hukum “ (Mzm 13:15)  Kalaupun usahanya tidak atau belum menampakkan hasil, ia tidak akan kecil hati, karena Allah sendirilah yang akan menyelesaikan karya karya-Nya.

Butir  permenungan.

Penampakan kemuliaan Tuhan di gunung Tabor yang dialami oleh tiga murid Yesus merupakan peristiwa yang luar biasa  dan disampaikan kepada kita  Sebenarnya apa yang dialami oleh para murid ini jauh dari pengalaman hidup kita sehari hari, namun kita tidak perlu kecewa apabila kita tidak diberi anugerah penglihatan semacam itu.  Ketika Yesus dimuliakan di gunung Tabor , Allah mengajak kita untuk mendengarkan Yesus yang adalah Putra kesayangan-Nya. Allah menghendaki supaya kita hidup bersatu dengan Anak-Nya dalam iman. Oleh sebab itu kita tidak boleh ragu mendengarkan Dia , meskipun Dia ditolak dan disalibkan seperti penjahat.  Kita juga perlu belajar merenungkan misteri salib dalam perjuangan menuju kepenuhan hidup , yakni kemuliaan Anak Allah . Salib penderitaan adalah proses yang perlu kita lalui dan tidak boleh kita  lompati  begitu saja. Yesus sendiri tidak ingin melompat kepada kemuliaan . Ia meredam keinginan  kuat para murid untuk tetap tinggal di gunung Tabor, tetapi membawa mereka turun kebawah untuk berjuang didunia, sehingga Yesus mengajarkan kepada kita bahwa jalan menuju kemuliaan harus melalui salib penderitaan, sehingga pada saatnya nanti , kita bisa berkata : Tuhan , alangkah baiknya kita berada ditempat ini

Doa.

Ya  Tuhan  , semoga kami selalu setia pada salib penderitaan yang kami alami setiap hari . Jangan biarkan kami menyerah pada penderitaitu . Amin.

 

 

 

 

Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.



 

 

 

0 komentar:

Post a Comment